KBR68H "Terpercaya Menjangkau Nusantara"

Minggu, 31 Oktober 2010

Akibat letusan merapi, Sejumlah satwa dilindungi, di evakuasi


Akibat letusan merapi, Sejumlah satwa dilindungi, di evakuasi
Sedikitnya 15 orang penyelamat satwa dari Jakarta, diterjunkan ke kawasan Gunung Merapi, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, untuk mengurus dan mengevakuasi satwa korban bencana gunung meletus, Deny Herdianto, Koordinator Lapangan mengatakan satwa satwa yang jumlahnya cukup banyak, akibat korban merapi baik yang di lindungan di evakuasi, tidak mungkin pemilik akan mengurusi karena mengungsi
Deny menambahkan puluhan ekor binatang yang di evakuasi antara lain kera ekor panjang, elang berbagai jenis, hewan hewan akibat bencana merapi sangat butuh makan, sementara hewan hewan yang bisa di evakuasi dititipkan di Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta, binatang atau satwa liar yang telah terdeteksi turun ke permukiman penduduk Kera ekor panjang, merak, elang laut kepala abu, // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Puluhan warga perbukitan Menoreh manfaatkan Mikro Hidro


Puluhan warga perbukitan Menoreh manfaatkan Mikro Hidro
Puluhan Warga di perbukitan menoreh Kedungrong Purwoharjo Samigaluh Kulonprogo Yogyakarta saat ini sudah bisa menikmati listrik dari pembangkit mikrohidro, lokasi pembakit mikrohidro ini dekat pemukiman warga Widarto warga setempat mengatakan. Sedikitnya 14 titik yang bisa dinikmati oleh puluhan warga sekitar , pembangkit listrik mikro hidro ini dibuat nahasiswa UGM, Yogyakarta
Suprihatin Kepala Dukuh setempat menambahkan, Mikrohidro ini beroperasi pekan lalu, sebelum ada mikrohidro, selama ini warga belum tersentuh listrik , dengan bantuan KKN UGM dan bantuan sebuah Bank pembangkit mikrohidro yang memanfaatkan aliran selokan kali bawang terwujut, setiap unit pembangkit listrik mikro hido menurutnya butuh biaya 13 juta lebih// // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Sabtu, 30 Oktober 2010

Hasil Festival sendratari Antar Kabupaten/Kota Se-DIY 2010


Hasil Festival sendratari
Antar Kabupaten/Kota Se-DIY 2010
Penyaji Utama I : Kota Yogyakarta, judul garapan ‘Bedhah Bali’
Penyaji Utama II : Kabupaten Bantul, judul garapan ‘Katresnan Jati’
Penyaji Utama III : Kabupaten Sleman, judul garapan ‘pulastho Asmara Tibra’

Penyaji Madya : Kabupaten Gunung Kidul, judul garapan ‘Labuh Tresnasmara’

Penyaji Madya : Kabupaten Kulonprogo, judul garapan ‘Garwa Apa Raka?’

Penghargaan Purbaningrat
Untuk sutradara terbaik : Yuniarti, S.Sn (kabupaten Bantul)

Penghargaan Tedjokusumo
Untuk Penata Tari terbaik : Paranditya Wintarni S.Sos (kota Yogyakarta)


Penghargaan Madukusumo
Untuk Penata Karawitan terbaik : Bayu Bapang (kabupaten Bantul)

Penghargaan Joyodipuro
Untuk Penata Rias dan Busana terbaik : Satriyo Ayodya (Kota Yogyakarta)

Pengahargaan Matayatama
Untuk Pemeran Utama Putra terbaik : Anter Asmorotejo (Kota Yogyakarta)

Penghargaan Matayatama
Untuk Pemeran Utama Putri terbaik : Ayunita (Kabupaten Bantul)


Penghargaan Matayatama
Untuk Pemeran Pembantu Putra Terbaik : Danang Nur Widayanto (Kabupaten Bantul)


Penghargaan Matayatama

Untuk Pemeran Pembantu Putri Terbaik : Antis Tri Cahyani (Kota Yogyakarta)


Penghargaan Soedarsono Pringgobroto

Untuk Pembina Terbaik : Kabupaten Gunungkidul


Penghargaan Widita
Untuk Penyaji Terbaik dan Trophy Bergilir Gubunernur : Kota Yogyakarta

