KBR68H "Terpercaya Menjangkau Nusantara"

Jumat, 30 Desember 2011

Belasan Rumah dan Warung di Pantai Glagah rusak diterjang puting beliung


Belasan Rumah dan Warung di Pantai Glagah rusak diterjang puting beliung
Hujan disertai angin kencang terjadi di kawasan pantai Glagah Temon Kulonprogo Yogyakarta Juma’at 30 Desember 2011, sekira pukul 17.30 WIB, akibat puting beliung belasan rumah dan warung ditempat tersebut rusak parah, Ny Sumantri ( 36 ) warga setempat mengatakan saat itu, dirinya bersama keluarga sedang melakukan aktifitas menyambut Tahun baru, tahu tahu mendengar suara yang sangat kencang dari arah laut,
” dari arah selatan ada hitam hitam seperti angin yang memutar, lha tahu tahu rumah rumah disini gentingnya berserakan, saya menyelamatkan diri, ini hanya lecet” katanya.
Susanto ( 37 ) warga setempat menambahkan, melihat kejadian tersebut merasa panik dan tak bisa berbuat apa apa, mereka melarikan diri mencari tempat yang lebih aman, setelah angin itu berhenti, mereka pada pulang ke rumah masing masing, mengetahui rumahnya tidak beratap hanya pasrah, sementara camat Temon Joko Prasetyo, sewaktu dihubungi koresponden KBR 68 H, mengatakan, pihaknya berpesan kepada masyarakat terutama di pinggir pantai, tetap waspada sebab sewaktu waktu didaerah akan terjadi bencana seperti ombak air laut yang sangat besar, meski tidak ada korban jiwa kejadian tersebut warga Glagah yang rumah dan warungnya diterjang puting beliung menderita kerugian materiil diperkirakan ratusan juta rupiah. Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta melaporkan untuk KBR68H.

Rabu, 21 Desember 2011

Ribuan Warga Samigaluh tolak RTRW pembangunan Waduk Tinalah


Ribuan Warga Samigaluh tolak RTRW pembangunan Waduk Tinalah

Ribuan Warga Samigaluh Kulonprogo Yogyakarta yang tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakat Tinalah menggeruduk gedung DPRD setempat, saat anggota Dewan melangsungkan rapat paripurna dengan agenda pandangan pansus dan fraksi raperda RTRW ( rencana tata ruang tata wilayah), Ketua rombongan FKMT Harjono, mengatakan warga samigaluh menolak rencana pembangunan waduk Tinalah.

Didalam RTRW rencana tata wilayah Kulonprogo, ini masih ada kata kata bahwa waduk Tinalah itu akan dibangun, sehingga masyarakat Samigaluh resah, dan warga menolak supaya jangan dalam RTRWnya masih ada kata kata pembangunan waduk Tinalah, sekarang Otonomi Daerah mungkin kalau warga kami dipindah belum tentu diterima wilayah lain. ” jelasnya

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kulonprogo Agus Langgeng Basuki mengakui di draf RTRW Kulonprogo maupun di Provinsi DIY memang ada lokasi pembangunan Waduk Tinalah di Kecamatan Samigaluh. Menurut Langgeng, penentuan lokasi Waduk Tinalah sebenarnya bagian kebijakan nasional dalam rangka pengendalian bahaya kekeringan dan banjir. // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo melaporkan untuk KBR68H//

Minggu, 04 Desember 2011

Ki Partono dan Tiga petani Kalibawang terjebak Lahar dingin Merapi


Ki Partono dan Tiga petani Kalibawang terjebak Lahar dingin Merapi

Lebih dari 8 jam Tiga orang petani terjebak lahar dingin merapi di Sungai Progo, akibat datangnya banjir lahar dingin secara tiba-tiba di sungai yang berhulu di Gunung Merapi tersebut. Partono menuturkan, dia bersama Ngadino, Martono, serta istrinya Ayem datang ke sawah sejak pagi sekitar pukul 08.00 WIB.

Yang kejebak itu tiga orang, pulo itu ditengah progo, banjir dari merapi dari sungai kali putih, semua disitu, ya kira kira banjir datang tidak ada yang tahu, tidak ada tanda tanda itu hujan atau mendung, kita berkemas kemas mau pulang setengah lima, sudah banjir datang pas datang, datang pertolongan dua belas malam, saya bisa ditolong jam tiga pagi,dengan selamat, terangnya
Wakil Komandan SAR DIY, Wisnu Widharto menambahkan, dalam melakukan proses evakuasi mengalami hambatan berupa tingginya air dan derasnya banjir lahar dingin. Para penyelamat harus menunggu ketinggian air dan arus sungai sedikit menurun agar kekuatan dayung personel SAR dapat mengimbangi derasnya arus untuk mendekati para korban. Dalam proses evakuasi itu personil yang diterjunkan sekitar 50 personil dari SAR serta relawan. // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta melaporkan untuk KBR68H//

Kamis, 01 Desember 2011

Ratusan pohon ditanam sebagai sabuk hijau, kawasan Waduk Sermo


Ratusan pohon ditanam sebagai sabuk hijau, kawasan Waduk Sermo

Ratusan bibit pohon ditanam di kawasan sabuk hijau, waduk sermo Kokap Kulonprogo Yogyakarta, Ketua Forum Komunitas Waduk Sermo atau FKWS Sujarwanto mengatakan. Penanaman ini dalam rangka menghadapi musim hujan dan memberdayakan masyarakat

Dalam rangka menyambut musim hujan ini, kami berencana menanam sekitar 600 bibit, ada rambutan, kako, kelapa, dan juga ada pete, melinjo dan yang satu ada pohon perindang yaitu cemara, merupakan salah satu langkah kami yang ditempuh merupakan kewajiban untuk melestarikan memanfaatkan dan merawat waduk sermo yang ditanam ditepian jalan lingkar waduk sermo, jelasnya

Saptono Tanjung, Tenaga Ahli Konservasi dari Balai PSDA Waduk Sermo, menambahkan penanaman pohon itu bertujuan untuk pengayaan tanaman di area sabuk hijau Waduk Sermo. Selain itu juga sebagai bentuk partisipasi dan pemberdayaan masyarakat dalam pemeliharaan Waduk Sermo. Dari tanaman-tanaman produktif yang ditanam itu, ke depan diharapkan hasilnya berupa buah bisa dinikmati oleh masyarakat sekitar waduk.// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan untuk KBR68H//

