KBR68H "Terpercaya Menjangkau Nusantara"

Jumat, 24 Desember 2010

100 lebih rumah tak layak huni di lereng pegunungan butuh perhatian


100 lebih rumah tak layak huni di lereng pegunungan butuh perhatian
100 lebih rumah tak layak huni di wilayah lereng menoreh Desa Hargo rejo Kecamatan Kokap Kulonprogo Yogyakarta kurang mendapat perhatian dari pemerintah, Tokoh masyarakat setempat Bekti mengatakan, di daerahnya ada 100 lebih rumah tak layak huni 50 puluh persen lebih ditempati lansia, kondisi ini pemerintah juga belum memperhatikan bahkan berdalih anggaran tahun ini akan turun tahun depan, itupun dimungkinkan tidak turun didaerahnya
Bekti menambahkan, warga masyarakat dengan sistem gotong royong tiap minggu membenahi sebagian rumah yang tidak layak huni agar rumah tersebut bisa ditempati, gotong roroyang masyarakat berupa pembuatan lantai atau semenisasi sebab sebelumnya lantai masih tanah, dengan dimintakan bantuan pada warga yang sukses di perantauan maupun warga setempat baik berupa uang maupun bentuk material. Dia berharap meski anggaran tahun ini habis dengan dana yang lain pasti bisa untuk memperingan warga yang memiliki rumah tak layak huni // Yadi Haryadi radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan untuk KBR68H//

Selasa, 14 Desember 2010

FESTIVAL KETHOPRAK ANTAR KABUPATEN/KOTA SE-DIY TAHUN 2010


Jumat pukul 19:30 - 19 Desember jam 22:30
________________________________________
Tempat Gedung Sosited Taman Budaya Yogyakarta
Jalan Sri Wedani No.1 Yogyakarta, Indonesia
________________________________________
Ketoprak Mataram merupakan salah satu bentuk kesenian tradisi yang masuk dalam kategori teater tradisi yang mempunyai kedekatan dengan masyarakat pendukungnya. Mataram adalah sebutan sebuah kota kerajaan yang ada di Yogyakarta, di dalamnya hidup berbagai macam bentuk kesenian salah satunya adalah ketoprak.

Ketoprak yang hidup dan berkembang di Mataram bisa disebut juga ketoprak Mataram yang sangat lekat dengan kehidupan masyaraka...t Yogyakarta atau Mataram, yang sampai saat ini masih bisa dirasakan eksistensinya.

Di daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya ketoprak Mataram merupakan kesenian tradisi yang sangat konsisten di dalam mempertahankan nilai-nilai tradisi yang menyangkut tata nilai, norma, etika dan estetika yang merupakan roh kehidupan masyarakat. Di samping itu juga adat istiadat, bahasa, dan kejiwaan masyarakat Yogyakarta yang masih memegang teguh terhadap adat ketimuran. Adapun unsur seni tradisi yang tidak bisa terlepas dari perkembangan ketoprak Mataram diantaranya : Ontowecono, unggah-ungguh, tembang, keprak dan iringan. Tajuk festival ketoprak tahun 2010 dimunculkan kata “MATRAM” untuk mengangkat ikon seni budaya Yogyakarta yang mencitrakan diri sebagai seni budaya Mataram.

Sejarah Mataram sangat besar dan luas termasuk cerita legenda yang masih dipercaya untuk menentukan tafsir lakon atau cerita dari sekian banyak cerita sejarah Mataram termasuk legenda, maka lakon atau cerita diambil berdasarkan “sejarah Pajang sampai Mataram”. Setiap kontingen bebas memilih lakon-lakon yang berhubungan dengan pemilihan cerita tersebut.

Berpijak pada hal tersebut di atas ketoprak Mataram akan dikemas dengan durasi waktu 60 menit sampai 75 menit. Taman Budaya Yogyakarta kerjasama dengan kabupaten dan kota akan menyelenggarakan festival ketoprak Mataram antar kabupaten dan kota se daerah Istimewa Yogyakarta yang merupakan realisasi program kegiatan Taman Budaya Yogyakarta tahun 2010.

Acara Festival Ketoprak antar Kabupaten dan Kota Se Daerah Istimewa Yogyakarta yang akan diselenggarakan pada :

Jumat, Sabtu, Minggu Tanggal : 17, 18,19 Desember 2010 Tempat : Gedung Sositet Taman Budaya Yogyakarta Jl Sriwedani No 1 Yogyakarta

“ Barat Katiup Angin” Naskah : RM. Altiyanto Henryawan Kontingen Kota Yogyakarta 17 Desember 2010
“Pathi Kasaput Pedhut” Naskah : Angger S.U Kontingen Kabupaten Gunung Kidul 17 Desember 2010 “Putri Boyongan “ Naskah : Heru Santoso

Kontingen Kontingen Kabupaten Bantul 18 Desember 2010 “Geger Karangsambong”
Naskah : Djarwo SP Kontingen Kabupaten Sleman 18 Desember 2010 “Baru klinthing”
Naskah : Benectus Sukardi Kontingen Kabupaten Kulon Progo 19 Desember 2010

Jumat, 10 Desember 2010

Di Kulonprogo : Hujan deras beserta Angin Puting beliung robohkan 2 Rumah kerugian puluhan juta


Di Kulonprogo : Hujan deras beserta Angin Puting beliung robohkan 2 Rumah kerugian puluhan juta
Hujan deras disertai Angin puting beliung merobohkan dua rumah di Desa Banjaroyo Kalibawang Kulonprogo Yogyakarta, Wiwin Windarto Kepala Desa setempat mengatakan , 2 rumah yang tertimpa pohon akibat hujan deras disertai angin putting beliung rusak parah, meski tidak ada korban jiwa, 2 kepala keluarga yang ditempati 5 warga diungsikan ditempat saudaranya
Riyadi Sunarto Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan perlindungan Masyarakat membenarkan dengan kejadian tersebut, pihaknya akan segera memberi bantuan logistic melalui cadangan di kecamatan, dia juga berharap agar bencana yang terjadi bukan tontonan tapi harus segera disikapi, 2 rumah yang tertimpa pohon dan rusak parah mengakibatkan kerugian 40 juta lebih, untuk sementara pemerintah menyarankan 2 kepala keluarga mengungsi di tempat yang dirasa lebih aman// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Minggu, 05 Desember 2010

Di Kulonprogo : Hujan Deras genangi 4 Underpass, anak sekolah terganggu


Di Kulonprogo : Hujan Deras genangi 4 Underpass, anak sekolah terganggu
4 Jalan terowongan atau underpass yang ada di Kulonprogo Yogyakarta tergenang air hujan semalam, generator untuk menyedot air tak mampu dan mengakibatkan banjir, Salami warga setempat mengatakan hujan deras yang terjadi dari sore hingga malam akibatkan underpass yang ada tergenang air , menyebabkan anak sekolah dan para pedagang terganggu, untuk menuju ketempat sekolah maupun berdagang harus memutar 4 Kilo
Paryono warga lain menambahkan semua terowongan yang ada tergenang dengan ketinggian lebih dari 3 meter Underpass yang tergenang saat musim penghujan, dikarenakan sistem penanganannya yang salah. Underpass hanya dijaga dengan petugas penjaga dan saat tergenang air, generator dinyalakan secara manual untuk memompa air. Dia berharap pemerintah untuk menangani lebih serius jangan asal asalan// Yadi Haryadi radio Suara Pasar Kulonprogo yogyakarta melaporkan untuk KBR68H//

Di Kulonprogo : Nyamuk Aides Aigepty serang Warga Desa Margosari


Di Kulonprogo : Nyamuk Aides Aigepty serang Warga Desa Margosari
Belasan anak warga Desa Margosari Kecamatan Pengasih Kulonprogo Yogyakarta terjangkit Demam Berdarah. Mursanto, warga setempat membenarkan kejadian tersebut, bahkan anaknya terjangkit Demam Berdarah dan dirawat di rumah sakit hingga lima hari. gejala Demam Berdarah mulai menjangkit wilayah itu sejak bulan November. namun dirinya tidak tahu persis apakah terjangkit di daerahnya atau ada penderita yang berasal dari luar daerah yang kemudian menularkan ke warga setempat.
Kepala Desa Margosari, Saranta, menambahkan dari laporan warga yang terjangkit Demam Berdarah ada di beberapa pedukuhan, pedukuhan Karangtengah Lor, Karangtengah Kidul, Gunung Gondang hingga Kembang. pihak Desa sudah melapor ke Puskesmas dan berharap pihak terkait melakukan foging di daerah tersebut, namun sampai saat ini belum dilaksanakan. Sebenarnya warga setiap minggu sudah melaksanakan gerakan kebersiahan, dibantu dari kader desa yang melakukan pemeriksaan beberapa kolam, bak mandi dan beberapa tempat lainnya. // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Sabtu, 04 Desember 2010

Keistimewaan Yogyakarta : Partai GOLKAR, buka posko dukungan


Keistimewaan Yogyakarta : Partai GOLKAR, buka posko dukungan
Partai Golkar, Kabupaten Kulonprpogo, membuka posko untuk menggalang dukungan dari masyarakat supaya Gubernur dan Wakil Gubernur diangkat dari kalangan Keraton Yogyakarta dan Paku Alam, Ketua Partai Golkar Kulonprogo Sukarman meyakini 86 persen lebih pendukung dan masyarakat Yogyakarta tidak menginginkan Pemilihan Kepala Daerah, mereka tetap mengharapkan Gubernur dan Wakil Gubernur ditetapkan dari keturunan HB dan PA.
Sukarman menambahkan, gerakan ini muncul atas lontaran kata Presiden Susilo Bambang Yudoyono, Masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta berharap kata kata Presiden Yudoyono yang meresahkanagar dicabut, dan segera menetapkan Undang Undang Keistimewaan // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Di Kulonprogo : Nekat menambang, truk terjebak lahar dingin