Jumat, 29 Oktober 2010

Merapi Meletus : DIY Jateng hujan abu, sejumlah pelajar takut sekolah


Merapi Meletus : DIY Jateng hujan abu, sejumlah pelajar takut sekolah
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah diguyur hujan abu pekat setelah erupsi Gunung Merapi. Mobil, motor serta orang-orang semuanya kotor bahkan sejumlah pelajar takut masuk sekolah, sejumlah pelajar di Jawa Tengah dan daerah Istimewa Yogyakarta mengatakan, hujan abu terjadi setelah Gunung merapi memuntahkan awan panas sekitar pukul 1 dini hari, akibatnya sejumlah pelajar takut masuk sekolah
Murdi Kepala sekolah Dasar di wilayah Kulonprogo menambahkan hujan abu yang terjadi saat ini membuat kacau para pelajar Guru diwilayahnya, siswa dan Guru banyak yang terlambat bahkan ada yang ijin tidak masuk karena takut hujan avbu yang cukup lebat, sementara sekda Kulonprogo Budi wibowo melalui radio Suara Pasar Kulonprogo Menginstruksikan, untuk mengantisipasi hujan abu masyarakat dihimbau untuk menggunakan masker dan bila merasakan gejala gejala terkait dengan pernapasan agar segera periksa ke Puskesmas terdekat // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Selasa, 26 Oktober 2010

Ratusan Pengungsi Girikerto, Turi, Sleman, Minim Bantuan Logistik


Ratusan Pengungsi Girikerto, Turi, Sleman, Minim Bantuan Logistik
Ratusan Warga yang tinggal di Barak pengungsian Girikerto Turi Sleman Yogyakarta kekurangan logistik. bantuan ke lokasi yang terancam Gunung Merapi sangat minim. Sudibyo Koordinator Pelaksana barak Pengungsian Girikerto mengatakan, ratusan warga Ngandong yang tempat tinggalnya dekat merapi sangat membutuhkan makan, sementara bantuan yang diberikan baru selimut sedang logistic yang ada baru beras cukup 3 hari,dan lauk beberapa dus kaleng,
Sudibyo menambahkan, warga Ngandong dan tritis yang sudah menempati barak pengungsian sudah semalam sangat menutuhkan bantuan logistic, laporan untuk permohonan pada pemerintah Kabupaten sudah dilakukan, Dia berharap Pemerintah dengan bantuan logistic darurat segera dikirim, sebab stok logistic yang ada sudah menipis dimungkiakan malam ini habis// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta melaporkan Untuk KBR68H//

Sabtu, 23 Oktober 2010

Antisipasi Masa tanam Padi, Puluhan petani di Kecamatan Nanggulan, gropyok tikus


Antisipasi Masa tanam Padi, Puluhan petani di Kecamatan Nanggulan, gropyok tikus
Puluhan petani di Desa Kembang Kecamatan Nanggulan,Kulonprogo Yogyakarta melakukan aksi gropyokan tikus. Penyuluh Pertanian Setempat Ngadiran mengatakan, Langkah itu dilakukan karena petani merasa kewalahan, pada masa tanam kedelai kemarin ratusan hektar persawahan mereka diserang hama tikus. untuk masa tanam pertama ini dengan dana dari Desa sebesar 2 juta, puluhan petani serentak membasmi hewan perusak tersebut dengan cara manual, setidaknya bisa mengurangi populasi hewan pengerat. dalam waktu 2 jam para petani mendapat ratusan tikus
Bambang Tri Budi harsono Kepala Dinas pertanian dan Kehutanan setempat menambahkan, gropyokan tikus yang dilakukan para petani di wilayah nanggulan merupakan kegiatan rutin tiap tahunnya, terutama menghadapa masa tanam padi, hal itu dilakukan untuk mengantisipasi serangan tikus, Langkah itu dilakukan karena petani tak ingin padi mereka gagal panen akibat serangan tikus. Di persawahan Nanggulan terdapat sekitar 216 hektar // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Tanah Ambles di Kulonprogo , Pakar geologi UGM pastikan ada rongga bawah tanah


Tanah Ambles di Kulonprogo , Pakar geologi UGM pastikan ada rongga bawah tanah
Sejumlah pakar geologi Jurusan Teknik Geologi UGM memastikan bahwa penyebab tanah ambles di Sabrang Kidul, Purwosari, Girimulyo, Kulonprogo, Yogyakarta karena adanya rongga di bawah tanah. Saptono Budi Samudra pakar Geologi UGM mengatakan, dari hasil penelitian sementara, diduga kuat rongga bawah tanah itu memanjang, para pakar belum dapat menyimpulkan apakah warga setempat harus direlokasi atau tidak
Saptono menambahkan ,Untuk memastikan apakah rongga bawah tanah itu membahayakan warga yang tinggal di sekitar lokasi, pihaknya mendatangkan alat georadar dan geolistrik, Kedua peralatan geofisika itu sebelumnya juga digunakan untuk meneliti tanah ambles di Rongkop, Gunungkidul, Yogyakarta , setelah hasil penelitian di laboratorium keluar, para pakar baru bisa menentukan langkah mencegah tanah ambles, di Sabrang Kidul Girimulyo Kulonprogo, itu semakin melebar dan dalam. Semoga saja rongganya kecil. Jadi antisipasinya mudah, yakni langsung ditutup dengan material yang lebih besar// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Sejumlah Petani di Kulonprogo, Protes pemerintah terkait Amerika mengklaim Temulawak