Kamis, 24 November 2011

Diperbukitan menoreh : Sumur Keluarkan asap dan bau belerang, tewaskan 1 warga


Diperbukitan menoreh : Sumur Keluarkan asap dan bau belerang, tewaskan 1 warga

3 warga Sukomoyo, Jati mulyo, Girimulyo Kulonprogo Yogyakarta bermaksud membersihkan sumur gali yang penuh sampah, sewaktu terjadi hujan beberapa hari lalu, menyebabkan Sapari, salah satu warga tewas, diduga menghirup belerang di dalam sumur, Tukimin warga setempat mengatakan, sumur yang di bersihkan 3 orang tersebut mengeluarkan asap dan bau belerang
Itu mau turun katanya dia berteriak, aku tak munggah wae kang, seperti itu namun setelah itu dia kelihatannya sudah lemes dari atas langsung dikasih tambang turun, memang dia tidak merespon tambang yang diturunkan terus mas anto mencoba mau turun kira kira dapat 4 anak tangga sudah bau belerang terus kelihatan ada seperti asap keatas dia nggak jadi lalu naik, jelasnya

Sugito, Komandan Polisi Sektor Girimulyo menambahkan, dari hasil yang dihimpun, tidak ada tanda tanda penganiayaan terhadap warga yang tewas didalam sumur, itu benar benar kecelakaan kerja, diduga korban menghirup asap belerang yang keluar dari sumur // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan untuk KBR68H//

Selasa, 22 November 2011

Akibat Selang ( pipa air ) tersumbat longsoran, belasan warga kekurangan air bersih


Akibat Selang ( pipa air ) tersumbat longsoran, belasan warga kekurangan air bersih

Sejumlah warga di wilayah Girimulyo Kulonprogo Yogyakarta, kekurangan air bersih, Jemiyem warga setempat mengatakan akibat selang air tertimbung longsoran belasan warga diwilayah Kluwih pendoworejo untuk memperoleh air bersih harus berjalan lebih 5 Kilometer

Kemarin sore saya ngurut air selang,ada longsor dan gak bisa jalan airnya, putus dijalan kena longsor, mengambil disungai dengan piteng ( untuk membawa air ) satu kiloan ya sampai ini belum jalan airnya, terangnya

Jemiyem menammbahkan akibat tebing ambrol, selang selang air milik warga terpendam dan tersumbat, sehingga untuk memenuhi kebutuhan minum dan memasak meski air kurang sehat dengan terpaksa belasan warga mengambil ke sungai, Kepala Desa Pendoworejo Kecamatan Girimulyo Landung Wiyono melihat kondisi yang kekurangan air bersih segera melaporkan pada pihak yang terkait// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan untuk KBR68H//

Minggu, 20 November 2011

Tebing setinggi 25 meter longsor, tutup badan jalan panjang belasan meter


Tebing setinggi 25 meter longsor, tutup badan jalan panjang belasan meter

Tebing setinggi 25 meter dan panjang 12 meter yang berada diwilayah pedusunan Kluwih Pendoworejo Girimulyo Kulonprogo Yogyakarta longsor dan menutupi badan jalan, Sukardi warga setempat mengatakan, sejak sore terjadi hujan sangat deras, menyebabkan tebing yang berada diwilayahnya ambrol.

Ini karena hujan biasa sebelah barat kemarin, sore sampai malam, perokonimian tersendat karena jalan tertutup, pendoworejo sampai girimulyo, ya kira kira 10 Km, kalau memutar kurang lebih 15 Km dari arah kenteng ke barat pendoworejo, terangnya

Sumiran camat Girimulyo menambahkan masyarakat di pegunungan menorah sudah menyiapkan diri, sewaktu waktu terjadi longsor, karena di wilayahnya bila musim hujan,pasti akan terjadi bencana baik tanah longsor maupun ambles, dengan kejadian tebing longsor ini pihaknya segera melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten untuk melakukan kerja bakti, dan Dia, berharap bantuan berupa beras dan mie Instan dikirim ke wilayahnya, jangan menunggu kalau sudah terjadi bencana baru dikirim. // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan untuk KBR68H //

Rabu, 16 November 2011

KA Bengawan Macet di perkampungan, Ratusan penumpang terlantar


Lebih dari 2 jam, Ratusan penumpang Kereta Api Bengawan Jakarta – Solo, terlantar, Masinis KA Bengawan Muhammad Ichsan mengatakan, dari jadwal pergantian sebagai Masinis, sudah merasakan terhadap Loko yang dibawa dari Purwokerto

Kejadian itu, lepas stasiun Kedundang, tiba tiba tenaga loko hilang terus ada bel bunyi loko mengerem sendiri, gak taunya batery tidak mengisi, saya berhenti, saya starter lagi gak kuat, ya sudah minta loken dari Yogya, ini sudah terlambat dari purwokerta sudah terlambat 50 menit, saya ngaplus dari purwokerto sudah terlambat, terangnya

Subur warga Yogya dan ratusan penumpang lainnya merasa kecewa atas pelayanan pihak Kereta Api, Loko yang sudah tua mesthinya sudah diganti,berhentinya KA Bengawan di perkampungan, tepatnya di sebelah barat 1 Km stasiun wates, sangat mengganggu aktifitas warga, Mereka berharap pihak kereta api dapat meningkatkan pelayanan.//Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta melaporkan untuk KBR68H//

Rabu, 09 November 2011

Peduli Lingkungan : Kodim 0731 Bersihkan sampah


Peduli Lingkungan : Kodim 0731 Bersihkan sampah

Ratusan personil Komando Distrik Militer 0731 Kulonprogo Yogyakarta, antisipasi menumpuknya sampah di sekitar alun alun wates, Tomy Siagian Komandan Kodim setempat mengatakan awal tugas di Kulonprogo merasa risih, sebab alun alun wates dipenuhi sampah.


Lingkungan ini sebenarnya kotor sekali daripada kotor kenapa nggak bisa ngasih bersih sedikit, berarti masyarakat kurang kesadarannya
Dan tidak menutup kemungkinan kedalampun kita sampaikan keanggota kita harus sadar, kita kadang kadang lupa, membuang sampah sembarangan, Katanya

Tomy menambahkan, selain membersihkan sampah di alun alun wates di musim hujan ini pihaknya juga membersihkan enceng gondok yang menutupi aliran kali peni, sepanjang 800 meter, Dia berharap bila alun alun bersih dari sampah tentu akan menunjukan keindahan dan kesehatan, sedang aliran kali peni akan memperlancar air yang dimanfatkan oleh petani disekitarnya // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan untuk KBR68H//

Peduli Lingkungan : Kodim 0731 Bersihkan sampah

Peduli Lingkungan : Kodim 0731 Bersihkan sampah
Ratusan personil Komando Distrik Militer 0731 Kulonprogo Yogyakarta, antisipasi menumpuknya sampah di sekitar alun alun wates, Tomy Siagian Komandan Kodim setempat mengatakan awal tugas di Kulonprogo merasa risih, sebab alun alun wates dipenuhi sampah.