Di Kulonprogo : Nekat menambang, truk terjebak lahar dingin
Banjir lahar dingin yang terjadi akhir akhir ini mengakibatkan truk penambang yang nekat terseret hingga belasan meter,di aliran sungai progo , Jumari warga setempat mengatakan truk yang nekat menambang di kawasan sungai progo terjebak banjir lahar dingin , warga setempat berusaha menyelamatkan, dan berhasil dievakuasi selama 13 jam
Jumari menambahkan, meski tidak menelan korban jiwa akibat banjir lahar dingin yang mengalir ke sungai progo, namun warga sempat panik, karena melihat truk yang nekat menambang pasir di sungai progo terjebak lahar dingin. Untuk mencegah truk terseret lebih jauh, warga mengevakuasi dengan menggunakan tambang, truk diikatkan ke pohon, disebabkan derasnya lahar dingin yang mengalir ke sungai progo, truk terguling dan terendam// Yadi Haryadi Radio suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan untuk KBR68H//

Kamis, 25 November 2010

Di Kulonprogo : Ratusan Hektar Padi Terserang Ulat Hama Putih


Di Kulonprogo : Ratusan Hektar Padi Terserang Ulat Hama Putih
Tanaman padi seluas 100 hektar di wilayah Kecamatan Panjatan Kulon Progo Yogyakarta terserang ulat hama putih. Akibatnya hasil penen terancam tidak maksimal jika tidak dilakukan tindakan pengendalian. Petugas pengamat hama diwilayah Panjatan, Sapta Darsana mengatakan, tanaman padi yang terserang tersebut varietas ciherang berumur sekitar 55 hari. Dari keseluruhan lahan seluas 315 hektar, sebanyak 100 hektar diantaranya terserang hama dengan tingkat serangan 20-35 persen.
Sapta menmbahkan, tanaman padi pada umur hampir 2 bulan merupakan tahap pembentukan buah butir padi. Sehingga perlu tindakan agar padi tetap bisa panen maksimal. Pengendalian yang harus dilakukan berupa pengeringan air dan penyemprotan pestisida. Hal ini sudah dilaporkan ke Dinas Pertanian dan Kehutanan setempat, agar mendapat fasilitas tindakan pengendalian yang perlu dilakukan.Terserangnya tanaman padi oleh ulat hama putih tersebut untuk masa tanam pertama tahun ini baru terjadi pertama dan belum terjadi di wilayah lain. pada saat tanaman padi berusia 20 hari memang bertepatan dengan kupu-kupu saat menetas sehingga serangan ulat hama putih itu tidak bisa dihindarkan.// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo melaporkan Untuk KBR68H//

Rabu, 17 November 2010

Ribuan petani keluhkan pengerukan Selokan Kalibawang, Ratusan Hektar Tanaman Padi Mati


Ribuan petani keluhkan pengerukan Selokan Kalibawang, Ratusan Hektar Tanaman Padi Mati
Masa tanam I padi di wilayahah Kulonprogo Yogyakarta terancam Gagal, Tukumin petani di wilayah Nanggulan mengatakan, ribuan petani di wilayah kulonprogo gagal panen akibat benih padi yang di tanam sudah berumur 1 bulan lebih tidak teraliri air, selokan Kali bawang tersumbat abu vulkanik, para petani berharap pemerintah dapat memberi bantuan keringanan pinjaman untuk membeli bibit lagi apaibala nanti selokan sudah mengalir, sebab bibit padi yang sekarang mati diserang angge angge, sejenis hama yang memakan batang, akibatnya ratusan hektar padi mati
Kepala bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) setempat, Agus Wikanto, menjelaskan pengerukan Selokan Kalibawang telah dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak dengan difasilitasi dinas. Namun, begitu dikeruk ternyata terisi lagi oleh material endapan yang juga menumpuk di depan pintu air. Sehingga akan menelan 20-25 hari untuk mengantisipasi tanaman padi para petani, harapannya memang bisa dipercepat. semua adalah wewenang dari Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak, pihaknya hanya sebgai pelaksana saja.// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Selasa, 16 November 2010

Limbah TPA sampah Banyuroto Nanggulan, cemari lingkungan


Limbah TPA sampah Banyuroto Nanggulan, cemari lingkungan
Limbah air lindi dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Desa Banyuroto, Nanggulan, Kulon Progo, Yogyakarta berceceran mencemari lingkungan sekitar. Sugiyo, warga setempat, mengatakan, limbah itu mengalir sepanjang 800 meter ke sejumlah tempat yang lebih rendah.
Menurutnya, beberapa warga mulai terganggu kesehatannya akibat bau menyengat dari TPA itu. Dia berharap, instansi yang menanggani TPA segera membuat parit agar air lindi tidak mendekati pemukiman penduduk.

“Dalam proses pembuangan sampah ini belum dibuatkan parit untuk pembuangan limbah itu. Limbah yang mengalir kemana-mana itu lama-lama bisa mengotori sumber-sumber air milik warga,” tambah Sugiyo.

Sementara itu, penanggung jawab dan pengelola TPA Banyuroto, Dono Sugestiaji mengatakan, TPA ini masih dalam tahap uji coba. Semua keluhan masyarakat ini akan segera disampaikan ke satuan kerja anggaran Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tempat pembuangan akhir sampah Ringinardi tidak lagi mampu menampung sampah pembuangan dari Kota Wates. Sebagai solusinya, Dinas Pekerjaan Umum melakukan uji coba pembuangan di wilayah TPA Banyuroto, Nanggulan.

Masa uji coba ini akan dilaksanakan hingga akhir tahun. Setiap harinya ada sekitar 11 truk sampah yang akan melakukan pengangkutan.

Sabtu, 13 November 2010

Tim Teknis kaji KA Andal Pasir Besi


Tim Teknis kaji KA Andal Pasir Besi
Komisi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) Kabupaten Kulonprogo,Yogyakarta akan mengkaji kerangka acuan andal (KA ANDAL) yang disampaikan oleh PT Jogja Magasa Iron. Sekda Kulonprogo Budi Wibowo mengatakan kajian ini sifatnya masih terbatas. Tim teknis baru sebatas melakukan kajian termasuk melakukan pencermatan atas KA hasil revisi. Sebab pada sidang komisi pada Oktober lalu, banyak sekali masukan yang harus ditindaklanjuti.
Budi menambahkan, tim ahli yang dilibatkan merupakan orang-orang yang cukup professional. Sebagian besar berasal dari kalangan akademisi.“Hasil cermatan ini akan menjadi dasar, apakah siap disidangkan atau dikembalikan untuk disempurnakan, Sementara, Humas PT JMI, Bobby Pratama menjelaskan saat ini masalah KA Andal sudah berada di tangan komisi Amdal. Kapan akan dibahas atau dikaji itu menjadi kewenangan komisi. Sebagai pemrakarsa hanya akan menunggu waktu yang ditentukan. Termasuk menghadiri kajian dan sidang komisi.// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Kamis, 11 November 2010

Dampak Merapi : BNPB siap bantu relokasi


Dampak Merapi : BNPB siap bantu relokasi
Kepala Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif mengatakan, BNPB siap memberikan pendanaan bagi daerah yang menerima para pengungsi. setidaknya ada 65 titik pengungsian di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. untuk relokasi pengungsi saat ini belum dipikirkan. Karena masih fokus dalam penanganan tanggap bencana terlebih dahulu. Apabila relokasi menjadi satu pilihan yang mesti diambil maka keputusan relokasi diserahkan ke daerah masing-masing. Sebab daerah yang lebih mengerti kondisi dan keinginan masyarakatnya. jika relokasi memang memungkinkan dilakukan, BNPB siap membantu baik dari sisi dana stimulus maupun penyiapan master plan lokasi yang dirasa aman
Syamsul Maarif, menambahkan melihat kondisi para pengungsi dari Magelang, Jawa Tengah. Yang berada di posko utama Banjarharjo, Kalibawang Kulonprogo Yogyakarta memberi acungan jempol pada Pemda Kulonprogo yang telah memberikan tempat bagi pengungsi lintas provinsi. menurutnya, penanggulangan tanggap bencana tidak membedakan administrasi dan batas wilayah. Terpenting, ada jaminan bagi korban bencana untuk mendapatkan perlindungan.// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Rabu, 03 November 2010

Akibat Merapi meletus : Penambang Ilegal di Kulonprogo meningkat


Akibat Merapi meletus : Penambang Ilegal di Kulonprogo meningkat
Sejumlah lokasi penambangan di Kabupaten Kulonprogo Yogyakarta. kini didatangi truk untuk mengangkut pasir dan batu kali dari luar daerah. Kepala Bidang Pertambangan Dinas Perindustrian Perdagangan ESDM setempat, Mustofa Ali Muhammad mengatakan, Akibat ditutupnya kawasan penambangan di Merapi, berdasar pantauannya di sepanjang Sungai Progo, telah terjadi peningkatan jumlah penambangan ilegal. hal itu diketahui, banyaknya truk penambang dari luar daerah
Mustofa menambahkan Dinas tidak bisa berbuat banyak terhadap praktik penambangan liar. dan tidak memiliki kewenangan untuk mengatur serta melarang. Pengaturan terhadap perizinan merupakan kewenangan dari Balai Besar Sungai Serayu Opak.sementara
Anggota Komisi III DPRD Kulonprogo Sarkowi, membenarkan adanya peningkatan praktik penambangan ilegal. Kegiatan ini tidak hanya dilakukan di daerah Galur yang merupakan muara Sungai progo saja, namun juga di wilayah Nanggulan dan Kalibawang yang merupakan hulu sungai Progo.// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Melaporkan Untuk KBR68H//