Sejumlah Petani di Kulonprogo, Protes pemerintah terkait Amerika mengklaim Temulawak
Para petani temulawak di Kulonprogo Yogyakarta, mendengar isu bahwa Amerika mengklaim temulawak merupakan satu satunya hasil bumi, berharap pemerintah mengambil tindakan tegas, Sugiyo Ketua Budidaya rempah rempah mengatakan, para petani merasa kawatir dan tidak setuju Amerika mengklaim temulawak sebagai hasil bumi, dan dipatenkan, karena petani akan kehilangan sumber daya alam
Sugiyo menambahkan, dilahan seluas 3 hektar kelompoknya menanam temulawak dalam satu bulan bisa menghasilkan 1,5 ton untuk memenuhi permintaan pasar, setiap dua hari sekali para petani mengambil temulawak di ladang, pemerintah harus mengambil tindakan tegas, agar rempah rempah milik Indonesia tidak semena mena diaku oleh bangsa lain, temu lawak sengaja diklaim, agar produk olahan Amerika tidak terancam oleh minuman berkhasiat asal Indonesia,// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H

Jumat, 22 Oktober 2010

Stok Logistik Bantuan Bencana Di Kulon Progo Habis


Stok Logistik Bantuan Bencana Di Kulon Progo Habis
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo saat ini sudah kehabisan stok logistik untuk bantuan tanggap darurat bencana di 12 kecamatan, daerah yang terkena bencana tanah longsor, puting beliung, dan sangat membutuhkan bantuan adalah Kecamatan Kalibawang, Girimulyo, dan Nanggulan. Sekda setempat Budi Wibowo mengatakan sejumlah daerah yang rawan longsor perlu bantuan, semetara baperstok yang ada menipis, bupati sudah mengirim surat permohonan bantuan ke bulog agar segera menangani permasalahan bantuan beras untuk bencana yang terjadi
Budi wibowo menambahkan, untuk mengantisipasi hal tersebut, pemerintah Kabupaten telah mengajukan surat ke Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dengan tembusan Bulog Divisi Regional Yogyakarta untuk pengajuan permohonan bantuan beras sebanyak lima ton, dan membuat surat edaran yang ditujukan kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk membantu warga yang terkena bencana serta menggalakkan program tanggap bencana yang berbasis ketahanan masyarakat dengan cara menyadarkan masyarakat yang mampu untuk menyumbangkan sebagian hartanya kepada warga yang terkena bencana.// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Rabu, 20 Oktober 2010