Lingkungan ini sebenarnya kotor sekali daripada kotor kenapa nggak bisa ngasih bersih sedikit, berarti masyarakat kurang kesadarannya
Dan tidak menutup kemungkinan kedalampun kita sampaikan keanggota kita harus sadar, kita kadang kadang lupa, membuang sampah sembarangan, Katanya

Tomy menambahkan, selain membersihkan sampah di alun alun wates di musim hujan ini pihaknya juga membersihkan enceng gondok yang menutupi aliran kali peni, sepanjang 800 meter, Dia berharap bila alun alun bersih dari sampah tentu akan menunjukan keindahan dan kesehatan, sedang aliran kali peni akan memperlancar air yang dimanfatkan oleh petani disekitarnya // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan untuk KBR68H//

Jumat, 04 November 2011

Banjir Lahar Dingin Merapi ancam Selokan Kalibawang


Banjir Lahar Dingin Merapi ancam Selokan Kalibawang
Banjir yang terjadi di aliran Sungai Progo mulai membawa material lahar dingin dari Merapi. Kondisi itu mengancam saluran intake Selokan Kalibawang tertutup endapan pasir yang akan mengganggu irigasi pertanian., Kepala Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Kulonprogo, Gusdi Hartono mengatakan, intake Selokan Kalibawang berada di bawah kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak. pihaknya telah menyampaikannya masukan baik kepada BBWS maupun Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Yogyakarta.
Karna adanya hujan lahar dingin itu sebenarnya kami sudah berulang ulang ke Balai Besar,untuk antisipasi banjir lahar dingin Berhubung itu semuanya kewenangan Balai Besar kami hanya mengusulkan dikasih operasional pemeliharaan rutin. Karena Itu tidak menutup kemungkinan begitu hujan ketutup dibersihin hujan lagi ketututup lagi kalau secara ilmunya itu masih 3 samapi 4 tahun kedepan laharnya itu baru habis. Jelas Gusdi
Gusdi menambahkan pengaturan pembukaan atau penutupan pintu intake Selokan Kalibawang, ditentukan berdasarkan koordinasi antara Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak bersama Bidang Pengairan DPU Kulonprogo serta Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) yang dilakukan setiap 15 hari. Saat ini pintu perlu dibuka untuk memenuhi kebutuhan air pertanian yang memasuki masa tanam pertama.// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta

Selasa, 25 Oktober 2011

Pemkab Kulonprogo Hijaukan Kota


Pemkab Kulonprogo Hijaukan Kota

Pemerintah Kabupaten Kulonprogo Yogyakarta, untuk meningkatkan kualitas udara agar sehat, dengan cara membangun puluhan pergola dan menanam tanaman penghijauan lebih dari empat ribu batang, Kasi Pengembangan Kapasitas Kantor Lingkungan Hidup (KLH) setempat, Endratma ,mengatakan, pembuatan pergola itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas udara dan mendukung keindahan kota.

Sebanyak 81 unit, yang gunanya nanti untuk meingkatkan kualitas udara di kawasan perkotaan dan juga untuk keindahan, bantuan berupa bibit tanaman penghijauan atau perindang jalan, berupa, bungur 500 batang,dan tabebuia 500 batang juga, tanaman mangga 4.400 batang ” jelasnya

Endratama menambahkan Pembuatan pergola ini baru dilakukan tahun ini, dana yang diperoleh dari bagi hasil cukai rokok tahun ini yang dialokasikan melalui KLH sebesar Rp 536,5 juta.untuk sekitar kota Wates. Selama enam bulan pertama, perawatan pergola tersebut masih menjadi tanggung jawab rekanan. Selanjutnya, akan dilakukan oleh Pemkab bekerjasama dengan masyarakat. // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta melaporkan untuk KBR68H//

Minggu, 23 Oktober 2011

Dimusim kemarau,ratusan sumur pantek untuk pertanian


Dimusim kemarau,ratusan sumur pantek untuk pertanian

Sejumlah petani di Kecamatan Wates Kabupaten Kulonprogo Yogyakarta manfaatkan sumur pantek, hal itu di lakukan karena ketersediaan air sudah tidak mencukupi. Untung Suharjo Sekretaris Kelompok Tani Martani, mengatakan Selama ini, sawah di wilayahnya lebih banyak mengandalkan air dari saluran Kalibawang, dimusim kemarau ini saluran tersebut hanya mengalir 4 hari tiap bulannya.

Tapi kami juga mensiasati dengan kami berinisiatif membuat sumur sumur pantek yang kedalamannya itu diatas kedalaman rata rata sumur sawah, itu lebih ratusan sumur pantek, dengan sumber air yang ada, setiap bulan kami dijatah 4 hari untuk pembasahan saluran itu agar debit air yang ada disekitar saluran itu bisa naik tapi dengan 4 hari sebetulnya belum cukup karena yang bisa debitnya naik itu hanya yang ada disepanjang saluran itu harapan kami karena dimusim kemarau ini air itu dialirkan paling tidak 15 hari sekali, jelas Untung

Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan setempat Bambang Tri Budi menambahkan, dimusim kemarau ini para petani diharapkan untuk menerapkan tehnologi yang ada, seperti pembuatan sumur pantek satu satunya untuk mengatasi kekurangan air, terkait pembagian air irigasi yang hanya 4 hari, untuk wilayah Kecamatan Wates diambilkan dari Waduk sermo, padahal air waduk di musim ini airnya menurun// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta melaporkan untuk KBR68H//

Kamis, 20 Oktober 2011

Petani diperbukitan Menoreh olah lahan tak produktif jadi produktif


Guna meningkatkan hasil panen dan debit air,petani di wilayah Pendoworejo Girimulyo Kulonprogo Yogyakarta bendung dua sungai, Landung Wiyono Kepala Desa setempat mengatakan, sudah 100 tahun lebih lahan diwilayahnya tidak produktif, untuk meningkatkan hasil panen petani membendung dua sungai yang berada di perbukitan.

