KBR68H "Terpercaya Menjangkau Nusantara"

Jumat, 30 Desember 2011

Belasan Rumah dan Warung di Pantai Glagah rusak diterjang puting beliung


Belasan Rumah dan Warung di Pantai Glagah rusak diterjang puting beliung
Hujan disertai angin kencang terjadi di kawasan pantai Glagah Temon Kulonprogo Yogyakarta Juma’at 30 Desember 2011, sekira pukul 17.30 WIB, akibat puting beliung belasan rumah dan warung ditempat tersebut rusak parah, Ny Sumantri ( 36 ) warga setempat mengatakan saat itu, dirinya bersama keluarga sedang melakukan aktifitas menyambut Tahun baru, tahu tahu mendengar suara yang sangat kencang dari arah laut,
” dari arah selatan ada hitam hitam seperti angin yang memutar, lha tahu tahu rumah rumah disini gentingnya berserakan, saya menyelamatkan diri, ini hanya lecet” katanya.
Susanto ( 37 ) warga setempat menambahkan, melihat kejadian tersebut merasa panik dan tak bisa berbuat apa apa, mereka melarikan diri mencari tempat yang lebih aman, setelah angin itu berhenti, mereka pada pulang ke rumah masing masing, mengetahui rumahnya tidak beratap hanya pasrah, sementara camat Temon Joko Prasetyo, sewaktu dihubungi koresponden KBR 68 H, mengatakan, pihaknya berpesan kepada masyarakat terutama di pinggir pantai, tetap waspada sebab sewaktu waktu didaerah akan terjadi bencana seperti ombak air laut yang sangat besar, meski tidak ada korban jiwa kejadian tersebut warga Glagah yang rumah dan warungnya diterjang puting beliung menderita kerugian materiil diperkirakan ratusan juta rupiah. Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta melaporkan untuk KBR68H.

Rabu, 21 Desember 2011

Ribuan Warga Samigaluh tolak RTRW pembangunan Waduk Tinalah


Ribuan Warga Samigaluh tolak RTRW pembangunan Waduk Tinalah

Ribuan Warga Samigaluh Kulonprogo Yogyakarta yang tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakat Tinalah menggeruduk gedung DPRD setempat, saat anggota Dewan melangsungkan rapat paripurna dengan agenda pandangan pansus dan fraksi raperda RTRW ( rencana tata ruang tata wilayah), Ketua rombongan FKMT Harjono, mengatakan warga samigaluh menolak rencana pembangunan waduk Tinalah.

Didalam RTRW rencana tata wilayah Kulonprogo, ini masih ada kata kata bahwa waduk Tinalah itu akan dibangun, sehingga masyarakat Samigaluh resah, dan warga menolak supaya jangan dalam RTRWnya masih ada kata kata pembangunan waduk Tinalah, sekarang Otonomi Daerah mungkin kalau warga kami dipindah belum tentu diterima wilayah lain. ” jelasnya

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kulonprogo Agus Langgeng Basuki mengakui di draf RTRW Kulonprogo maupun di Provinsi DIY memang ada lokasi pembangunan Waduk Tinalah di Kecamatan Samigaluh. Menurut Langgeng, penentuan lokasi Waduk Tinalah sebenarnya bagian kebijakan nasional dalam rangka pengendalian bahaya kekeringan dan banjir. // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo melaporkan untuk KBR68H//

Minggu, 04 Desember 2011

Ki Partono dan Tiga petani Kalibawang terjebak Lahar dingin Merapi


Ki Partono dan Tiga petani Kalibawang terjebak Lahar dingin Merapi

Lebih dari 8 jam Tiga orang petani terjebak lahar dingin merapi di Sungai Progo, akibat datangnya banjir lahar dingin secara tiba-tiba di sungai yang berhulu di Gunung Merapi tersebut. Partono menuturkan, dia bersama Ngadino, Martono, serta istrinya Ayem datang ke sawah sejak pagi sekitar pukul 08.00 WIB.

Yang kejebak itu tiga orang, pulo itu ditengah progo, banjir dari merapi dari sungai kali putih, semua disitu, ya kira kira banjir datang tidak ada yang tahu, tidak ada tanda tanda itu hujan atau mendung, kita berkemas kemas mau pulang setengah lima, sudah banjir datang pas datang, datang pertolongan dua belas malam, saya bisa ditolong jam tiga pagi,dengan selamat, terangnya
Wakil Komandan SAR DIY, Wisnu Widharto menambahkan, dalam melakukan proses evakuasi mengalami hambatan berupa tingginya air dan derasnya banjir lahar dingin. Para penyelamat harus menunggu ketinggian air dan arus sungai sedikit menurun agar kekuatan dayung personel SAR dapat mengimbangi derasnya arus untuk mendekati para korban. Dalam proses evakuasi itu personil yang diterjunkan sekitar 50 personil dari SAR serta relawan. // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta melaporkan untuk KBR68H//

Kamis, 01 Desember 2011

Ratusan pohon ditanam sebagai sabuk hijau, kawasan Waduk Sermo


Ratusan pohon ditanam sebagai sabuk hijau, kawasan Waduk Sermo

Ratusan bibit pohon ditanam di kawasan sabuk hijau, waduk sermo Kokap Kulonprogo Yogyakarta, Ketua Forum Komunitas Waduk Sermo atau FKWS Sujarwanto mengatakan. Penanaman ini dalam rangka menghadapi musim hujan dan memberdayakan masyarakat

Dalam rangka menyambut musim hujan ini, kami berencana menanam sekitar 600 bibit, ada rambutan, kako, kelapa, dan juga ada pete, melinjo dan yang satu ada pohon perindang yaitu cemara, merupakan salah satu langkah kami yang ditempuh merupakan kewajiban untuk melestarikan memanfaatkan dan merawat waduk sermo yang ditanam ditepian jalan lingkar waduk sermo, jelasnya

Saptono Tanjung, Tenaga Ahli Konservasi dari Balai PSDA Waduk Sermo, menambahkan penanaman pohon itu bertujuan untuk pengayaan tanaman di area sabuk hijau Waduk Sermo. Selain itu juga sebagai bentuk partisipasi dan pemberdayaan masyarakat dalam pemeliharaan Waduk Sermo. Dari tanaman-tanaman produktif yang ditanam itu, ke depan diharapkan hasilnya berupa buah bisa dinikmati oleh masyarakat sekitar waduk.// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan untuk KBR68H//