* Tuna Rungu Melangsungkan Pernikahan*, Sah Dengan Tiga Kali Anggukan Saja


* Tuna Rungu Melangsungkan Pernikahan*, Sah Dengan Tiga Kali Anggukan Saja
Cinta tak pandang bulu. Siapa saja bisa merasakan manis pahitnya percintaan. Begitu pula yang dirasakan oleh Paimun, 29 dan Dewi Setiana, 29, keduanya adalah penderita tuna rungu. Hingga akhirnya, keduanya memutuskan untuk menikah. Hanya dengan anggukan saja, pernikahan mereka dinyatakan sah oleh Penghulu dari KUA Kecamatan Temon dan para saksi.
Suasana meriah terlihat disebuah rumah pinggir jalan raya Kulonprogo-Purworejo Rabu 20 Oktober 2010. Suara gending jawa terdengar cukup santer dari rumah tersebut. Disana sedang dilangsungkan sebuah pernikahan. Sepintas tak ada yang berbeda dengan pesta pernikahan yang berlangsung di pedukuhan Plempukan desa Sindutan kecamatan Temon Kulonprogo Yogyakarta.
Namun, ketika menyaksikan akad nikah yang dilaksakan kedua mempelai terasa ada yang berbeda. Tak ada pengucapan ikrar ijab qobul oleh mempelai lelaki, yang terlihat hanyalah anggukan dari mempelai laki-laki diikuti oleh mempelai perempuan saja. Oleh Penghulu dari KUA kecamatan Temon, Latif Fuad Nurul Huda, S Ag, dan para saksi pernikahan itu pun disahkan.
“Ijab Qobul yang dilaksanakan tadi menggunakan bahasa isyarat. Mempelai lelaki cukup mengangguk saja. Anggukan pertama untuk mengiyakan nama, anggukan kedua untuk mengiyakan mas kawin, dan anggukan ketiga untuk mengiyakan ikrar pernikahan,”ucapnya.
Menurut Latif, cara ini digunakan untuk mempermudah ijab qobul yang dilakukan oleh mempelai laki-laki, Paimun, penyandang tuna rungu dan wicara. Terpenting tata cara yang digunakan bisa dimengerti oleh calon pengantin yang dinikahkan. Keduanya pun sudah sah dinyatakan sebagai suami istri.
“Asalkan bisa dimengerti oleh keduanya, bisa dengan anggukan bisa juga dengan isyarat tangan. Kebetulan mas Paimun juga tak bisa membaca makanya cukup dengan anggukan saja,”terangnya.
Kedua mempelai sendiri, Paimun dan Dewi Setiana, mengaku sangat bahagia. Akhirnya jalinan cinta selama dua tahun yang dirajut berakhir dipelaminan. Mereka berharap, pernikahan ini bisa langgeng dan bisa menjadi penyemangat teman-teman tuna rungunya untuk segera melangsungkan pernikahan mereka. Bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk membina rumah tangga.
“Sangat bahagia dengan pernikahan ini. Semoga bisa cepat dapat momongan, inginnya punya anak dua,”ujar Paimun dengan bahasa isyarat.
Menurut Dewi, kisah cinta keduanya sangat unik. Bermula dari pertemanan semasa di SDLB N Pengasih. Keduanya lantas tak bertemu untuk sekian lama, hingga akhirnya bertemu lagi dua tahun silam ketika mengikuti sebuah pelatihan. Dari situ, pendekatan dilakukan oleh Paimun yang memiliki sisi romantis. Hingga, keduanya berpacaran dan akhirnya menikah kemarin.
“Suka sama suka, padahal dulu teman waktu sekolah di SDLB. Sungguh tak menyangka ternyata kita berjodoh,”imbuh Dewi juga dengan bahasa isyarat.
Terpisah, Dwi Pinarto, kakak Dewi, mengungkapkan rasa leganya. Adik bungsunya mangakhiri masa lajangnya. Dari lima bersaudara, hanya Dewi sajalah yang menyandang tuna rungu. Dwi berharap adiknya mendapatkan kebahagiaan lebih setelah menikah.
“Doa untuk Dewi dan Paimun, semoga usahanya jahitannya makin laris. Dan cepat mendapatkan momongan,”ungkapnya.
Rasa bahagia juga dirasakan oleh teman-teman sesama tuna rungu Paimun dan Dewi. Mereka mengaku salut dengan keputusan yang diambil kedua mempelai. Salah satunya, diungkapkan oleh Sigit Suroso, menurutnya langkah yang diambil pasangan Paimun dan Dewi memberikan inspirasi tersendiri. teman-teman yang lain juga ingin segera melangsungkan pernikahan.( Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta )

Jadwal Penampil Peserta Festival Sendratari Antar Kabupaten/Kota Se-D.I Yogyakarta


Jadwal Penampil Peserta Festival Sendratari Antar Kabupaten/Kota Se-D.I Yogyakarta
Hari : Jum’at, 29 Oktober 2010
Penyaji : Kontingen Kota Jogjakarta
Judul : garapan ‘Bedhah Bali’
Sutradara : Anther Asmorotedjo S.Sn

Hari : Jum’at, 29 Oktober 2010
Penyaji : Kotingen Kabupaten Kulonprogo
Judul : garapan ‘Raka Apa Garwa’
Sutradara : Drs Hanung Rohayadi

Hari : Jum’at, 29 Oktober 2010
Penyaji : Kontingen Kabupaten Sleman
Judul : garapan ‘Turidasmara’
Sutradara: Agus Sukina S.Sn


Hari : Sabtu, 30 Oktober 2010
Penyaji : Kontingen Gunungkidul
Judul : garapan ‘Labuh Tresnamara’
Sutradara : Yestriyono Piliyanto S.Sn

Hari : Sabtu, 30 Oktober 2010
Penyaji : Kontingen Bantul
Judul : garapan ‘Katresnan Jati’
Sutradara : Yuniarti S.Sn