Minggu, 31 Oktober 2010

Akibat letusan merapi, Sejumlah satwa dilindungi, di evakuasi


Akibat letusan merapi, Sejumlah satwa dilindungi, di evakuasi
Sedikitnya 15 orang penyelamat satwa dari Jakarta, diterjunkan ke kawasan Gunung Merapi, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, untuk mengurus dan mengevakuasi satwa korban bencana gunung meletus, Deny Herdianto, Koordinator Lapangan mengatakan satwa satwa yang jumlahnya cukup banyak, akibat korban merapi baik yang di lindungan di evakuasi, tidak mungkin pemilik akan mengurusi karena mengungsi
Deny menambahkan puluhan ekor binatang yang di evakuasi antara lain kera ekor panjang, elang berbagai jenis, hewan hewan akibat bencana merapi sangat butuh makan, sementara hewan hewan yang bisa di evakuasi dititipkan di Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta, binatang atau satwa liar yang telah terdeteksi turun ke permukiman penduduk Kera ekor panjang, merak, elang laut kepala abu, // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Puluhan warga perbukitan Menoreh manfaatkan Mikro Hidro


Puluhan warga perbukitan Menoreh manfaatkan Mikro Hidro
Puluhan Warga di perbukitan menoreh Kedungrong Purwoharjo Samigaluh Kulonprogo Yogyakarta saat ini sudah bisa menikmati listrik dari pembangkit mikrohidro, lokasi pembakit mikrohidro ini dekat pemukiman warga Widarto warga setempat mengatakan. Sedikitnya 14 titik yang bisa dinikmati oleh puluhan warga sekitar , pembangkit listrik mikro hidro ini dibuat nahasiswa UGM, Yogyakarta
Suprihatin Kepala Dukuh setempat menambahkan, Mikrohidro ini beroperasi pekan lalu, sebelum ada mikrohidro, selama ini warga belum tersentuh listrik , dengan bantuan KKN UGM dan bantuan sebuah Bank pembangkit mikrohidro yang memanfaatkan aliran selokan kali bawang terwujut, setiap unit pembangkit listrik mikro hido menurutnya butuh biaya 13 juta lebih// // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Sabtu, 30 Oktober 2010

Hasil Festival sendratari Antar Kabupaten/Kota Se-DIY 2010


Hasil Festival sendratari
Antar Kabupaten/Kota Se-DIY 2010
Penyaji Utama I : Kota Yogyakarta, judul garapan ‘Bedhah Bali’
Penyaji Utama II : Kabupaten Bantul, judul garapan ‘Katresnan Jati’
Penyaji Utama III : Kabupaten Sleman, judul garapan ‘pulastho Asmara Tibra’

Penyaji Madya : Kabupaten Gunung Kidul, judul garapan ‘Labuh Tresnasmara’

Penyaji Madya : Kabupaten Kulonprogo, judul garapan ‘Garwa Apa Raka?’

Penghargaan Purbaningrat
Untuk sutradara terbaik : Yuniarti, S.Sn (kabupaten Bantul)

Penghargaan Tedjokusumo
Untuk Penata Tari terbaik : Paranditya Wintarni S.Sos (kota Yogyakarta)


Penghargaan Madukusumo
Untuk Penata Karawitan terbaik : Bayu Bapang (kabupaten Bantul)

Penghargaan Joyodipuro
Untuk Penata Rias dan Busana terbaik : Satriyo Ayodya (Kota Yogyakarta)

Pengahargaan Matayatama
Untuk Pemeran Utama Putra terbaik : Anter Asmorotejo (Kota Yogyakarta)

Penghargaan Matayatama
Untuk Pemeran Utama Putri terbaik : Ayunita (Kabupaten Bantul)


Penghargaan Matayatama
Untuk Pemeran Pembantu Putra Terbaik : Danang Nur Widayanto (Kabupaten Bantul)


Penghargaan Matayatama

Untuk Pemeran Pembantu Putri Terbaik : Antis Tri Cahyani (Kota Yogyakarta)


Penghargaan Soedarsono Pringgobroto

Untuk Pembina Terbaik : Kabupaten Gunungkidul


Penghargaan Widita
Untuk Penyaji Terbaik dan Trophy Bergilir Gubunernur : Kota Yogyakarta

Jumat, 29 Oktober 2010

Merapi Meletus : DIY Jateng hujan abu, sejumlah pelajar takut sekolah


Merapi Meletus : DIY Jateng hujan abu, sejumlah pelajar takut sekolah
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah diguyur hujan abu pekat setelah erupsi Gunung Merapi. Mobil, motor serta orang-orang semuanya kotor bahkan sejumlah pelajar takut masuk sekolah, sejumlah pelajar di Jawa Tengah dan daerah Istimewa Yogyakarta mengatakan, hujan abu terjadi setelah Gunung merapi memuntahkan awan panas sekitar pukul 1 dini hari, akibatnya sejumlah pelajar takut masuk sekolah
Murdi Kepala sekolah Dasar di wilayah Kulonprogo menambahkan hujan abu yang terjadi saat ini membuat kacau para pelajar Guru diwilayahnya, siswa dan Guru banyak yang terlambat bahkan ada yang ijin tidak masuk karena takut hujan avbu yang cukup lebat, sementara sekda Kulonprogo Budi wibowo melalui radio Suara Pasar Kulonprogo Menginstruksikan, untuk mengantisipasi hujan abu masyarakat dihimbau untuk menggunakan masker dan bila merasakan gejala gejala terkait dengan pernapasan agar segera periksa ke Puskesmas terdekat // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Selasa, 26 Oktober 2010

Ratusan Pengungsi Girikerto, Turi, Sleman, Minim Bantuan Logistik


Ratusan Pengungsi Girikerto, Turi, Sleman, Minim Bantuan Logistik
Ratusan Warga yang tinggal di Barak pengungsian Girikerto Turi Sleman Yogyakarta kekurangan logistik. bantuan ke lokasi yang terancam Gunung Merapi sangat minim. Sudibyo Koordinator Pelaksana barak Pengungsian Girikerto mengatakan, ratusan warga Ngandong yang tempat tinggalnya dekat merapi sangat membutuhkan makan, sementara bantuan yang diberikan baru selimut sedang logistic yang ada baru beras cukup 3 hari,dan lauk beberapa dus kaleng,
Sudibyo menambahkan, warga Ngandong dan tritis yang sudah menempati barak pengungsian sudah semalam sangat menutuhkan bantuan logistic, laporan untuk permohonan pada pemerintah Kabupaten sudah dilakukan, Dia berharap Pemerintah dengan bantuan logistic darurat segera dikirim, sebab stok logistic yang ada sudah menipis dimungkiakan malam ini habis// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta melaporkan Untuk KBR68H//

Sabtu, 23 Oktober 2010

Antisipasi Masa tanam Padi, Puluhan petani di Kecamatan Nanggulan, gropyok tikus


Antisipasi Masa tanam Padi, Puluhan petani di Kecamatan Nanggulan, gropyok tikus
Puluhan petani di Desa Kembang Kecamatan Nanggulan,Kulonprogo Yogyakarta melakukan aksi gropyokan tikus. Penyuluh Pertanian Setempat Ngadiran mengatakan, Langkah itu dilakukan karena petani merasa kewalahan, pada masa tanam kedelai kemarin ratusan hektar persawahan mereka diserang hama tikus. untuk masa tanam pertama ini dengan dana dari Desa sebesar 2 juta, puluhan petani serentak membasmi hewan perusak tersebut dengan cara manual, setidaknya bisa mengurangi populasi hewan pengerat. dalam waktu 2 jam para petani mendapat ratusan tikus
Bambang Tri Budi harsono Kepala Dinas pertanian dan Kehutanan setempat menambahkan, gropyokan tikus yang dilakukan para petani di wilayah nanggulan merupakan kegiatan rutin tiap tahunnya, terutama menghadapa masa tanam padi, hal itu dilakukan untuk mengantisipasi serangan tikus, Langkah itu dilakukan karena petani tak ingin padi mereka gagal panen akibat serangan tikus. Di persawahan Nanggulan terdapat sekitar 216 hektar // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Tanah Ambles di Kulonprogo , Pakar geologi UGM pastikan ada rongga bawah tanah


Tanah Ambles di Kulonprogo , Pakar geologi UGM pastikan ada rongga bawah tanah
Sejumlah pakar geologi Jurusan Teknik Geologi UGM memastikan bahwa penyebab tanah ambles di Sabrang Kidul, Purwosari, Girimulyo, Kulonprogo, Yogyakarta karena adanya rongga di bawah tanah. Saptono Budi Samudra pakar Geologi UGM mengatakan, dari hasil penelitian sementara, diduga kuat rongga bawah tanah itu memanjang, para pakar belum dapat menyimpulkan apakah warga setempat harus direlokasi atau tidak
Saptono menambahkan ,Untuk memastikan apakah rongga bawah tanah itu membahayakan warga yang tinggal di sekitar lokasi, pihaknya mendatangkan alat georadar dan geolistrik, Kedua peralatan geofisika itu sebelumnya juga digunakan untuk meneliti tanah ambles di Rongkop, Gunungkidul, Yogyakarta , setelah hasil penelitian di laboratorium keluar, para pakar baru bisa menentukan langkah mencegah tanah ambles, di Sabrang Kidul Girimulyo Kulonprogo, itu semakin melebar dan dalam. Semoga saja rongganya kecil. Jadi antisipasinya mudah, yakni langsung ditutup dengan material yang lebih besar// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Sejumlah Petani di Kulonprogo, Protes pemerintah terkait Amerika mengklaim Temulawak


Sejumlah Petani di Kulonprogo, Protes pemerintah terkait Amerika mengklaim Temulawak
Para petani temulawak di Kulonprogo Yogyakarta, mendengar isu bahwa Amerika mengklaim temulawak merupakan satu satunya hasil bumi, berharap pemerintah mengambil tindakan tegas, Sugiyo Ketua Budidaya rempah rempah mengatakan, para petani merasa kawatir dan tidak setuju Amerika mengklaim temulawak sebagai hasil bumi, dan dipatenkan, karena petani akan kehilangan sumber daya alam
Sugiyo menambahkan, dilahan seluas 3 hektar kelompoknya menanam temulawak dalam satu bulan bisa menghasilkan 1,5 ton untuk memenuhi permintaan pasar, setiap dua hari sekali para petani mengambil temulawak di ladang, pemerintah harus mengambil tindakan tegas, agar rempah rempah milik Indonesia tidak semena mena diaku oleh bangsa lain, temu lawak sengaja diklaim, agar produk olahan Amerika tidak terancam oleh minuman berkhasiat asal Indonesia,// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H