Kita adakan satu evaluasi dengan hasil panen lahan lahan tersebut hanya bisa panen dalam satu tahun satu kali dibandingkan dengan lahan yang mendapatkan irigasi kalibawang ini setaun bisa tiga kali panen, saya berupaya bagaimana memfungsikan bendung kayangan ini agar minimal bisa meningkatkan produksi pertanian terutama petani diwilayah Pendoworejo harapan saya minimal bisa dua kali panen” katanya

Camat Girimulyo Sumiran menambahkan bahwa petani diwilayahnya sebelum membendung sungai kayangan hanya bisa menghandalkan air tadah hujan , dengan dibendungnya dua sungai, petani bisa meningkatkan produksi panennya, dengan harapan aliran sungai kayangan nantinya bisa mengaliri ribuan hektar lahan yang berada di wilayah Kecamatan Nanggulan dan Sentolo// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta melaporkan untuk KBR68H//

Pemkab Kulonprogo bubarkan puluhan Koperasi tak sehat


Pemkab Kulonprogo bubarkan puluhan Koperasi tak sehat
Kondisi 27 koperasi di wilayah Kabupaten Kulonprogo Daerah Istimewa Yogyakarta sudah tidak sehat,tidak ada kegiatan, pengurus koperasi juga sulit ditemui. Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Dinkop dan UMKM) setempat Niken Probolaras mengatakan .Sebanyak 27 unit koperasi di wilayahnya akan dibubarkan karena sudah tidak bisa dibina lagi.

Kalau data kami Koperasi yang pasif, dan dalam kondisi pembinaan kami ada 27, dari 27 yang dalam binaan itu nanti kami bina terlebih dahulu, tapi kalau memang sama sekali nggak bisa dibina ya kita bubarkan nggak masalah, itu diatur undang undang, diatur PP membubarkan koperasi itu tidak dosa, tidak tabu dan itu boleh dilakukan sepanjang tidak bisa dibina dan nanti diumumkan di lembaran negara Republik Indonesia ”jelasnya


Niken menambahkan Pembubaran koperasi dapat dilakukan dengan mudah, misalnya jika sudah vakum dan tidak mungkin untuk dibina lagi. “Mudah membubarkan (koperasi), seperti halnya PT atau CV bisa dibekukan kalau sudah tidak mampu melakukan aktivitas sama sekali.Namun,pembubarannya harus melalui lembaran negara// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta melaporkan Untuk KBR68H//

Minggu, 16 Oktober 2011

Pemkab kurang perhatikan rumah tak layak huni

Pemkab kurang perhatikan rumah tak layak huni
Selama ini Pemerintah Kabupaten Kulonprogo Yogyakarta kurang perhatikan rumah tak layak huni, Ketua Rukun Warga Pedukuhan Gunung Gempal Giripeni Wates Kulonprogo Yogyakarta, Pujo Siswoyo mengatakan,Melalui musyawarah bersama, warga menghimpun dana untuk membangun rumah yang tak layak huni,

Salah satu warga yang rumahnya tidak layak di huni sehingga dari warga itu musyawarah bersama untuk membenahi sekaligus membangun rumah secara bergotong royong adapun dananya dikumpulkan dari semua warga rw 11 karena rumah tersebut selama ini belum pernah ada bantuan dari pemerintah , oleh karena itu warga membenahi karena yang punya rumah betul betul tidak mampu . jelas Pujo.

Cokro Suharyono Kepala Dukuh setempat menambahkan sebenarnya rumah tak layak huni yang berada di wilayahnya tidak lebih dari 10 dan sudah dimintakan bantuan melalui program pemerintah, juga belum turun, karena warga melihat kondisi rumah tersebut hampir roboh, diputuskan secara bermusyawarah rumah tersebut dibangun secara bergotong royong, // Yadi haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta melaporkan untuk KBR68H

Puluhan ribu batang pohon untuk Cegah Erosi daerah aliran sungai progo


Puluhan ribu batang pohon untuk Cegah Erosi daerah aliran sungai progo

Untuk mencegah erosi dan abrasi serta longsor, Kelompok tani Harapan Jaya Sentolo Kulonprogo Yogyakarta, melakukan penanaman 50.000 pohon di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Progo. Zainal arifin Ketua Kelompok Tani setempat mengatakan, penanaman ini akan dilakukan nanti setelah musim penghujan.

Ini 50 puluh ribu batang terdiri dari sengon laut, jati dan jabon dari kelompok kami karena daerah kami teraliri oleh sungai progo sehingga diharapkan bibit bibit nanti yang tumbuh itu kemudian ditanam disekitar sungai progo untuk menahan erosi agar sungai progo tidak semakin lebar. jelasnya


Zainal menambahkan penanaman puluhan ribu ini diharapkan dapat diikuti oleh kelompok kelompok yang berada didaerah aliran sungai progo, sebab
penanaman tersebut untuk melindungi daerah aliran sungai progo, dimana DAS tersebut merupakan salah satu daerah penyangga luapan lahar dingin Merapi, // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar melaporkan untuk KBR68H//

Selasa, 11 Oktober 2011

Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Tengah sita 2 orang utan dan dititipkan di Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta

Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Tengah sita 2 orang utan dan dititipkan di Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta
Dua ekor orang utan yang disita oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Tengah dari seorang pengusaha di Solo, kini dititipkan di Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta, Joko Priyono Koordinator Lapangan mengatakan, 2 ekor orang utan asal dari Kalimantan ini disita BKSDA Propinsi Jawa Tengah.

Warga Solo ada kepemilikan dua ekor orang utan jantan dan betina, yang jantan perkiraan umur 8 tahun, betina umur 10 tahun dalam kondisi bunting,Dia sebenarnya sadar bahwa satwa itu dilindungi Pemda, namun demikian dia merasa memelihara sejak kecil, dengan berat hati mereka menyerahkan kepada kita, kata Joko

Joko menambahkan sesuai Undang-Undang nomor 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistem, orang utan merupakan satwa yang dilindungi negara dan tidak boleh dipelihara oleh perorangan. Pihaknya berharap pada masyarakat yang memelihara satwa di lindungi supaya menyerahkan kepada petugas untuk direhabilitasi dan dikembalikan ke habitatnya agar tidak punah.// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta melaporkan Untuk KBR68H//

Senin, 03 Oktober 2011

Pemkab Kulonprogo tanam 44 ribu cemara udang untuk atasi abrasi pantai


Pemkab Kulonprogo tanam 44 ribu cemara udang untuk atasi abrasi pantai
Pemerintah Kabupaten Kulonprogo Daerah Istimewa Yogyakarta akan menanam pohon cemara udang di sepanjang pantai,Kepala seksi Konservasi Bidang Kehutanan Dinas Pertanian dan Kehutanan setempat, Basir Amri mengatakan, lahan pantai dengan luas seratus hektare lebih akan ditanami cemara udang untuk mengatasi abrasi.