Selasa, 19 Oktober 2010

Ribuan pohon Pepaya IPB 3 diserang hama busuk batang


Ribuan pohon Pepaya IPB 3 diserang hama busuk batang
Petani di wilayah pesisir selatan Kulon Progo Yogyakarta melakukan panen perdana buah papaya yang dibudidayakan di lahan pasir, Tidak seperti kebanyakan papaya pada umumnya, Ngadiyanto, petani setempat mengatakan, bibit papaya hasil perkawinan IPB 2 dan IPB 9, sebenarnya sangat bagus ditanam dilahan pasir bila cara perawatanya sesuai aturan, namun pada usia 5 bulan, papaya jenis IPB 3 diserang hama busuk batang, dari bibit 6000 batang yang bisa di panen hanya 1000 batang, beruntung harga papaya bisa menutup modal
Sularso, Ketua Kelompok Budidaya papaya Sumber Agung, menambahkan, papaya jenis IPB 3 sangat istimewa, bentuknya kecil, padat, rasanya lebih manis, pepaya jenis IPB 3 siap dipanen berusia 7 hingga 8 bulan.dan bisa dipanen rutin tiga hari sekali. panen kedua hasilnya akan meningkat dan selanjutnya stabil. untuk 100 pohon bisa dihasilkan 1 kwintal . kendala yang dialami petani, saat ini papaya kena virus, seperti busuk batang, tanaman papaya akan layu dan mati perlahan lahan, virus ini menyerang lewat pucuk batang sebab masih sulit mengatasinya. // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR 68H//

Bencana tanah longsor di Kulonprogo Yogyakarta, retakan 2 jembatan , Akses di 3 Kecamatan Terputus


Bencana tanah longsor di Kulonprogo Yogyakarta, retakan 2 jembatan , Akses di 3 Kecamatan Terputus
Bencana Longsor yang terjadi perbukitan Menoreh Kabupaten Kulonprogo Yogyakarta, Akibatkan 2 jembatan retak dan akses perekonomian di 3 Kecamatan terputus, Joko Sulistio warga sekitar mengatakan sedikitnya 3 Kecamatan sulit mengakses jalan sehingga perekonomian akan tersendat, akibat tebing batu yang tingginya puluhan meter bekas ditambang secara illegal oleh pemiliknya longsor, jalan tersebut menghubungkan kecamatan Girimulyo Samigaluh dan Nanggulan, apa bila warga ingin menuju arah ke 3 kecamatan tersebut harus memutar belasan kilo
Made Arsa Wijaya Kasi Linmas setempat menambahkan, di Kulonprogo, ditemukan dua jembatan retak dan puluhan titik rawan longsor, meski tidak menimbulkan korban jiwa, pemberian bantuan sering terlambat yang disebabkan jalan menuju daerah longsor tertutup hingga badan jalan, pemerintah dan masyarakat sekitar bergotong royong membersihkan Lumpur, batu batu yang menutup badan jalan, sedang longsor bersekala besar menunggu alat berat // Yadi Haryadi Radio suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Senin, 18 Oktober 2010

Akibat Hujan deras, Dua rumah hancur rata dengan tanah


Akibat Hujan deras, Dua rumah hancur rata dengan tanah
Hujan deras yang terus mengguyur Wilayah perbukitan Menoreh Sonyo, Jatimulyo, Girimulyo, Kulonprogo Yogyakarta , mengakibatkan dua rumah milik Mardi dan Jumilah rata dengan tanah karena terkena longsor, Mardi salah satu pemilik rumah mengatakan, ditengah malam hujan cukup deras,tiba tiba terdengar suara genuruh dan saat itu juga bersama keluarga juga tetangga sebelah menyelamatkan diri mencari tempat yang lebih aman yang berjarak sekitar seratus meter, kerugian di taksir puluhan juta
Sementara Sigit Kabag Pemerintahan setempat menambahkan di daerah Jati Mulyo, Girimulyo, Kulonprogo, Yogyakarta terdapat lima titik longsoran, dua rumah rata tanah dan lainnya menutup jalan yang menghubungkan antara desa Jatimulyo arah ke Kabupaten, untuk mngakses jalan yang tertututup longsoran puluhan warga bergotong royong, dibantu Taruna Siaga Bencana setempat, sedang keluarga yang tidak memiliki rumah akibat kena longsoran di ungsikan ditempat yang lebih aman, // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Sabtu, 16 Oktober 2010

Akibat Hujan deras, Sejumlah rumah di Perbukitan Menoreh terancam Longsor


Akibat Hujan deras, Sejumlah rumah di Perbukitan Menoreh terancam Longsor
Hujan deras yang terus mengguyur Wilayah perbukitan Menoreh Banyunganti, Jatimulyo, Girimulyo, Kulonprogo Yogyakarta , membuat enam rumah milik warga setempat, terancam longsor. Bahkan dua tiang penyangga sudah menggelantung, Camat Girimulyo Sumiran mengatakan, ada tiga titik rawan longsor, didaerah perbukitan menoreh memang rawan lonsor, dan sejumlah rumah terancam longsor, meski tidak ada korban jiwa, kerugian di taksir mencapai puluhan juta, dan berharap warga tetap waspada, apa bila sewaktu waktu terjadi bencana secepatnya menyingkir
Paimin salah satu pemilik rumah yang terancam lonsor menambahkan, sudah dua kali ini rumahnya terancam longsor, namun untuk kali ini lebih parah dan sekitar enam rumah terancam longsor, Para pemilik rumah berharap bantuan dari pemerintah setempat untuk memperbaiki rumah warga yang terancam longsor. Akibat bencana ini menyebabkan warga mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah, sementara bantuan yang dikirim ke lokasi bencana tanah longsor 5 sak beras dan dua kardus lauk, // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Senin, 11 Oktober 2010