Jumat, 22 Oktober 2010

Stok Logistik Bantuan Bencana Di Kulon Progo Habis


Stok Logistik Bantuan Bencana Di Kulon Progo Habis
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo saat ini sudah kehabisan stok logistik untuk bantuan tanggap darurat bencana di 12 kecamatan, daerah yang terkena bencana tanah longsor, puting beliung, dan sangat membutuhkan bantuan adalah Kecamatan Kalibawang, Girimulyo, dan Nanggulan. Sekda setempat Budi Wibowo mengatakan sejumlah daerah yang rawan longsor perlu bantuan, semetara baperstok yang ada menipis, bupati sudah mengirim surat permohonan bantuan ke bulog agar segera menangani permasalahan bantuan beras untuk bencana yang terjadi
Budi wibowo menambahkan, untuk mengantisipasi hal tersebut, pemerintah Kabupaten telah mengajukan surat ke Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dengan tembusan Bulog Divisi Regional Yogyakarta untuk pengajuan permohonan bantuan beras sebanyak lima ton, dan membuat surat edaran yang ditujukan kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk membantu warga yang terkena bencana serta menggalakkan program tanggap bencana yang berbasis ketahanan masyarakat dengan cara menyadarkan masyarakat yang mampu untuk menyumbangkan sebagian hartanya kepada warga yang terkena bencana.// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Rabu, 20 Oktober 2010

* Tuna Rungu Melangsungkan Pernikahan*, Sah Dengan Tiga Kali Anggukan Saja


* Tuna Rungu Melangsungkan Pernikahan*, Sah Dengan Tiga Kali Anggukan Saja
Cinta tak pandang bulu. Siapa saja bisa merasakan manis pahitnya percintaan. Begitu pula yang dirasakan oleh Paimun, 29 dan Dewi Setiana, 29, keduanya adalah penderita tuna rungu. Hingga akhirnya, keduanya memutuskan untuk menikah. Hanya dengan anggukan saja, pernikahan mereka dinyatakan sah oleh Penghulu dari KUA Kecamatan Temon dan para saksi.
Suasana meriah terlihat disebuah rumah pinggir jalan raya Kulonprogo-Purworejo Rabu 20 Oktober 2010. Suara gending jawa terdengar cukup santer dari rumah tersebut. Disana sedang dilangsungkan sebuah pernikahan. Sepintas tak ada yang berbeda dengan pesta pernikahan yang berlangsung di pedukuhan Plempukan desa Sindutan kecamatan Temon Kulonprogo Yogyakarta.
Namun, ketika menyaksikan akad nikah yang dilaksakan kedua mempelai terasa ada yang berbeda. Tak ada pengucapan ikrar ijab qobul oleh mempelai lelaki, yang terlihat hanyalah anggukan dari mempelai laki-laki diikuti oleh mempelai perempuan saja. Oleh Penghulu dari KUA kecamatan Temon, Latif Fuad Nurul Huda, S Ag, dan para saksi pernikahan itu pun disahkan.
“Ijab Qobul yang dilaksanakan tadi menggunakan bahasa isyarat. Mempelai lelaki cukup mengangguk saja. Anggukan pertama untuk mengiyakan nama, anggukan kedua untuk mengiyakan mas kawin, dan anggukan ketiga untuk mengiyakan ikrar pernikahan,”ucapnya.
Menurut Latif, cara ini digunakan untuk mempermudah ijab qobul yang dilakukan oleh mempelai laki-laki, Paimun, penyandang tuna rungu dan wicara. Terpenting tata cara yang digunakan bisa dimengerti oleh calon pengantin yang dinikahkan. Keduanya pun sudah sah dinyatakan sebagai suami istri.
“Asalkan bisa dimengerti oleh keduanya, bisa dengan anggukan bisa juga dengan isyarat tangan. Kebetulan mas Paimun juga tak bisa membaca makanya cukup dengan anggukan saja,”terangnya.
Kedua mempelai sendiri, Paimun dan Dewi Setiana, mengaku sangat bahagia. Akhirnya jalinan cinta selama dua tahun yang dirajut berakhir dipelaminan. Mereka berharap, pernikahan ini bisa langgeng dan bisa menjadi penyemangat teman-teman tuna rungunya untuk segera melangsungkan pernikahan mereka. Bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk membina rumah tangga.
“Sangat bahagia dengan pernikahan ini. Semoga bisa cepat dapat momongan, inginnya punya anak dua,”ujar Paimun dengan bahasa isyarat.
Menurut Dewi, kisah cinta keduanya sangat unik. Bermula dari pertemanan semasa di SDLB N Pengasih. Keduanya lantas tak bertemu untuk sekian lama, hingga akhirnya bertemu lagi dua tahun silam ketika mengikuti sebuah pelatihan. Dari situ, pendekatan dilakukan oleh Paimun yang memiliki sisi romantis. Hingga, keduanya berpacaran dan akhirnya menikah kemarin.
“Suka sama suka, padahal dulu teman waktu sekolah di SDLB. Sungguh tak menyangka ternyata kita berjodoh,”imbuh Dewi juga dengan bahasa isyarat.
Terpisah, Dwi Pinarto, kakak Dewi, mengungkapkan rasa leganya. Adik bungsunya mangakhiri masa lajangnya. Dari lima bersaudara, hanya Dewi sajalah yang menyandang tuna rungu. Dwi berharap adiknya mendapatkan kebahagiaan lebih setelah menikah.
“Doa untuk Dewi dan Paimun, semoga usahanya jahitannya makin laris. Dan cepat mendapatkan momongan,”ungkapnya.
Rasa bahagia juga dirasakan oleh teman-teman sesama tuna rungu Paimun dan Dewi. Mereka mengaku salut dengan keputusan yang diambil kedua mempelai. Salah satunya, diungkapkan oleh Sigit Suroso, menurutnya langkah yang diambil pasangan Paimun dan Dewi memberikan inspirasi tersendiri. teman-teman yang lain juga ingin segera melangsungkan pernikahan.( Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta )

Jadwal Penampil Peserta Festival Sendratari Antar Kabupaten/Kota Se-D.I Yogyakarta


Jadwal Penampil Peserta Festival Sendratari Antar Kabupaten/Kota Se-D.I Yogyakarta
Hari : Jum’at, 29 Oktober 2010
Penyaji : Kontingen Kota Jogjakarta
Judul : garapan ‘Bedhah Bali’
Sutradara : Anther Asmorotedjo S.Sn

Hari : Jum’at, 29 Oktober 2010
Penyaji : Kotingen Kabupaten Kulonprogo
Judul : garapan ‘Raka Apa Garwa’
Sutradara : Drs Hanung Rohayadi

Hari : Jum’at, 29 Oktober 2010
Penyaji : Kontingen Kabupaten Sleman
Judul : garapan ‘Turidasmara’
Sutradara: Agus Sukina S.Sn


Hari : Sabtu, 30 Oktober 2010
Penyaji : Kontingen Gunungkidul
Judul : garapan ‘Labuh Tresnamara’
Sutradara : Yestriyono Piliyanto S.Sn

Hari : Sabtu, 30 Oktober 2010
Penyaji : Kontingen Bantul
Judul : garapan ‘Katresnan Jati’
Sutradara : Yuniarti S.Sn

Selasa, 19 Oktober 2010

Ribuan pohon Pepaya IPB 3 diserang hama busuk batang


Ribuan pohon Pepaya IPB 3 diserang hama busuk batang
Petani di wilayah pesisir selatan Kulon Progo Yogyakarta melakukan panen perdana buah papaya yang dibudidayakan di lahan pasir, Tidak seperti kebanyakan papaya pada umumnya, Ngadiyanto, petani setempat mengatakan, bibit papaya hasil perkawinan IPB 2 dan IPB 9, sebenarnya sangat bagus ditanam dilahan pasir bila cara perawatanya sesuai aturan, namun pada usia 5 bulan, papaya jenis IPB 3 diserang hama busuk batang, dari bibit 6000 batang yang bisa di panen hanya 1000 batang, beruntung harga papaya bisa menutup modal
Sularso, Ketua Kelompok Budidaya papaya Sumber Agung, menambahkan, papaya jenis IPB 3 sangat istimewa, bentuknya kecil, padat, rasanya lebih manis, pepaya jenis IPB 3 siap dipanen berusia 7 hingga 8 bulan.dan bisa dipanen rutin tiga hari sekali. panen kedua hasilnya akan meningkat dan selanjutnya stabil. untuk 100 pohon bisa dihasilkan 1 kwintal . kendala yang dialami petani, saat ini papaya kena virus, seperti busuk batang, tanaman papaya akan layu dan mati perlahan lahan, virus ini menyerang lewat pucuk batang sebab masih sulit mengatasinya. // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR 68H//

Bencana tanah longsor di Kulonprogo Yogyakarta, retakan 2 jembatan , Akses di 3 Kecamatan Terputus


Bencana tanah longsor di Kulonprogo Yogyakarta, retakan 2 jembatan , Akses di 3 Kecamatan Terputus
Bencana Longsor yang terjadi perbukitan Menoreh Kabupaten Kulonprogo Yogyakarta, Akibatkan 2 jembatan retak dan akses perekonomian di 3 Kecamatan terputus, Joko Sulistio warga sekitar mengatakan sedikitnya 3 Kecamatan sulit mengakses jalan sehingga perekonomian akan tersendat, akibat tebing batu yang tingginya puluhan meter bekas ditambang secara illegal oleh pemiliknya longsor, jalan tersebut menghubungkan kecamatan Girimulyo Samigaluh dan Nanggulan, apa bila warga ingin menuju arah ke 3 kecamatan tersebut harus memutar belasan kilo
Made Arsa Wijaya Kasi Linmas setempat menambahkan, di Kulonprogo, ditemukan dua jembatan retak dan puluhan titik rawan longsor, meski tidak menimbulkan korban jiwa, pemberian bantuan sering terlambat yang disebabkan jalan menuju daerah longsor tertutup hingga badan jalan, pemerintah dan masyarakat sekitar bergotong royong membersihkan Lumpur, batu batu yang menutup badan jalan, sedang longsor bersekala besar menunggu alat berat // Yadi Haryadi Radio suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Senin, 18 Oktober 2010