Masa peremajaan setiap tahunnya, kita minimal untuk membedung abrasi pantai, tahun ini kita mencanangkan 101 hektar dengan jenis tanaman cemara laut jumlah 44 ribu batang “jelas Basir

Basir menambahkan penanaman cemara laut dan cemara udang itu meliputi tiga wilayah kecamatan yaitu Galur, Wates, dan Panjatan,karena wilayah tersebut merupakan wilayah pantai, Dia berharap agar masyarakat ikut mendukung program ini.// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta melaporkan untuk KBR68H//

Rabu, 28 September 2011

Di musim kemarau, puluhan sumur di wilayah pantai tak layak konsumsi


Di musim kemarau, puluhan sumur di wilayah pantai tak layak konsumsi
Puluhan sumur milik warga di wilayah Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, di sepanjang Pantai Kulonprogo tidak layak konsumsi, Surono warga setempat mengatakan, semenjak nenek moyang, sumur gali di wilayahnya, rasanya asin dan berwarna kekuning kuningan, dimungkinkan mengandung zat besi,
Kalo musim kemarau ini air pam kesulitan untuk minum dan untuk masak diwilayah kami, masih kekurangan saat ini banyak pam tidak mengalir kususnya tanah sumur memang tanah sumur tidak dapat dimanfaatkan karena kalau kita bikin sumur dalam sumur airnya sangat kuning bahkan zat besinya luar biasa banyaknya, jadi kalau untuk minum diwilayah kanoman 95 persen tidak bisa minum. “ katanya
Surono menambahkan , banyak warga merasakan adanya aroma garam dan besi yang berasal dari air sumur mereka, warga mengakui untuk keperluan memasak menggunakan air dari PDAM ( perusahaan daerah air minum ) namun di saat musim kemarau air macet hingga beberapa hari, warga berharap pada pemerintah adanya pengolahan air sumur diwilayahnya agar dapat layak di konsumsi // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo melaporkan untuk KBR68H//

Senin, 26 September 2011

Penambangan Batu di Kokap, ancam puluhan kepala keluarga


Penambangan Batu andesit, ancam puluhan kepala keluarga
Penambangan batu andesit di wilayah perbukitan menoreh Kulonprogo Yogyakarta, tidak mempedulikan lingkungan, pasalnya penambangan batu andesit lokasinya diatas rumah puluhan kepala keluarga, Widiyanto warga setempat mengatakan apabila dimusim hujan nanti puluhan warga akan terancam longsoran.
Yang jelas karena lingkungan itu lingkungan penduduk jadi terus terang juga banyak penduduk yang berdomisili disana jadi menurut saya itu sangat sangat memprihatinkan karena bagaimanapun itu akan rawan erosi akan rawan longsor dan otomatis akan mengancam keselamatan penduduk, sudahkan dengan penambangan tersebut terpikirkan tentang reklamasinya kalau belum betapa rugi ganda yang diderita masyarakat ketika penambangan itu usai, “ jelasnya
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Energi Sumber Daya
Mineral (Disperindag ESDM) Kulonprogo, Junianto Marsudi Utomo menjelaskan, terkait adanya potensi longsor saat musim hujan yang mengancaman puluhan rumah warga tersebut, pihaknya akan segera melakukan pemantauan langsung ke lokasi. Menurutnya, penambang harus menjalankan proses penambangan sesuai Amdal dan harus ada reklamasi.// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta melaporkan untuk KBR68H//

Jumat, 09 September 2011

Petani wilayah selatan Kulonprogo,suburkan lahan pasir


Petani wilayah selatan Kulonprogo,suburkan lahan pasir
Lahan pasir pantai di wilayah selatan Kulonprogo Daerah Istimewa Yohgyakarta sekitar tahun 1980 merupakan wilayah yang tidak produktif, tidak bisa ditanami komoditas pertanian. Iman rejo Warga Bugel Panjatan Kulonprogo Yogyakarta mengatakan lahan pasir diwilayah selatan kata banyak orang tidak dapat ditanami apapun, namun dengan berusaha, awalnya membuat sumur bronjong dan mengikuti perkembangan jaman saat ini menggunakan sumur instalasi, dan yang terpenting harus berani dengan tantangan bertani di lahan pasir, lahan akan subur
"Untuk membantu kesuburan tanah, disiram, lama lama dapat dikatakan pintunya masuk dengan keluar itu lebar pintunya keluar bagi pasir, untuk keberhasilan di pantai sebagai petani tidak mau menyerah dengan pantang undur dikarenakan di pantai tantangannya besar sebab telat satu jam saja tanaman aakan mati, katanya
Iman rejo menambahkan semua jenis tanaman seperti semangka, melon, bawang merah dan cabe bisa tumbuh di daerah lahan pasir, bahkan para petani diwilayah lahan pasir setelah melihat keberhasilannya, sudah banyak yang meniru sistem menyuburkan lahan pasir, sebab ribuan petani diwilayah tersebut menggantungkan hidupnya dengan bertani di lahan pasir dan telah bertahun-tahun menggunakan lahan itu. Saat ini telah dapat mencukupi kebutuhan hidupnya dan keluarganya dari hasil bertani. Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo melaporkan untuk KBR68H

Sabtu, 02 April 2011

Akibat tanggul Jebol : Tanaman Padi berumur 2 bulan dipotong untuk makan ternak


Akibat tanggul Jebol : Tanaman Padi berumur 2 bulan dipotong untuk makan ternak
Tanggul Sungai Progo panjang 500 meter di Desa Banaran, Kecamatan Galur, Kulonprogo Yogyakarta tergerus banjir. Gerusan air telah menghilangkan puluhan hektar lahan persawahan. Harjito warga setempat mengatakan,sebagian sawah yang tergerus saat ini ditanami padi berusia sekitar dua bulan, terpaksa dipotong untuk pakan ternak. Sebab jika dipertahankan akan hilang hanyut bersama lahan yang tergerus.
Sukardi juga warga setempat menambahkan gerusan air paling parah terjadi beberapa hari lalu, karena sungai dalam kondisi banjir. Arus air yang deras, semakin cepat menggerus lahan sawah milik warga yang ada di wilayah Banaran Galur Kulonprogo Yogyakarta .sementara bantuan bronjong dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta belum bisa dipasang sebab belum adanya batu pengisi.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo, Untung Waluyo menjelaskan , untuk menangani tanggul ambrol di Desa Banaran itu pihaknya telah mengajukan bantuan berupa bronjong dan karung. Saat ini pihaknya juga sedang menghitung kisaran kerugian yang akan menjadi acuan pengusulan bantuan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR 68H//