Keluhan warga tak di tanggapi, Underpass di alih fungsi sebagai Kolam pemancingan


Keluhan warga tak di tanggapi, Underpass di alih fungsi sebagai Kolam pemancingan
Underpass yang ada di Tapen, Hargomulyo, Kokap, Kulonprogo, Yogyakarta, masih tergenang air. Sejumlah surat yang di kirim ke pemerintah tidak ada tindak lanjut untuk mengatasi. Ngatiyah warga setempat mengatakan, Genangan air di Under pass semakin tinggi ketika hujan . sehingga pengguna jalan, mau tak mau harus memutar cukup jauh, padahal biaya untuk penyedotan dengan dana dusun cukup banyak saat ini dusun sudah tidak ada, maka warga, membuat Underpass ini sebagai tempat pemancingan
Kepala Desa Hargomulyo, Sugianto menambahkan, sudah berkali-kali mengirimkan surat ke pemerintah kabupaten mengenai keadaan underpass ini. tidak ada tanggapan. Diesel yang dipinjamkan ke desa, akan di kembalikan karena tidak mampu untuk membiayai operasional nya. Sementara, Sekda Kulonprogo, Budi Wibowo melihat dengan kejadian ini, meminta Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Bagian Pembangunan, segera berkoordinasi dengan pemerintah Desa setempat, Kami keluarkan dana Rp 2 juta dari pos dana insidentil Sekda untuk pengoperasian pompa air dan membayar honorarium petugas yang mengoperasikan// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Minggu, 10 Oktober 2010

Tim Geologi UGM, *tanah ambles, di perbukitan Menoreh, terdapat aliran air bawah tanah*


Tim Geologi UGM, *tanah ambles, di perbukitan Menoreh, terdapat aliran air bawah tanah*
Bencana tanah ambles yang terjadi di Sabrang Kidul Purwosari Girimulyo Kulonprogo Yogyakarta, diteliti oleh Tim Geologi UGM. dimungkinkan terdapat aliran air dibawah tanah yang menyebabkan tanah tersebut ambles.Peneliti Geologi Lingkungan dan Pergerakan Tanah Dwikorita Karnawati, mengatakan, posisi tanah yang ambles berada di antara gunung Sibolong dan dataran rendah disekitar Sabrang Kidul. Di gunung Sibolong terdapat goa yang ada aliran air mengalir dibawah tanah, sehingga pada lembah di bagian bawah bukit muncul beberapa mata air.
Dwikorita menambahkan, untuk pengamatan lebih dalam menggunakan alat georadar, untuk mendeteksi lapisan tanah dan batuan dibawahnya. dan mendeteksi rongga-rongga tanah. Jika terbukti ada rongga, akan lebih diteliti lagi apakah rongga itu celah atau sungai. Sebab dari pengamatan awal, dibagian bawah bukit muncul beberapa aliran bawah tanah. Sementara , Bupati Kulonprogo Toyo S Dipo berharap penelitian yang dilakukan dapat segera memberikan penjelasan mengenai peristiwa yang terjadi. nantinya akan dijadikan panduan bagi pemerintah dan masyarakat untuk penanganan serta pengendalian bagi kejadian-kejadian serupa// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Ratusan Kabing PE Beradu Performa, * Dorong Peningkatan Kualitas *