Akibat Hujan deras, Dua rumah hancur rata dengan tanah


Akibat Hujan deras, Dua rumah hancur rata dengan tanah
Hujan deras yang terus mengguyur Wilayah perbukitan Menoreh Sonyo, Jatimulyo, Girimulyo, Kulonprogo Yogyakarta , mengakibatkan dua rumah milik Mardi dan Jumilah rata dengan tanah karena terkena longsor, Mardi salah satu pemilik rumah mengatakan, ditengah malam hujan cukup deras,tiba tiba terdengar suara genuruh dan saat itu juga bersama keluarga juga tetangga sebelah menyelamatkan diri mencari tempat yang lebih aman yang berjarak sekitar seratus meter, kerugian di taksir puluhan juta
Sementara Sigit Kabag Pemerintahan setempat menambahkan di daerah Jati Mulyo, Girimulyo, Kulonprogo, Yogyakarta terdapat lima titik longsoran, dua rumah rata tanah dan lainnya menutup jalan yang menghubungkan antara desa Jatimulyo arah ke Kabupaten, untuk mngakses jalan yang tertututup longsoran puluhan warga bergotong royong, dibantu Taruna Siaga Bencana setempat, sedang keluarga yang tidak memiliki rumah akibat kena longsoran di ungsikan ditempat yang lebih aman, // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Sabtu, 16 Oktober 2010

Akibat Hujan deras, Sejumlah rumah di Perbukitan Menoreh terancam Longsor


Akibat Hujan deras, Sejumlah rumah di Perbukitan Menoreh terancam Longsor
Hujan deras yang terus mengguyur Wilayah perbukitan Menoreh Banyunganti, Jatimulyo, Girimulyo, Kulonprogo Yogyakarta , membuat enam rumah milik warga setempat, terancam longsor. Bahkan dua tiang penyangga sudah menggelantung, Camat Girimulyo Sumiran mengatakan, ada tiga titik rawan longsor, didaerah perbukitan menoreh memang rawan lonsor, dan sejumlah rumah terancam longsor, meski tidak ada korban jiwa, kerugian di taksir mencapai puluhan juta, dan berharap warga tetap waspada, apa bila sewaktu waktu terjadi bencana secepatnya menyingkir
Paimin salah satu pemilik rumah yang terancam lonsor menambahkan, sudah dua kali ini rumahnya terancam longsor, namun untuk kali ini lebih parah dan sekitar enam rumah terancam longsor, Para pemilik rumah berharap bantuan dari pemerintah setempat untuk memperbaiki rumah warga yang terancam longsor. Akibat bencana ini menyebabkan warga mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah, sementara bantuan yang dikirim ke lokasi bencana tanah longsor 5 sak beras dan dua kardus lauk, // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Senin, 11 Oktober 2010

Keluhan warga tak di tanggapi, Underpass di alih fungsi sebagai Kolam pemancingan


Keluhan warga tak di tanggapi, Underpass di alih fungsi sebagai Kolam pemancingan
Underpass yang ada di Tapen, Hargomulyo, Kokap, Kulonprogo, Yogyakarta, masih tergenang air. Sejumlah surat yang di kirim ke pemerintah tidak ada tindak lanjut untuk mengatasi. Ngatiyah warga setempat mengatakan, Genangan air di Under pass semakin tinggi ketika hujan . sehingga pengguna jalan, mau tak mau harus memutar cukup jauh, padahal biaya untuk penyedotan dengan dana dusun cukup banyak saat ini dusun sudah tidak ada, maka warga, membuat Underpass ini sebagai tempat pemancingan
Kepala Desa Hargomulyo, Sugianto menambahkan, sudah berkali-kali mengirimkan surat ke pemerintah kabupaten mengenai keadaan underpass ini. tidak ada tanggapan. Diesel yang dipinjamkan ke desa, akan di kembalikan karena tidak mampu untuk membiayai operasional nya. Sementara, Sekda Kulonprogo, Budi Wibowo melihat dengan kejadian ini, meminta Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Bagian Pembangunan, segera berkoordinasi dengan pemerintah Desa setempat, Kami keluarkan dana Rp 2 juta dari pos dana insidentil Sekda untuk pengoperasian pompa air dan membayar honorarium petugas yang mengoperasikan// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Minggu, 10 Oktober 2010

Tim Geologi UGM, *tanah ambles, di perbukitan Menoreh, terdapat aliran air bawah tanah*


Tim Geologi UGM, *tanah ambles, di perbukitan Menoreh, terdapat aliran air bawah tanah*
Bencana tanah ambles yang terjadi di Sabrang Kidul Purwosari Girimulyo Kulonprogo Yogyakarta, diteliti oleh Tim Geologi UGM. dimungkinkan terdapat aliran air dibawah tanah yang menyebabkan tanah tersebut ambles.Peneliti Geologi Lingkungan dan Pergerakan Tanah Dwikorita Karnawati, mengatakan, posisi tanah yang ambles berada di antara gunung Sibolong dan dataran rendah disekitar Sabrang Kidul. Di gunung Sibolong terdapat goa yang ada aliran air mengalir dibawah tanah, sehingga pada lembah di bagian bawah bukit muncul beberapa mata air.
Dwikorita menambahkan, untuk pengamatan lebih dalam menggunakan alat georadar, untuk mendeteksi lapisan tanah dan batuan dibawahnya. dan mendeteksi rongga-rongga tanah. Jika terbukti ada rongga, akan lebih diteliti lagi apakah rongga itu celah atau sungai. Sebab dari pengamatan awal, dibagian bawah bukit muncul beberapa aliran bawah tanah. Sementara , Bupati Kulonprogo Toyo S Dipo berharap penelitian yang dilakukan dapat segera memberikan penjelasan mengenai peristiwa yang terjadi. nantinya akan dijadikan panduan bagi pemerintah dan masyarakat untuk penanganan serta pengendalian bagi kejadian-kejadian serupa// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Ratusan Kabing PE Beradu Performa, * Dorong Peningkatan Kualitas *


Ratusan Kabing PE Beradu Performa, * Dorong Peningkatan Kualitas *
Ratusan kambing peranakan etawa (PE) beradu performa dalam kontes tingkat kabupaten yang digelar di kompleks pasar tani, Sogan, Wates, Kulon Progo, Minggu (10/10). Penyelenggaraan kontes tersebut sekaligus untuk mendorong kembali peningkatan kualitas kambing PE Kulon Progo. Ketua panitia kontes, Suwito mengatakan, beberapa tahun terakhir kualitas kambing PE di Kulon Progo semakin merosot. Kondisi itu bisa dilihat dalam kontes-kontes lokal maupun nasional, kambing dari Kulon Progo selalu kalah.“Sehingga diselenggarakan kontes ini untuk menggairahkan kembali peternak kambing PE, dan menggali lagi potensi agar kambing yang berkualitas bagus tidak keluar dari Kulon Progo,” kata Suwito, disela kontes. Kontes yang diselenggarakan oleh Asosiasi Peternak Kambing Peranakan Etawa (APKPE) Menoreh Binangun itu diikuti 120 peternak dengan 210 ekor kambing PE. Kebanyakan peserta berasal dari Kecamatan Girimulyo, Samigaluh, Kokap, dan Kalibawang. Kontes dibuka langsung oleh Bupati Toyo S Dipo. Suwito menuturkan, kontes terbagi dalam delapan kelas. Diantaranya kelas pejantan, calon pejantan, induk, dan calon induk. Memperebutkan piala bergilir bagi kambing terbaik, piala tetap dan sertifikat, serta uang pembinaan total sebesar Rp 12.800.000. Kriteria penilaiannya antara lain dari segi performa dan kesehatan kambing.“Tujuan akhir kontes ini untuk mengembalikan Kabupaten Kulon Progo sebagai sentra bibit kambing peranakan etawa yang berkualitas baik. Ini penyelenggaraan yang pertama dan kami harap ke depan bisa digelar setiap tahun,” ujarnya. Ketua APKPE Menoreh Binangun, Sugiarto mengatakan, ternak kambing PE di Kulon Progo mulai berkembang sejak tahun 1990 an. Lingkungan yang cocok menjadikan kambing PE Kulon Progo dikenal berkualitas baik. Namun sejak 2003 mulai banyak kambing PE berkualitas baik yang dijual keluar daerah hingga puncaknya tahun 2008. “Selain banyak yang dijual keluar, kecenderungan kualitas kambing PE Kulon Progo menjadi kurang juga factor kurangnya perawatan. Dengan kontes ini diharapkan bisa memberikan semangat baru bagi peternak. Dan sebagai wadah penjaringan bibit unggul, sehingga bisa berdaya saing dengan kambing dari luar,” imbuhnya. Bupati Toyo S Dipo menyampaikan menyambut baik diselenggarakannya kontes tersebut. Kambing PE merupakan salah satu potensi Kulon Progo yang perlu terus dikembangkan karena memiliki nilai ekonomis tinggi. Menurutnya, pengembangan kambing PE ke depan perlu dilakukan dalam beberapa segi. Selain performa juga bisa dikembangkan dari segi produksi susu dan pembibitan.“Nilai ekonomisnya tinggi. Saya berharap juga bisa dikembangkan dari segi perahan susu, selain itu juga pembibitan,” tuturnya. (Tri Panuju )