Senin, 28 Maret 2011

Terkait pasir besi : Puluhan warga geruduk Kantor Desa


Terkait pasir besi : Puluhan warga geruduk Kantor Desa
Proses Analisis mengenai dampak lingkungan atau Andal pasir besi di pesisir selatan Kulonprogo Yogyakarta kembali bergejolak Suyanto, wakil ketua Badan Perwakilan Desa Plered yang juga salah satu koordinator lapangan Paguyuban Petani Lahan Pantai,PPLP mengatakan kuesioner yang diisi oleh responden hanyalah kebohongan. kuesioner seharusnya ada pertanyaan apakah warga mendukung atau menolak adanya tambang pasir besi.dengan kejadian ini puluhan warga yang belum hadir segera berdatangan menggeruduk Kantor desa, ingin klarifikasi dan menolak penambangan pasir besi
Menurut ketua tim penyusun Amdal, Bambang Agus Suripto, responden yang diambil berjumlah 59 orang yang berasal dari warga Pleret dan aparat pemerintahan Desa. Pengambilan sample responden oleh tim penyusun ini dilakukan secara acak. Pengambilan sample responden ini merupakan salah satu kegiatan yang wajib dalam penyusunan Amdal guna menyusun rencana pengelolaan lingkungan(RKL) dan rencana pemantauan lingkungan aspek sosial ekonomi masyarakat. // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta melaporkan Untuk KBR68H//

Jumat, 25 Maret 2011

Di Kulonprogo :Antisipasi Leptospirosis, petani lakukan pengasapan lubang tikus


Di Kulonprogo :Antisipasi Leptospirosis, petani lakukan pengasapan lubang tikus
Puluhan petani di wilayah Tuksono, Sentolo, Kulonprogo Yogyakarta untuk mengantisipasi jenis penyakit akibat kencing tikus, secara swadaya di bantu dinas pertanian dan dinas terkait melakukan pengasapan lubang lubang tikus dipersawahan, Ketua Kelompok Tani “Tani Makmur” Suyanto mengatakan, Penyakit akibat kencing tikus diwilayah sentolo lebih dari 10 orang dan 2 orang meninggal, melihat kejadian tersebut warga merasa prihatin dengan swadaya para petani melakukan gerakan pengasapan di persawahan yang akan digunakan untuk ditanami padi
Kepala Dinas Pertanian Daerah Istimiwa Yogyakarta Nanang Suwandi, tikus berada dalam urutan kedua sebagai organisme pengganggu tanaman (OPT) yang berpotensi mengancam produksi padi. Tikus memiliki tingkat reproduksi yang sangat tinggi. Dalam satu tahun sepasang tikus dapat berkembang menjadi 2.000 ekor.sementara Kepala Dinas Kesehatan Kulonprogo Lestaryono, menjelaskan Jumlah penderita leptospirosis diwilayah Kulonprogo sampai saat ini 123 orang dan meninggal 10 orang, dia berharap kepada masyarakat agar gerakan antisipasi meningkatnya jumlah penderita, dengan cara gropyokan atau pengasapan dilubang lubang tikus ditingkatkan pihaknya akan membantu dan memfasilitasi bekerjasama dengan Instansi terkait.// Yadi Haryadi Radio Suara Pasa

Kamis, 17 Maret 2011

Budaya Lokal memprihatinkan, Jalan Puncak Suroloyo diperlebar


Budaya Lokal memprihatinkan, Jalan Puncak Suroloyo diperlebar
Bupati Toyo S Dipo meminta masyarakat agar melestarikan budaya yang suda. Seperti Jathilan wayang kulit dan tari misalnya. Menurut dia budaya merupakan warisan atau peristiwa budaya yang khas lokal.
Cara melestarikan budaya ini bisa dilakukan dengan menggelar event-event budaya kata Toyo, saat berada di puncak suroloyo , Kamis (17/3).
” Saya berharap masyarakat dapat menjaga khzanah budaya lokal yang kita miliki,” katanya.
Acara rutin malam jum’at kliwon yang diadakan di pendopo puncak suroloyo di hadiri Bupati Asek II dan III para pejabat skpd dan masyarakat pelaku seni.
Kepala Dinas Parisiwsata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulonprogo Sarjono mengatakan, banyak kesenian lokal yang kini mulai kurang diminati masyarakat.

Agar kreatifitas masyarakat tempo dulu itu tetap lestari dan dapat dinikmati oleh generasi masa kini, dinas pariwisata secara rutin mengundang kelompok seni lokal dan moderen untuk pentas setiap malam jum’at kliwon, untuk tahun 2011 akan dilaksanakan 8 kali dengan lokasi berpindah pindah dan di sesuaikan dengan budaya yang ada. Kabupaten Kulonprogo selain memiliki beraneka ragam budaya lokal juga memiliki banyak obyek wisata, Gua, dan keindahan alam puncak suroloyo.
Selain menggali keberadaan budaya lokal dengan dipandu Latnyana sag, malam itu juga diadakan dialog warga, dalam dialog warga mengharap agar pemerintah memperhatikan budaya yang ada di puncak suroloyo, yang selama ini masih kembang kempis, sebab untuk latihan saja harus meminjam peralatan ( wayang dan gamelan ) dari luar daerah seperti Borobudur dan wilayah lain, sejumlah warga juga meminta pemerintah agar jalan menuju puncak suroloyo diperlebar, warga siap membantu bila jalan diperlebar , tanah miliknya yang akan diperlebar untuk jalan di iklaskan,
Sarasehan Jum’at Kliwon di akhiri dengan pementasan wayang kulit dengan 2 dalang muda Ki Windu Saputro ( Samigaluh) dan Ki Sumari ( Girimulyo ) dengan mengambil cerita “ Wahyu Cakraningrat” // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta//

Rabu, 16 Maret 2011

Di Kulonprogo : Dampak Tsunami Jepang, 16 siswa magang di kawatirkan orang tua atas keselamatannya


Di Kulonprogo : Dampak Tsunami Jepang, 16 siswa magang di kawatirkan orang tua atas keselamatannya
16 siswa SMK N 1 ( Kelautan ) Temon Kulonprogo Yogyakarta, yang magang di Jepang, akibat terjadinya tsunami beberapa minggu lalu, orang tua siswa merasa kawatir atas keselamatannya, Kepala sekolah setempat Rohmadi mengatakan, 16 siswa yang magang di Jepang sewaktu terjadi tsunami kebetulan mereka sedang melaut, dirinya mengetahui secara pasti keselamatannya dari komunikasi facebook.
Sementara Komisi IV DPRD Kulonprogo Yusron Martofah membenarkan bahwa 16 siswa yang magang di Jepang semuanya selamat, dia berharap kepada orang tua siswa jangan kawatir, bila terjadi sesuatu agar di koordinasikan dengan instansi terkait// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Senin, 14 Maret 2011