Ratusan Kabing PE Beradu Performa, * Dorong Peningkatan Kualitas *
Ratusan kambing peranakan etawa (PE) beradu performa dalam kontes tingkat kabupaten yang digelar di kompleks pasar tani, Sogan, Wates, Kulon Progo, Minggu (10/10). Penyelenggaraan kontes tersebut sekaligus untuk mendorong kembali peningkatan kualitas kambing PE Kulon Progo. Ketua panitia kontes, Suwito mengatakan, beberapa tahun terakhir kualitas kambing PE di Kulon Progo semakin merosot. Kondisi itu bisa dilihat dalam kontes-kontes lokal maupun nasional, kambing dari Kulon Progo selalu kalah.“Sehingga diselenggarakan kontes ini untuk menggairahkan kembali peternak kambing PE, dan menggali lagi potensi agar kambing yang berkualitas bagus tidak keluar dari Kulon Progo,” kata Suwito, disela kontes. Kontes yang diselenggarakan oleh Asosiasi Peternak Kambing Peranakan Etawa (APKPE) Menoreh Binangun itu diikuti 120 peternak dengan 210 ekor kambing PE. Kebanyakan peserta berasal dari Kecamatan Girimulyo, Samigaluh, Kokap, dan Kalibawang. Kontes dibuka langsung oleh Bupati Toyo S Dipo. Suwito menuturkan, kontes terbagi dalam delapan kelas. Diantaranya kelas pejantan, calon pejantan, induk, dan calon induk. Memperebutkan piala bergilir bagi kambing terbaik, piala tetap dan sertifikat, serta uang pembinaan total sebesar Rp 12.800.000. Kriteria penilaiannya antara lain dari segi performa dan kesehatan kambing.“Tujuan akhir kontes ini untuk mengembalikan Kabupaten Kulon Progo sebagai sentra bibit kambing peranakan etawa yang berkualitas baik. Ini penyelenggaraan yang pertama dan kami harap ke depan bisa digelar setiap tahun,” ujarnya. Ketua APKPE Menoreh Binangun, Sugiarto mengatakan, ternak kambing PE di Kulon Progo mulai berkembang sejak tahun 1990 an. Lingkungan yang cocok menjadikan kambing PE Kulon Progo dikenal berkualitas baik. Namun sejak 2003 mulai banyak kambing PE berkualitas baik yang dijual keluar daerah hingga puncaknya tahun 2008. “Selain banyak yang dijual keluar, kecenderungan kualitas kambing PE Kulon Progo menjadi kurang juga factor kurangnya perawatan. Dengan kontes ini diharapkan bisa memberikan semangat baru bagi peternak. Dan sebagai wadah penjaringan bibit unggul, sehingga bisa berdaya saing dengan kambing dari luar,” imbuhnya. Bupati Toyo S Dipo menyampaikan menyambut baik diselenggarakannya kontes tersebut. Kambing PE merupakan salah satu potensi Kulon Progo yang perlu terus dikembangkan karena memiliki nilai ekonomis tinggi. Menurutnya, pengembangan kambing PE ke depan perlu dilakukan dalam beberapa segi. Selain performa juga bisa dikembangkan dari segi produksi susu dan pembibitan.“Nilai ekonomisnya tinggi. Saya berharap juga bisa dikembangkan dari segi perahan susu, selain itu juga pembibitan,” tuturnya. (Tri Panuju )

Jumat, 08 Oktober 2010

Sat Pol PP, bebaskan pedagang Ayam Tiren, puluhan potong ayam tiren disita


Sat Pol PP, bebaskan pedagang Ayam Tiren, puluhan potong ayam tiren disita
Ayam tiren (bangkai) ternyata masih beredar di Kulonprogo. di pasar Kenteng Nanggulan, Kulonprogo, Yogyakarta, Satpol PP dan petugas dari Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan setempat menyita puluhan potong daging bangkai siap saji, dari sejumlah pedagang,Kasi Penyidik Satuan Polisi Pamong Praja, Kelik Sutikno, mengatakan, Pihaknya sudah memperingatkan bebarapa kali pada sejumlah pedagang, dan sekitar 5 Kg daging ayam tiren disita dan akan dimusnahkan, karena merugikan pembeli
Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja, Agus Santoso menambahkan, dalam melakukan penyitaan ayam tiren, Sat Pol PP bersama Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan, sebab yang memiliki alat untuk memastikan bahwa puluhan potong ayam tiren tidak layak dikonsumsi.Meski para pedagang melanggar Undang Undang Nomer 8 tahun 1999, tentang perlindungan konsumen, petugas hanya bisa melakukan penyitaan dan pemusnahan, Sat Pol PP akan melaporkan sejumlah pedagang yang menjual ayam tiren pada pihak yang berwenang menangani. // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Manunggal Fair Menuai Banyak Kritikan *Dari Mati Listrik Hingga Mirip Pasar Malam