Jumat, 08 Oktober 2010

Sat Pol PP, bebaskan pedagang Ayam Tiren, puluhan potong ayam tiren disita


Sat Pol PP, bebaskan pedagang Ayam Tiren, puluhan potong ayam tiren disita
Ayam tiren (bangkai) ternyata masih beredar di Kulonprogo. di pasar Kenteng Nanggulan, Kulonprogo, Yogyakarta, Satpol PP dan petugas dari Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan setempat menyita puluhan potong daging bangkai siap saji, dari sejumlah pedagang,Kasi Penyidik Satuan Polisi Pamong Praja, Kelik Sutikno, mengatakan, Pihaknya sudah memperingatkan bebarapa kali pada sejumlah pedagang, dan sekitar 5 Kg daging ayam tiren disita dan akan dimusnahkan, karena merugikan pembeli
Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja, Agus Santoso menambahkan, dalam melakukan penyitaan ayam tiren, Sat Pol PP bersama Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan, sebab yang memiliki alat untuk memastikan bahwa puluhan potong ayam tiren tidak layak dikonsumsi.Meski para pedagang melanggar Undang Undang Nomer 8 tahun 1999, tentang perlindungan konsumen, petugas hanya bisa melakukan penyitaan dan pemusnahan, Sat Pol PP akan melaporkan sejumlah pedagang yang menjual ayam tiren pada pihak yang berwenang menangani. // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Manunggal Fair Menuai Banyak Kritikan *Dari Mati Listrik Hingga Mirip Pasar Malam


Manunggal Fair Menuai Banyak Kritikan

*Dari Mati Listrik Hingga Mirip Pasar Malam
Sejumlah pedagang yang turut menyemarakkan gelaran Manunggal Fair (MF) mengeluhkan matinya aliran listrik selama dua hari berturut-turut pada Rabu dan Kamis (6-7/10) malam. Akibatnya, pendapatan para pedagang menurun drastis selama dua hari itu.
Hasil pantauan, pada Rabu malam listrik mati sekitar pukul 20.30 WIB. Setelah bersabar menunggu sekitar satu jam, seluruh pengunjung akhirnya meninggalkan Alun-alun Wates, tempat digelarnya MF.
Hal itu terulang pada Kamis malam. Sekitar pukul 18.30, sejumlah stan di sisi timur Alun-alun gelap gulita karena matinya aliran listrik. Listrik baru menyala sekitar pukul 22.00. Namun, sejumlah pedagang sudah terlanjur menutup stan.
“Tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Tiba-tiba listrik mati di saat pengunjung tengah ramai-ramainya. Otomatis kami menutup stan jauh lebih awal. Jelas kami dirugikan” kesal Kartini (45), salah satu petugas di stan Kecamatan Pengasih yang memajang produk-produk hasil Posdaya, Kamis (7/10) malam.
Hal senada juga disampaikan oleh Sholeh (30), penunggu stan khusus batik asal Purbalingga. Matinya aliran listrik membuat pendapatannya menurun 50 % lebih dibanding hari sebelumnya. “Sudah dagangan tidak laku, saya juga harus berjaga ekstra ketat. Khawatirnya jika kondisi ini dimanfaatkan tangan-tangan jahil” ujarnya sembari menyalakan beberapa buah lilin untuk menerangi dagangannya.
Terpisah, Ketua Umum Manunggal Fair Widodo mengatakan, menurut informasi sementara, matinya aliran listrik itu akibat meledaknya trafo listrik di depan pintu masuk MF (barat gerbang masuk komplek pemkab) pada Kamis malam. “Kerusakan trafo itu sudah diperbaiki pada Jumat pagi. Semoga tidak ada lagi kendala hingga akhir acara MF pada 11 Oktober mendatang” jelasnya.
Widodo menambahkan, gelaran MF kali ini pihaknya menggandeng pihak ketiga untuk mengurus teknis pemasangan instalasi listrik. Sedangkan tahun sebelumnya, masalah teknis listrik langsung ditangani PLN UPJ Wates. “Semestinya instalatir memperhitungkan beban daya yang dibutuhkan sejak awal. Selain itu, pihak instalatir diketahui tidak memasang main circuit breaker (pemutus hubungan listrik otomatis) di beberapa titik stan” jelasnya.
Selain karena matinya aliran listrik, pelaksanaan MF untuk menyemarakkan ultah Kabupaten Kulonprogo ke 59 itu juga menuai sejumlah kritikan. beberapa warga menilai, MF yang seharusnya sebagai media edukasi, hiburan, serta melihat perkembangan program pembangunan yang telah dilaksanakan pemkab itu tak ubahnya pasar malam biasa.
“Hampir seluruh stan adalah pedagang. Dan ironisnya, banyak (pedagang) yg bukan asli Kulonprogo. Pertanyaannya, apakah memang demikian yg menjadi tujuan dari pihak penyelenggara” tulis salah seorang warga dalam akun facebook Media Center Kulonprogo, belum lama ini. ( Dindam. Rsp )

Senin, 04 Oktober 2010

Akibat Tanah Ambles, Rumah, Masjid dan Taman Kanak Kanak terancam Longsor


Akibat Tanah Ambles, Rumah, Masjid dan Taman Kanak Kanak terancam Longsor
Hujan deras di wilayah Kulonprogo Yogyakarta, berakibat pada bencana seperti puting beliung dan tanah longsor, Camat Girimulyo Sumiran mengatakan, di desa Purwosari, ditemukan tanah ambles sedalam 3 meter, dengan luas retakan belasan meter, menyebabkan sejumlah rumah, masjid dan Taman kanak kanak terancam longsor
Sumiran menambahkan, kejadian yang di alami warga purwasari bermula selama sepekan lebih diwilayah Kulonprogo di guyur hujan cukup deras, amblesnya tanah, mengakibatkan puluhan siswa Taman Kanak Kanak di wilayah setempat segera di pindahkan dari lokasi yang lebih aman, sementara masyarakat bersama aparat membongkar rumah yang terancam longsor, Sementara , Kepala Kantor Kesbanglinmas setempat, Riyadi Sunarto, menjelaskan kemungkinan di daerah amblesnya tanah tersebut ada sungai bawah tanah, Dia berharap ada pihak pihak yang bisa membantu untuk penelitian di lokasi tanah ambles// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Kulonprogo di terjang puting Beliung, belasan rumah dan kandang rusak, kerugian ratusan juta


Kulonprogo di terjang puting Beliung, belasan rumah dan kandang rusak, kerugian ratusan juta
Sejumlah rumah dan kandang ternak ayam di desa Donomulyo, Nanggulan, Kulonprogo, Yogyakarta diterjang angin puting beliung, Suyono warga setempat mengatakan, angin bertiup cukup kencang, merobohkan sejumlah rumah, kandang ayam dan sapi, kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah
Kepala Seksi Perlindungan masyarakat, Kantor Kesbanglinmas, Kulonprogo, Made Arsa Wijaya menambahkan sebelumnya angin puting beliung disertai hujan es, memporak porandakan wilayah Kecamatan Kalibawang, puluhan rumah rusak parah, dan saat ini di Kecamatan Nanggulan, sementara pihaknya masih melakukan pendataan. Setidaknya ada empat rumah yang sudah dilaporkan tertimpa pohon. Selebihnya kandang ayam dan sapi,// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Kamis, 30 September 2010

Listrik Sering Mati Mendadak, Peralatan Puluhan pengusaha Kecil Rusak, kerugian capai puluhan juta


Listrik Sering Mati Mendadak, Peralatan Puluhan pengusaha Kecil Rusak, kerugian capai puluhan juta
Seringnya listrik diwilayah di perbukitan menoreh Kulonprogo Yogyakarta mati mendadak tanpa pemberitahuan, menghasilkan efek yang sangat besar. Hal ini dirasakan peluhan pengusaha kecil menengah di wilayah Kulonprogo, Rujito pengusaha di wilayah perbukitan menoreh, mengatakan. Akibat yang dirasakan dari peristiwa tersebut, peralatan untuk usaha yang digerakan dengan listrik mengalami kerusakan cukup serius, tentu saja pengusaha kecil menengah mengalami kerugian puluhan juta
Rujito menambahkan, para pengusaha menyayangkan pihak PLN sering melakukan pemadaman tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu, apalagi hal itu sering terulang Listrik mati mendadak merupakan hal biasa disini, ternyata hal sering matinya listrik di perbukitan menoreh dianggap Biasa oleh PLN, sehingga peristiwa tersebut masih sering terulang, dalam sehari listrik mati di daerah perbukitan menereh hingga 8 kali, apa lagi di musim hujan, boleh dibilang tiap jam listrik mati, para pengusaha berharap PT.PLN bisa lebih memperhatikan pelayanan terhadap konsumen, sehingga hak mendapatkan pelayanan yang harusnya dimiliki oleh konsumen bisa di dapatkan.// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Senin, 27 September 2010

Penyemaian Jarak Pagar di tanah pasir, untuk hijaukan DIY


Penyemaian Jarak Pagar di tanah pasir, untuk hijaukan DIY
Tanah pasir ternyata sangat bagus untuk pertanian dan perkebunan, sejumlah petani dilahan pasir selatan Kulonprogo, membuktikan dengan budidaya tanaman jarak pagar, Kusbandi petani setempat, mengatakan, lahan 3000 meter, yang dimanfaatkan untuk penyemaian dalam 2 bulan akan mendapatkan jutaan rupiah, dan bibit jarak ini akan digunakan sebagai tanaman pembatas di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta
Kusbani menambahkan, awalnya penyemaian dan pengembangan tanaman jarak pagar ini dilakukan berdasarkan tawaran sebuah perusahaan. Perusahaan tersebut bersedia membeli tanaman jarak pagar yang dikembangkannya. satu batangnya dihargai 10 rupiah, sedangkan hasil semaian yang di lakukan ada sekitar 900 batang jarak pagar, penanaman jarak pagar cukup mudah. tidak membutuhkan banyak perawatan, tidak terlalu banyak hama dan penyakit yang menyerang tanaman jarak pagar, dan berharap dapat menghijaukan Daerah Istimewa Yogyakarta// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Ratusan Penumpang KA Terlantar di stasiun Wates lebih 3 Jam,akibat loko rusak