Antisipasi lahar dingin Puluhan warga bangun Tanggul


Antisipasi lahar dingin Puluhan warga bangun Tanggul
Puluhan warga Desa Kembang Nanggulan Kulonprogo Yogyakarta bersama TNI, Polri dan Tagana ( Taruna Siaga Bencana membuat tanggul di aliran sungai Progo. Sarjono warga setempat mengatakan pembuatan tanggul kali progo akibat beberapa minggu lalu puluhan rumah dan lahan pertanian disekitar aliran Sungai progo terkena banjir lahar dingin Merapi
Sarjono menambahkan semenjak Kali Progo banjir lahar dingin, yang mengakibatkan air meluap hingga menutupi lahan pertanian . Bahkan dalam 2-3 minggu ini, air mulai menggerus sejumlah rumah . Menurutnya, selain menutup pekarangan, air juga menutupi belasan kolam ikan. Camat Nanggulan Bowo Pristiyanto menjelaskan, dari informasi yang mausk, di Kecamatan Nanggulan sejumlah rumah yang terncam akibat banjir lahar dingin aliran Kali Progo. Untuk mengantisipasi hal ini pihaknya bersama warga dan aparat membuat tanggul dengan menggunakan pasir yang dimasukan ke dalam karung, pihaknya mendapat bantuan 750 buah karung dari Dinas Pekerjaan Umum.// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Jumat, 11 Maret 2011

Cuaca ekstrem : Ratusan nelayan ,1tahun lebih Tak melaut


Cuaca ekstrem : Ratusan nelayan ,1tahun lebih Tak melaut
Disebabkan cuaca ekstrem dan tidak adanya hasil tangkapan ikan. sudah 14 bulan para nelayan di Kulonprogo Yogyakarta tidak melaut hingga saat ini. Ketua Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Trisik, Jaka Samudra mengatakan, sekali melaut diperlukan modal Rp 100.000 untuk bensin dan bekal. kalau tidak ada tangkapan ikan akan rugi. Sehingga para nelayan tidak berani melaut,dan beralih bercocok tanam
Kepala Bidang Kelautan Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kulonprogo, Eko Purwanto menjelaskan tangkapan ikan laut selama 2010 hanya mencapai kurang lebih 373 ton. Hasil tangkapan itu turun 30 persen dari tangkapan tahun sebelumnya yang mencapai 422 ton. Menurutnya, jumlah nelayan di Kulonprogo sebanyak 370 orang berada di Kecamatan Temon, Galur, Panjatan, dan Wates. Nelayan paling banyak berada di Kecamatan Temon sekitar 90 orang dan di Kecamatan Galur sekitar 70 orang. Pihaknya melihat kondisi yang kurang baik bagi nelayan itu, diusulkan pemberian bantuan paceklik bagi para nelayan dari Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Nelayan Seluruh Indunesia (DPD HNSI) DIY. // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Jumat, 04 Maret 2011

Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta bangun 2 Kubah untuk menampung 100 lebih orang utan


Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta bangun 2 Kubah untuk menampung 100 lebih orang utan
Dome atau kubah yang dapat menampung 200 ekor orangutan sebagai langkah konservasi akan dibangun di Jogja Orangutan Center yang berlokasi di wilayah, Kecamatan Pengasih Kulonprogo Yogyakarta. Ketua Dewan Pembina Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta, Gusti Kanjeng Ratu Pembayun, mengatakan dome orangutan akan dibangun dua dome kecil berdiameter 15 meter dan masing-masing bisa menampung sekitar 12 orangutan. Dua dome ini akan difungsikan sebagai kandang introduksi. juga akan dibangun dome besar berdiameter 125 m dengan tinggi 25 m. yang bisa menampung 200 ekor orangutan.
GKR Pembayun menambahkan, Jogja Orangutan Centre akan fokus sebagai lembaga konservasi yang khusus menyelamatkan orangutan. Namun tidak menutup kemungkinan juga menerima satwa lain seperti yang dilakukan oleh Pusat Penyelamatan Satwa Jogja dulu, serta bergerak dilingkup konservasi lain. Juga sebagai tempat penelitian, Jogja Orangutan Centre akan membuka kerjasama dengan perguruan tinggi di Yogyakarta. Penelitian yang berkait dengan Orangutan diantaranya tentang genetik, kesehatan dan perilaku// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Rabu, 16 Februari 2011

Warga tak miliki lahan, Tanam Padi di Pot


Warga tak miliki lahan, Tanam Padi di Pot
Belasan petani di wilayah Kulonprogo Yogyakarta yang tak memiliki lahan menanam padi di pot, hal ini dilakukan sebab masyarakat sangat membutuhkan padi, Wasidi Warga Tawangsari Pengasih Kulonprogo, mengatakan dirinya tak memiliki lahan untuk bertani, dengan melihat daerah Wonosari Gunungkidul Yogyakarta yang daerahnya bebatuan bisa ditanai padi, dirinya tertarik untuk menam padi dengan memanfaatkan Pot, ternyata sudah 6 kali bisa panen dengan memuaskan
Wasidi menambahkan dengan menanam padi di pot ternyata tidak sulit, sama saja di sawah dirinya menanam 120 pot dan dalam waktu 3 bulan bisa panen antara 20 hingga 30 kg , Ia mengatakan, padi yang ditanam dalam pot di depan rumahnya ini tidak menggunakan pupuk kimia, tetapi menggunakan kompos atau pupuk kandang. Setiap tahunnya ia bisa panen 2 hingga 3 kali dan ide ini telah dilakukan semenjak tahun 2000an// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Selasa, 08 Februari 2011

Di Kulonprogo : Akibat bakteri leptospira 10 orang meninggal


Di Kulonprogo : Akibat bakteri leptospira 10 orang meninggal
Bakteri leptospira yang ditularkan melalui kencing tikus menyerang petani di wilayah Kulonprogo Yogyakarta, diketahui 10 orang meninggal, Kepala Bidang Pemberantasan penyakit dan penyehatan lingkungan Dinas Kesehatan setempat Budi Ismanto mengatakan, tahun 2010 yang terkena leptospirosis 55 orang meninggal 8 orang sedang diawal tahun 2011 sebanyak 15 orang dan meninggal 2 orang
Budi menambahkan upaya untuk mengatasi meningkatnya kasus penderita leptospirosis diwilayahnya, pihaknya bersama instansi terkait, seperti dinas pertanian dan Dinas Peternakan langsung melakukan gerakan gerakan dengan mengerahkan masyarakat untuk membasmi Tikus terutama dipersawahan, Dia berharap pada masyarakat agar selalu waspada, baik sedang bekerja di sawah maupun di rumah// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Minggu, 06 Februari 2011