Manunggal Fair Menuai Banyak Kritikan

*Dari Mati Listrik Hingga Mirip Pasar Malam
Sejumlah pedagang yang turut menyemarakkan gelaran Manunggal Fair (MF) mengeluhkan matinya aliran listrik selama dua hari berturut-turut pada Rabu dan Kamis (6-7/10) malam. Akibatnya, pendapatan para pedagang menurun drastis selama dua hari itu.
Hasil pantauan, pada Rabu malam listrik mati sekitar pukul 20.30 WIB. Setelah bersabar menunggu sekitar satu jam, seluruh pengunjung akhirnya meninggalkan Alun-alun Wates, tempat digelarnya MF.
Hal itu terulang pada Kamis malam. Sekitar pukul 18.30, sejumlah stan di sisi timur Alun-alun gelap gulita karena matinya aliran listrik. Listrik baru menyala sekitar pukul 22.00. Namun, sejumlah pedagang sudah terlanjur menutup stan.
“Tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Tiba-tiba listrik mati di saat pengunjung tengah ramai-ramainya. Otomatis kami menutup stan jauh lebih awal. Jelas kami dirugikan” kesal Kartini (45), salah satu petugas di stan Kecamatan Pengasih yang memajang produk-produk hasil Posdaya, Kamis (7/10) malam.
Hal senada juga disampaikan oleh Sholeh (30), penunggu stan khusus batik asal Purbalingga. Matinya aliran listrik membuat pendapatannya menurun 50 % lebih dibanding hari sebelumnya. “Sudah dagangan tidak laku, saya juga harus berjaga ekstra ketat. Khawatirnya jika kondisi ini dimanfaatkan tangan-tangan jahil” ujarnya sembari menyalakan beberapa buah lilin untuk menerangi dagangannya.
Terpisah, Ketua Umum Manunggal Fair Widodo mengatakan, menurut informasi sementara, matinya aliran listrik itu akibat meledaknya trafo listrik di depan pintu masuk MF (barat gerbang masuk komplek pemkab) pada Kamis malam. “Kerusakan trafo itu sudah diperbaiki pada Jumat pagi. Semoga tidak ada lagi kendala hingga akhir acara MF pada 11 Oktober mendatang” jelasnya.
Widodo menambahkan, gelaran MF kali ini pihaknya menggandeng pihak ketiga untuk mengurus teknis pemasangan instalasi listrik. Sedangkan tahun sebelumnya, masalah teknis listrik langsung ditangani PLN UPJ Wates. “Semestinya instalatir memperhitungkan beban daya yang dibutuhkan sejak awal. Selain itu, pihak instalatir diketahui tidak memasang main circuit breaker (pemutus hubungan listrik otomatis) di beberapa titik stan” jelasnya.
Selain karena matinya aliran listrik, pelaksanaan MF untuk menyemarakkan ultah Kabupaten Kulonprogo ke 59 itu juga menuai sejumlah kritikan. beberapa warga menilai, MF yang seharusnya sebagai media edukasi, hiburan, serta melihat perkembangan program pembangunan yang telah dilaksanakan pemkab itu tak ubahnya pasar malam biasa.
“Hampir seluruh stan adalah pedagang. Dan ironisnya, banyak (pedagang) yg bukan asli Kulonprogo. Pertanyaannya, apakah memang demikian yg menjadi tujuan dari pihak penyelenggara” tulis salah seorang warga dalam akun facebook Media Center Kulonprogo, belum lama ini. ( Dindam. Rsp )

Senin, 04 Oktober 2010

Akibat Tanah Ambles, Rumah, Masjid dan Taman Kanak Kanak terancam Longsor


Akibat Tanah Ambles, Rumah, Masjid dan Taman Kanak Kanak terancam Longsor
Hujan deras di wilayah Kulonprogo Yogyakarta, berakibat pada bencana seperti puting beliung dan tanah longsor, Camat Girimulyo Sumiran mengatakan, di desa Purwosari, ditemukan tanah ambles sedalam 3 meter, dengan luas retakan belasan meter, menyebabkan sejumlah rumah, masjid dan Taman kanak kanak terancam longsor
Sumiran menambahkan, kejadian yang di alami warga purwasari bermula selama sepekan lebih diwilayah Kulonprogo di guyur hujan cukup deras, amblesnya tanah, mengakibatkan puluhan siswa Taman Kanak Kanak di wilayah setempat segera di pindahkan dari lokasi yang lebih aman, sementara masyarakat bersama aparat membongkar rumah yang terancam longsor, Sementara , Kepala Kantor Kesbanglinmas setempat, Riyadi Sunarto, menjelaskan kemungkinan di daerah amblesnya tanah tersebut ada sungai bawah tanah, Dia berharap ada pihak pihak yang bisa membantu untuk penelitian di lokasi tanah ambles// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Kulonprogo di terjang puting Beliung, belasan rumah dan kandang rusak, kerugian ratusan juta


Kulonprogo di terjang puting Beliung, belasan rumah dan kandang rusak, kerugian ratusan juta
Sejumlah rumah dan kandang ternak ayam di desa Donomulyo, Nanggulan, Kulonprogo, Yogyakarta diterjang angin puting beliung, Suyono warga setempat mengatakan, angin bertiup cukup kencang, merobohkan sejumlah rumah, kandang ayam dan sapi, kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah
Kepala Seksi Perlindungan masyarakat, Kantor Kesbanglinmas, Kulonprogo, Made Arsa Wijaya menambahkan sebelumnya angin puting beliung disertai hujan es, memporak porandakan wilayah Kecamatan Kalibawang, puluhan rumah rusak parah, dan saat ini di Kecamatan Nanggulan, sementara pihaknya masih melakukan pendataan. Setidaknya ada empat rumah yang sudah dilaporkan tertimpa pohon. Selebihnya kandang ayam dan sapi,// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//