Ratusan Penumpang KA Terlantar di stasiun Wates lebih 3 Jam,akibat loko rusak
Akibat lokomotif rusak, ratusan penumpang kereta api Fajar Utama jurusan Yogyakarta - Pasar Senen Jakarta terlantar sekitar tiga jam di Stasiun Wates, penumpang Agung Nugroho, mengatakan,sangat sayang dengan kejadian ini. Sebab, demi kenyamanan perjalanan, para penumpang dengan rela membeli tiket kelas bisnis seharga Rp 120 ribu, ternyata di Stasiun Wates para penumpang terlantar, akibat kerusakan pada lokomotif, penumpang untuk sampai ditempat tujuan harus terlambat lebih dari 3 jam
Kepala Stasiun Wates Parjianto membenarkan dengan terlantarnya penumpang Kereta Api Fajar Utama akibat kerusakan loko. Terlantarnya penumpang karena harus mengganti loko yang rusak, untuk pengambilan loko di Dipo lokomotif Daops VI yang berada di Jogja maupun Solo, jarak stasiun wates dengan Dipo lokomotif daops VI, sekitar 70 Kilo meter, dia menambahkan untuk menjelaskan kerusakan pada lokomotif kewenangan tim teknis,. // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Melaporkan Untuk KBR68H//

Minggu, 26 September 2010

Akibat banyaknya berita gas meledak, warga takut, pilih kembali gunakan kayu bakar


Akibat banyaknya berita gas meledak, warga takut, pilih kembali gunakan kayu bakar.
Pemberitaan ledakan gas yang sering terjadi di Kulonprogo dan beberapa kota lain,berdampak pada warga Girimulyo Kulonprogo Yogyagyakarta, enggan menggunakan gas elpiji untuk memasak. Pengecer gas, Kemi warga setempat mengatakan, stok gas elpiji yang dijual saat ini tidak begitu laku, 12 tabung gas 3 Kg, yang dijual, masih utuh tidak ada yang membeli, ada hanya laku 1, padahal gas 3 Kg tersebut dibeli sebelum lebaran
Kemi, menambahkan, penjualan gas 3 kg tidak lancar karena warga di sini trauma dengan seringnya pemberitaan gas meledak. warga saat ini lebih senang menggunakan kayu bakar lagi ketimbang menggunakan gas, apalagi harga gas 3 Kg diwilayahnya lebih tinggi berkisar 17 ribu hingga 20 ribu, Kalau pakai kayu bakar menurutnya tidak membeli, cukup memmanfaatkan ranting ranting yang ada di sekitar rumah , pasca diberlakukannya konversi minyak tanah ke gas, hampir seluruh warga di daerahnya ikut beralih menggunakan gas.Namun saat ini, warga takut dan tidak akan menggunakan gas// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

60 ribu tanaman Sengon laut dan Jati Untuk tanggulangi longsor di perbukitan Menoreh


60 ribu tanaman Sengon laut dan Jati Untuk tanggulangi longsor di perbukitan Menoreh
Kelompok Wanita Tani,Ngudi Lestari, yang berada di perbukitan menoreh Kulonprogo Yogyakarta giat menanam puluhan ribu pohon Jati dan sengon laut, Nununk Sapardi, ketua kelompok tani setempat mengatakan,60 ribu bibit jati dan sengon laut, nantinya akan di tanam di daerah perbukitan menoreh, sebab di perbukitan menoreh merupakan daerah rawan longsor, tentu saja dengan tanaman yang mudah hidup ini dalam waktu tidak lama akan hidup subur, dan diharapkan dapat menambah kuat tanah yang ada, sehingga bisa menahan longsor
Nununk Sapardi, menambahkan, usaha penanggulangan longsor di wilayah perbukitan menoreh, merupakan program tanggap longsor berbasis masyarakat,yang berarti sesaat ada bencana warga sekitar langsung mencari jalan keluarnya baik dari keamanan hingga cara cara penanggulangannya, Kasi Rehabilitasi dan Konservasi Bidang Kehutanan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kulonprogo Basir Amry mengakui bahwa saat ini di Kulonprogo berusaha melakukan penanaman pohon secara berkala, baik di daerah rawan bencana longsor maupun daerah rawan banjir .// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Jumat, 24 September 2010

Akibat hujan deras Ratusan hektar Tanaman melon, gagal panen, kerugian miliaran


Akibat hujan deras Ratusan hektar Tanaman melon, gagal panen, kerugian miliaran
Hujan deras yang terjadi di wilayah Kulonprogo akhir akhir ini, berakibat ratusan hektar tanaman Melon gagal Panen, Wiyoto petani setempat, mengatakan, Tanaman melon yang berumur 53 hari, akibat hujan yang sangat deras, tanaman melon gagal di panen, petani sudah berusaha menyelamatkan dengan cara disedot, meskipun demikian, tanaman tidak bisa di selamatkan dan membusuk,kerugian miliaran rupiah
Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan, Bambang Tri Budi, menambahkan, akibat hujan deras di wilayah Kulonprogo, yang mengakibatkan sekitar 260 hektar tanaman melon tergenang, untuk mengantisipasi para petani berusaha dengan cara membuat parit dan menyedot keluar, luasan tanaman melon di wilayah kulonprogo sekitar 600 ratus hektare, akibat hujan deras, sebagian tanaman melon membusuk dan gagal panen// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Kamis, 23 September 2010

Terkait penambangan Pasir Besi, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, harapkan Bupati Kulonprogo dialog secara bijaksana


Terkait penambangan Pasir Besi, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, harapkan Bupati Kulonprogo dialog secara bijaksana
Rencana penambangan Pasir Besi di Kulonprogo, Yogyakarta sampai saat ini belum terwujud karena warga tetap menolak, Sri Sultan Hamengkubuwono X, mengatakan, Petani di wilayah Pesisir sampai kapanpun tidak akan digusur, diharapkan Bupati Kulonprogo,segera mendialogkan secara bijaksana. Dengan berdialog Gubernur yakin tidak akan terjadi budaya pokoke, dialog yang dilakukan akan mendapatkan masukan yang sangat berarti bagi Pemerintah maupun Petani Pesisir
Sri Sultan Menambahkan , dengan hati malaikat dalam dialog yang penuh empati, yakin bahwa tidak akan ada lagi budaya pokoke. Tetapi yang hadir adalah budaya dialogis lewat komunikasi dua arah, yang menuntut petugas lapangan untuk mau mendengarkan aspirasi mereka. Betapa indahnya jika para pejabat Eksekutif, Legislatif, Yudikatif, elit partai, gerakan social dan keagamaan bekerja demi kepentingan bersama, hal ini bisa dikembangkan tata kehidupan baru, agar rakyat bebas dari ancaman kemiskinan, ketimpangan, dan ketidakadilan social ekonomi dan hukum. // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Melaporkan Untuk KBR68H//

Rabu, 22 September 2010

Terkait penambangan Pasir Besi, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, harapkan Bupati Kulonprogo dialog secara bijaksana

Terkait penambangan Pasir Besi, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, harapkan Bupati Kulonprogo dialog secara bijaksana
Rencana penambangan Pasir Besi di Kulonprogo, Yogyakarta sampai saat ini belum terwujud karena warga tetap menolak, Sri Sultan Hamengkubuwono X, mengatakan, Petani di wilayah Pesisir sampai kapanpun tidak akan digusur, diharapkan Bupati Kulonprogo,segera mendialogkan secara bijaksana. Dengan berdialog Gubernur yakin tidak akan terjadi budaya pokoke, dialog yang dilakukan akan mendapatkan masukan yang sangat berarti bagi Pemerintah maupun Petani Pesisir
Sri Sultan Menambahkan , dengan hati malaikat dalam dialog yang penuh empati, yakin bahwa tidak akan ada lagi budaya pokoke. Tetapi yang hadir adalah budaya dialogis lewat komunikasi dua arah, yang menuntut petugas lapangan untuk mau mendengarkan aspirasi mereka. Betapa indahnya jika para pejabat Eksekutif, Legislatif, Yudikatif, elit partai, gerakan social dan keagamaan bekerja demi kepentingan bersama, hal ini bisa dikembangkan tata kehidupan baru, agar rakyat bebas dari ancaman kemiskinan, ketimpangan, dan ketidakadilan social ekonomi dan hukum. // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Melaporkan Untuk KBR68H//

Warga Tuntut Pemkab Ganti Biaya Operasional, 3 Underpass Tergenang, dan Rawan Kecelakaan


Warga Tuntut Pemkab Ganti Biaya Operasional, 3 Underpass Tergenang, dan Rawan Kecelakaan
Tiga underpass, penyeberangan di bawah perlintasan kereta api di Kulonprogo Yogyakarta bermasalah, Sadewa warga sekitar pembangunan Underpass, mengatakan Pemerintah harus mengganti biaya operasional penyedot air, yang dikeluarkan selama 6 bulan lebih, dana swadaya masyarakat yang diambilkan dari kas dusun, sebab pemerintah berjanji akan mengganti biaya operasional penyedotan air, dari bulan januari hingga juni tahun ini,namun sampai saat ini sudah 6 bulan lebih biaya operasional juga belum turun
Sadewo menambahkan pembangunan Underpass tidak sesuai dengan pengguna jalan, apa bila di musim hujan, underpass tergenang air setinggi hampir 1 meter, yang berakibat pengguna jalan terjebak di genangan underpass, di tempat itu juga sering terjadi kecelakaan. Sementara Kepala Humas PT KAI Daerah Operasi (Daops) VI Yogyakarta Eko Budiyanto menjelaskan, pembangunan tiga underpass di Kulonprogo belum selesai 100%. Meskipun pembangunan dimulai sejak pertengahan tahun 2008,mengenai genangan air yang disebabkan hujan, pihak Daops VI telah memberikan bantuan berupa diesel untuk memompa air keluar. Sedangkan untuk biaya pengoperasiannya, diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah setempat melalui dinas terkait// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan untuk KBR68H//

