KBR68H "Terpercaya Menjangkau Nusantara"

Selasa, 25 Oktober 2011

Pemkab Kulonprogo Hijaukan Kota


Pemkab Kulonprogo Hijaukan Kota

Pemerintah Kabupaten Kulonprogo Yogyakarta, untuk meningkatkan kualitas udara agar sehat, dengan cara membangun puluhan pergola dan menanam tanaman penghijauan lebih dari empat ribu batang, Kasi Pengembangan Kapasitas Kantor Lingkungan Hidup (KLH) setempat, Endratma ,mengatakan, pembuatan pergola itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas udara dan mendukung keindahan kota.

Sebanyak 81 unit, yang gunanya nanti untuk meingkatkan kualitas udara di kawasan perkotaan dan juga untuk keindahan, bantuan berupa bibit tanaman penghijauan atau perindang jalan, berupa, bungur 500 batang,dan tabebuia 500 batang juga, tanaman mangga 4.400 batang ” jelasnya

Endratama menambahkan Pembuatan pergola ini baru dilakukan tahun ini, dana yang diperoleh dari bagi hasil cukai rokok tahun ini yang dialokasikan melalui KLH sebesar Rp 536,5 juta.untuk sekitar kota Wates. Selama enam bulan pertama, perawatan pergola tersebut masih menjadi tanggung jawab rekanan. Selanjutnya, akan dilakukan oleh Pemkab bekerjasama dengan masyarakat. // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta melaporkan untuk KBR68H//

Minggu, 23 Oktober 2011

Dimusim kemarau,ratusan sumur pantek untuk pertanian


Dimusim kemarau,ratusan sumur pantek untuk pertanian

Sejumlah petani di Kecamatan Wates Kabupaten Kulonprogo Yogyakarta manfaatkan sumur pantek, hal itu di lakukan karena ketersediaan air sudah tidak mencukupi. Untung Suharjo Sekretaris Kelompok Tani Martani, mengatakan Selama ini, sawah di wilayahnya lebih banyak mengandalkan air dari saluran Kalibawang, dimusim kemarau ini saluran tersebut hanya mengalir 4 hari tiap bulannya.

Tapi kami juga mensiasati dengan kami berinisiatif membuat sumur sumur pantek yang kedalamannya itu diatas kedalaman rata rata sumur sawah, itu lebih ratusan sumur pantek, dengan sumber air yang ada, setiap bulan kami dijatah 4 hari untuk pembasahan saluran itu agar debit air yang ada disekitar saluran itu bisa naik tapi dengan 4 hari sebetulnya belum cukup karena yang bisa debitnya naik itu hanya yang ada disepanjang saluran itu harapan kami karena dimusim kemarau ini air itu dialirkan paling tidak 15 hari sekali, jelas Untung

Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan setempat Bambang Tri Budi menambahkan, dimusim kemarau ini para petani diharapkan untuk menerapkan tehnologi yang ada, seperti pembuatan sumur pantek satu satunya untuk mengatasi kekurangan air, terkait pembagian air irigasi yang hanya 4 hari, untuk wilayah Kecamatan Wates diambilkan dari Waduk sermo, padahal air waduk di musim ini airnya menurun// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta melaporkan untuk KBR68H//

Kamis, 20 Oktober 2011

Petani diperbukitan Menoreh olah lahan tak produktif jadi produktif


Guna meningkatkan hasil panen dan debit air,petani di wilayah Pendoworejo Girimulyo Kulonprogo Yogyakarta bendung dua sungai, Landung Wiyono Kepala Desa setempat mengatakan, sudah 100 tahun lebih lahan diwilayahnya tidak produktif, untuk meningkatkan hasil panen petani membendung dua sungai yang berada di perbukitan.

Kita adakan satu evaluasi dengan hasil panen lahan lahan tersebut hanya bisa panen dalam satu tahun satu kali dibandingkan dengan lahan yang mendapatkan irigasi kalibawang ini setaun bisa tiga kali panen, saya berupaya bagaimana memfungsikan bendung kayangan ini agar minimal bisa meningkatkan produksi pertanian terutama petani diwilayah Pendoworejo harapan saya minimal bisa dua kali panen” katanya

Camat Girimulyo Sumiran menambahkan bahwa petani diwilayahnya sebelum membendung sungai kayangan hanya bisa menghandalkan air tadah hujan , dengan dibendungnya dua sungai, petani bisa meningkatkan produksi panennya, dengan harapan aliran sungai kayangan nantinya bisa mengaliri ribuan hektar lahan yang berada di wilayah Kecamatan Nanggulan dan Sentolo// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta melaporkan untuk KBR68H//

Pemkab Kulonprogo bubarkan puluhan Koperasi tak sehat


Pemkab Kulonprogo bubarkan puluhan Koperasi tak sehat
Kondisi 27 koperasi di wilayah Kabupaten Kulonprogo Daerah Istimewa Yogyakarta sudah tidak sehat,tidak ada kegiatan, pengurus koperasi juga sulit ditemui. Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Dinkop dan UMKM) setempat Niken Probolaras mengatakan .Sebanyak 27 unit koperasi di wilayahnya akan dibubarkan karena sudah tidak bisa dibina lagi.