Di Kulonprogo : Akibat Hujan deras disertai angin, 8 rumah terkena longsor


Di Kulonprogo : Akibat Hujan deras disertai angin, 8 rumah terkena longsor
Hujan deras disertai angin terjadi akhir akhir ini mengakibatkan 8 rumah di wilayah Kecamatan Pengasih dan Kecamatan Girimulyo Kulonprogo Yogyakarta terkena longsor, Marsudi Koordinator TAGANA, Taruna Siaga Bencana Girimulyo mengatakan 8 rumah yang terkena longsor, yaitu 4 rumah terjadi di Dusun Talunombo Desa Sidomulyo Kecamatan Pengasih terjadi minggu dini hari ( 6/2 ) dan 4 lainnya di Dusun Sonyo Jatimulyo Girimulyo terjadi pada minggu sore ( 6/2 )semua penghuni baik yang terkena longsor di wilayah pengasih maupun Girimulyo diungsikan ditempat yang lebih aman
Sumiran Camat Girimulyo menambahkan, tanah longsor di perbuklitan menoreh sering terjadi bila musim hujan, dirinya berharap dan meminta pada masyarakat untuk selalu waspada apabila sewaktu waktu terjadi lonsor, sementara pihaknya memberi bantuan logistic untuk bergotong royong memperbaiki rumah yang terkena longsor dan menebang kayu yang tumbang// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Sabtu, 05 Februari 2011

Lubang membahayakan di jembatan siluwok, 5 kali terjadi kecelakaan tunggal


Lubang membahayakan di jembatan siluwok, 5 kali terjadi kecelakaan tunggal
Lubang selebar 1 meter lebih, dengan kedalaman 25 cm sangat membahayakan pengguna jalan, lubang tersebut berada tepat ditengah tengah jembatan siluwok jalan purworejo km 10 Tawangsari Pengasih Kulonprogo, Muchsin ( 44 ) warga setempat mengatakan dalam sepekan telah terjadi 5 kali kecelakaan tunggal kususnya pengendara sepeda motor, yang sering terjadi begitu sepeda motor sampai ditengah jembatan dan menabarak lobang tak khayal langsung terpental,apa lagi bila kecelakaan terjadi pada malam hari niscaya korban akan lebih parah sebab penduduk sekitar tau kalau ada kecelakan setelah mendengar suara orang minta tolong, sementara Wiyono ( 35 ) warga sekitar berharap agar instansi terkait segera memperbaiki, memang di beri tanda dari pihak yang berwenang dimungkinkan segera diperbaiki namun hingga saat ini lobang tersebut juga masih utuh apa bila lubang tersebut tidak segera diurug akan menyusul korban korban yang belum tahu, kalau di tengah tengah jembatan siluwok ada beberapa lobang yang membahayakan terutama pengguna jalan dari arah purworejo // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta//

Minggu, 30 Januari 2011

Warga tanam jabon 1000 lebih, Secara swadaya


Warga tanam jabon 1000 lebih, Secara swadaya
Warga Desa Tawangsari , Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta menanam 1000 lebih pohon keras berbagai jenis di lahan milik kelompok, Penanaman dilakukan terutama untuk menjaga sumber-sumber air dan memperkuat struktur tanah, Indreswari Suroso Warga setempat mengatakan penanaman ini dilakukan akibat erupsi merapi beberapa bulan lalu, dan pohon pohon keras banyak yang rusak, untuk menggantikan secara swadaya
Kepala Desa Tawangsari Martono menammbahkan pohon-pohon yang ditanam terjamin kelestariannya karena adanya keterlibatan masyarakat pihaknya tidak hanya menanam, tapi sekaligus merawatnya sampai pohon-pohon tersebut benar-benar tumbuh, Kepala bidang Konservasi Kehutanan Dinas Pertanian dan Kehutanan Setempat Basyir Amry, menjelaskan tidak hanya pemerintah yang harus peduli terhadap lingkungan siapapun wajib, sebab dengan memperhatikan lingkungan juga memikirkan masa depan// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Jumat, 28 Januari 2011

Di Kulonprogo : Kera ekor panjang, masuk pemukiman, resahkan anak sekolah


Di Kulonprogo : Kera ekor panjang, masuk pemukiman, resahkan anak sekolah
Kera ekor panjang yang berada di wilayah hutan sermo Kokap Kulonprogo Yogyakarta, beberapa hari terakhir meresahkan warga terutama anak sekolah, Kamiran Warga Karangsari Pengasih, mengatakan diwilayahnya muncul Kera ekor panjang masuk pemukiman dan menyerang 4 warga 1 digigit 3 warga lainnya dicakar, dengan kejadian ini mengakibatkan anak sekolah takut dan resah
Kamiran menambahkan Kera ekor panjang ini menyerang warga kendatipun sudah diberi umpan makanan beracun dan perangkap, namun kera ekor panjang selalu lolos dan tidak terpancing untuk makan, apa bila warga bisa menangkap Kera ekor panjang akan diserahkan pada Instansi yang menangani, Sementara Dokter Hewan Ahli medik Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta, Dian Trisno menjelaskan untuk menangkap secara manual kera ekor panjang yang meresahkan, dia memberi Valium atau sejenis obat bius dengan dosis 5 miligram. // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Sabtu, 22 Januari 2011

Di Kulonprogo : Warga Rawan longsor tanam 60 ribu Sengon laut dan Jati


Di Kulonprogo : Warga Rawan longsor tanam 60 ribu Sengon laut dan Jati
Kelompok Tani di wilayah Sido Mulyo, Pengasih, Kulonprogo Yogyakarta, yang berada di perbukitan menoreh Kulonprogo Yogyakarta giat menanam puluhan ribu pohon Jati dan sengon laut, Bejo, Koordinator kelompok tani setempat mengatakan,60 ribu bibit jati dan sengon laut, nantinya akan di tanam di daerah rawan longsor, sebab di daerah tersebut merupakan daerah rawan longsor, tentu saja dengan tanaman yang mudah hidup ini dalam waktu tidak lama akan hidup subur, dan diharapkan dapat menambah kuat tanah yang ada, sehingga bisa menahan longsor
Bejo, menambahkan, usaha penanggulangan longsor di wilayah di wilayah Pengasih, merupakan program 1 milyar tanam pohon, Sementara Kepala seksi Rehabilitasi dan Konservasi Bidang Kehutanan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kulonprogo Basir Amry mengakui bahwa saat ini di Kulonprogo berusaha melakukan penanaman pohon secara berkala, baik di daerah rawan bencana longsor maupun daerah rawan banjir .// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//