Minggu, 19 September 2010

Unggulkan Tiga Desa Wisata, Berharap Bisa Naikan Minat Pengunjung


Unggulkan Tiga Desa Wisata, Berharap Bisa Naikan Minat Pengunjung
Geliat pariwisata Kulonprogo semakin diperlihatkan, agar bisa menaikan minat pengunjung untuk datang. Tak hanya objek wisata alam saja yang berusaha ditonjolkan, namun juga sejumlah desa wisata yang tersebar di sejumlah kecamatan. Dari sepuluh desa wisata yang ada, setidaknya ada tiga yang akan dikembangkan menggunakan dana bantuan PNPM Mandiri.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Sarjana mengatakan banyak desa di Kulonprogo yang memiliki potensi lebih untuk dikembangkan menjadi sebuah objek wisata. Dari evaluasi Provinsi, setidaknya ada sepuluh desa yang layang disebut desa wisata. Kebanyakan desa wisata, memiliki keunggulan pada lingkungan alamnya, dan kegiatan warga yang memiliki ciri khas tertentu.
“Desa wisata yang dimiliki Kulonprogo memiliki keunggulan masing-masing, baik dari alamnya, keseniannya, maupun kegiatan warganya,”ujarnya.
Menurutnya, dari sepuluh desa tersebut saat ini sedang dikembangkan tiga desa wisata yakni desa Pendowoharjo kecamatan Girimulyo, desa Pagerharjo kecamatan Samigaluh, dan desa Banjarsari kecamatan Kalibawang. Pengembangan desa wisata ini menggunakan dana bantuan PNPM Mandiri bidang wisata sebesar Rp 60 juta. Penggunaan dana ini diserahkan ke warga masing-masing desa secara musyawarah untuk mengembangkan minat budaya lokal.
“Saya misalkan di Pagerharjo, tepatnya di pedukuhan Nglinggo sudah ada homestay untuk pengunjung. Wisatawan yang kesana bisa merasakan indahnya kebun teh, dan memetiknya kemudian meraciknya. Selain itu, juga bisa menyaksikan tarian Langger Tapeng yang merupakan tarian asli dari Kulonprogo,”ungkapnya.
Sarjana berharap dengan pengembangan desa wisata ini, minat pengunjung ke Kulonprogo mengalami peningkatan. Sehingga bisa mempengaruhi pendapatan daerah dari sisi pariwisata. Apalagi dengan adanya perda nomor 1 tahun 2010 tentang tariff baru, ada penambahan target tahunan bidang pariwisata yang mesti dicapai. Jika sebelum perda berlaku, target tahunan sebesar Rp 750 juta kini menjadi Rp 950 juta dengan jumlah pengunjung sekitar 319.800.000 orang.
“Target pendapatan tahunan untuk bidang pariwisata memang mengalami kenaikan. Harus bisa memenuhi target sampai akhir tahun nanti,”imbuhnya.( reren )

Sabtu, 18 September 2010

Chikungunya serang, Ratusan Warga Di wilayah Pengasih


Chikungunya serang, Ratusan Warga Di wilayah Pengasih
Wabah chikungunya menyerang ratusan warga di wilayah pengasih Kulonprogo Yogyakarta, Paniyem Warga setempat mengatakan tangannya tidak bisa digerakkan selama 10 hari. Oleh keluarga telah diperiksakan kepada dokter dan dalam beberapa hari sudah sembuh. selang beberapa hari penyakit ini kambuh lagi
Kepala Dukuh Kalipetir Kidul Pengasih, Siswo diharjo menambahkan, ratusan warga di pengasih banyak terserang chikungunya. saat ini sering kambuh, untuk mengantisipasi serangan chikungunya, Selain ke medis, warga juga banyak mengkonsumsi air kelapa hijau. Kepala Dinas Kesehatan setempat Lestaryono, berharap bila masyarakat merasakan gejala gejala seperti di daerah rawan chikungunya segera periksa dan lapor, dia berharap pos pos kesehatan yang ada didaerahnya bisa dimanfaatkank // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Jumat, 17 September 2010

Tiket Kereta Api kelas ekonomi per 1 Oktober naik 15 hingga 60 persen


Tiket Kereta Api kelas ekonomi per 1 Oktober naik 15 hingga 60 persen
Tiket Kereta Api kelas Ekonomi tiap tahun mendapat subsidi pemerintah secara meningkat, namun sudah 3 tahun terakhir subsidi tersebut tidak ada peningkatan, Direktorat Jendral (Dirjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Tundjung Inderawan, mengatakan kenaikan tiket Kereta Api kelas Ekonomi dilakukan untuk menutup biaya operasional yang dikeluarkan PT Kereta Api Indonesia yang terus meningkat. sedang subsidi pemerintah tidak menutup biaya tersebut
Tunjung menambahkan, Kenaikan tarif ini telah ditandatangani oleh Menteri Perhubungan, jadi tidak bisa lagi ditunda-tunda, kebijakan pemerintah kenaikan ini akan dilakukan per 1 Oktober, selama lima tahun terakhir pemerintah tidak menaikkan PSO yaitu sebesar Rp535 Miliar, padahal untuk tahun 2010 ini diperkirakan kebutuhan PSO mencapai Rp576 Miliar. Seharusnya PSO bertambah karena fasilitas pelayanan tambah, elemen-elemen ada yang berubah seperti inflasi, tetapi PSO kenyataannya tetap. untuk tahun 2010 ada kekurangan sekitar Rp41 Miliar untuk menutupi PSO. Kenaikan harga tiket KA kelas Ekonomi akan berlaku fluktuatif, KA akan dibedakan berdasrkan jarak tempuhnya. KA jarak jauh kenaikannnya sebesar 15-17 persen, KA jarak menengah 32 persen, sedang KA jarak pendek/lokal sekitar 40%, dan Kereta Rel Listrik mencapai 60 persen.// Yadi haryadi Radio Suara pasar Kulonprogo Melaporkan Untuk KBR68H//

Akibat hujan deras, ratusan hektare tanaman jagung, Bawang merah, dan Cabai gagal panen


Akibat hujan deras, ratusan hektare tanaman jagung, Bawang merah, dan Cabai gagal panen
Ratusan hektare tanaman jagung, Bawang merah dan cabai terencam gagal panen, Slamet Widi Sukarto Ketua Kelompok Tani setempat mengatakan,jika hujan yang turun terus menerus akan merugikan para petani. Sekitar 20 hektar tanaman bawang merah terendam air,untuk mengurangi kerugian, para petani membuat lobang lobang guna mengalirkan air yang merendam tanaman bawang merah, dan di sedot dengan pompa air, bila tidak dilakukan petani akan rugi mencapai ratusan juta rupiah
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kulonprogo, Aris Nugroho, menambahkan. Terendamnya tanaman ini diakibatkan hujan deras yang hampir setiap hari mengguyur daerah Kulonprogo dan sekitarnya, bahkan akibat hujan yang terus menerus, lahan pertanian di wilayah Kecamatan Sentolo dan Pengasih tergenang air
Total tanaman yang rusak di Kecamatan Sentolo untuk jagung sekitar 162 ha, cabai 49 ha, dan bawang merah 51 ha. Sedangkan di Kecamatan Pengasih yang rusak tanaman jagung seluas 48 ha dan cabai 13 ha, Sementara Kepala Dinas Pertanian Provinsi DI.Yogyakarta Nanang Suwandi menjelaskan, sebagian tanaman bawang merah yang terendam banjir masih bisa diselamatkan.bilaair yang menggenangi harus secepatnya dipompa keluar// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta melaporkan Untuk KBR68H//

Minggu, 12 September 2010

Meski tidak terjadi korban, Gempa Bantul Terasa di DIY dan Jawa Tengah


Meski tidak terjadi korban, Gempa Bantul Terasa di DIY dan Jawa Tengah
Sekitar Pukul 23. 38, di daerah Bantul Yogyakarta terjadi gempa dengan kekuatan 5 Skala Richter (SR) yang berpusat 23 Km di sebelah tenggara Bantul, Novi Staf Observasi Gempa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika setempat mengatakan, gempa terjadi di 23 Km, tenggara bantul dengan kedalaman 10 Km dan tidak ada laporan korban, getaran gempa juga terasa di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah
Sementara Informasi warga bantul, menjelaskan Gempa yang terjadi cukup keras getarannya sekitar 5 detik, meskipun tidak terjadi korban warga sempat kaget, dan masih trauma dengan kejadian gempa yang pernah terjadi dan memporak porandakan daerah Bantul beberapa tahun lalu. petugas ronda sempat memukul-mukul tiang listrik. Suara genteng dan atap seng bergetar dan bersuara keras.// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//

Sabtu, 11 September 2010

Memberdayakan Warga, manfaatkan lahan tidur, dengan tanaman Jabon


Memberdayakan Warga, manfaatkan lahan tidur, dengan tanaman Jabon
Di daerah Kecamatan Panjatan Kulonprogo Yogyakarta, terdapat belasan hektar lahan yang dibiarkan gersang oleh pemiliknya, Aspiyah Warga setempat mengatakan, di daerah panjatan banyak lahan yang tidak dikelola secara baik oleh pemiliknya, maka dengan modal keberanian lahan lahan yang tidak dimanfaatkan itu ditanami sekitar 8000 batang tanaman Jabon dan Sengon, ternyata lahan tersebut cukup bagus, baru 6 bulan lebih tanaman tersebut sudah hidup subur
Aspiyah menambahkan, selain memanfaatkan lahan tidur, warga di sekitarnya juga bisa bekerja merawat tanaman Jabon dan Sengon, Akhirnya merekapun mulai merasakan hal itu, dan munculah ide-ide untuk memanfaatkan lahan tidur yang terbengkalai tersebut, mereka membuka lahan-lahan dengan mencangkul dan menanami pohon-pohon yang mempunyai potensi dan pertumbuhan yang lebih cepat seperti pohon sengon dan Jabon.// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan Untuk KBR68