Kalau data kami Koperasi yang pasif, dan dalam kondisi pembinaan kami ada 27, dari 27 yang dalam binaan itu nanti kami bina terlebih dahulu, tapi kalau memang sama sekali nggak bisa dibina ya kita bubarkan nggak masalah, itu diatur undang undang, diatur PP membubarkan koperasi itu tidak dosa, tidak tabu dan itu boleh dilakukan sepanjang tidak bisa dibina dan nanti diumumkan di lembaran negara Republik Indonesia ”jelasnya


Niken menambahkan Pembubaran koperasi dapat dilakukan dengan mudah, misalnya jika sudah vakum dan tidak mungkin untuk dibina lagi. “Mudah membubarkan (koperasi), seperti halnya PT atau CV bisa dibekukan kalau sudah tidak mampu melakukan aktivitas sama sekali.Namun,pembubarannya harus melalui lembaran negara// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta melaporkan Untuk KBR68H//

Minggu, 16 Oktober 2011

Pemkab kurang perhatikan rumah tak layak huni

Pemkab kurang perhatikan rumah tak layak huni
Selama ini Pemerintah Kabupaten Kulonprogo Yogyakarta kurang perhatikan rumah tak layak huni, Ketua Rukun Warga Pedukuhan Gunung Gempal Giripeni Wates Kulonprogo Yogyakarta, Pujo Siswoyo mengatakan,Melalui musyawarah bersama, warga menghimpun dana untuk membangun rumah yang tak layak huni,

Salah satu warga yang rumahnya tidak layak di huni sehingga dari warga itu musyawarah bersama untuk membenahi sekaligus membangun rumah secara bergotong royong adapun dananya dikumpulkan dari semua warga rw 11 karena rumah tersebut selama ini belum pernah ada bantuan dari pemerintah , oleh karena itu warga membenahi karena yang punya rumah betul betul tidak mampu . jelas Pujo.

Cokro Suharyono Kepala Dukuh setempat menambahkan sebenarnya rumah tak layak huni yang berada di wilayahnya tidak lebih dari 10 dan sudah dimintakan bantuan melalui program pemerintah, juga belum turun, karena warga melihat kondisi rumah tersebut hampir roboh, diputuskan secara bermusyawarah rumah tersebut dibangun secara bergotong royong, // Yadi haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta melaporkan untuk KBR68H

Puluhan ribu batang pohon untuk Cegah Erosi daerah aliran sungai progo


Puluhan ribu batang pohon untuk Cegah Erosi daerah aliran sungai progo

Untuk mencegah erosi dan abrasi serta longsor, Kelompok tani Harapan Jaya Sentolo Kulonprogo Yogyakarta, melakukan penanaman 50.000 pohon di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Progo. Zainal arifin Ketua Kelompok Tani setempat mengatakan, penanaman ini akan dilakukan nanti setelah musim penghujan.

Ini 50 puluh ribu batang terdiri dari sengon laut, jati dan jabon dari kelompok kami karena daerah kami teraliri oleh sungai progo sehingga diharapkan bibit bibit nanti yang tumbuh itu kemudian ditanam disekitar sungai progo untuk menahan erosi agar sungai progo tidak semakin lebar. jelasnya


Zainal menambahkan penanaman puluhan ribu ini diharapkan dapat diikuti oleh kelompok kelompok yang berada didaerah aliran sungai progo, sebab
penanaman tersebut untuk melindungi daerah aliran sungai progo, dimana DAS tersebut merupakan salah satu daerah penyangga luapan lahar dingin Merapi, // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar melaporkan untuk KBR68H//

Selasa, 11 Oktober 2011

Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Tengah sita 2 orang utan dan dititipkan di Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta

Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Tengah sita 2 orang utan dan dititipkan di Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta
Dua ekor orang utan yang disita oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Tengah dari seorang pengusaha di Solo, kini dititipkan di Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta, Joko Priyono Koordinator Lapangan mengatakan, 2 ekor orang utan asal dari Kalimantan ini disita BKSDA Propinsi Jawa Tengah.

Warga Solo ada kepemilikan dua ekor orang utan jantan dan betina, yang jantan perkiraan umur 8 tahun, betina umur 10 tahun dalam kondisi bunting,Dia sebenarnya sadar bahwa satwa itu dilindungi Pemda, namun demikian dia merasa memelihara sejak kecil, dengan berat hati mereka menyerahkan kepada kita, kata Joko

Joko menambahkan sesuai Undang-Undang nomor 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistem, orang utan merupakan satwa yang dilindungi negara dan tidak boleh dipelihara oleh perorangan. Pihaknya berharap pada masyarakat yang memelihara satwa di lindungi supaya menyerahkan kepada petugas untuk direhabilitasi dan dikembalikan ke habitatnya agar tidak punah.// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta melaporkan Untuk KBR68H//

Senin, 03 Oktober 2011

Pemkab Kulonprogo tanam 44 ribu cemara udang untuk atasi abrasi pantai


Pemkab Kulonprogo tanam 44 ribu cemara udang untuk atasi abrasi pantai
Pemerintah Kabupaten Kulonprogo Daerah Istimewa Yogyakarta akan menanam pohon cemara udang di sepanjang pantai,Kepala seksi Konservasi Bidang Kehutanan Dinas Pertanian dan Kehutanan setempat, Basir Amri mengatakan, lahan pantai dengan luas seratus hektare lebih akan ditanami cemara udang untuk mengatasi abrasi.

Masa peremajaan setiap tahunnya, kita minimal untuk membedung abrasi pantai, tahun ini kita mencanangkan 101 hektar dengan jenis tanaman cemara laut jumlah 44 ribu batang “jelas Basir

Basir menambahkan penanaman cemara laut dan cemara udang itu meliputi tiga wilayah kecamatan yaitu Galur, Wates, dan Panjatan,karena wilayah tersebut merupakan wilayah pantai, Dia berharap agar masyarakat ikut mendukung program ini.// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta melaporkan untuk KBR68H//