KBR68H "Terpercaya Menjangkau Nusantara"

Kamis, 24 November 2011

Diperbukitan menoreh : Sumur Keluarkan asap dan bau belerang, tewaskan 1 warga


Diperbukitan menoreh : Sumur Keluarkan asap dan bau belerang, tewaskan 1 warga

3 warga Sukomoyo, Jati mulyo, Girimulyo Kulonprogo Yogyakarta bermaksud membersihkan sumur gali yang penuh sampah, sewaktu terjadi hujan beberapa hari lalu, menyebabkan Sapari, salah satu warga tewas, diduga menghirup belerang di dalam sumur, Tukimin warga setempat mengatakan, sumur yang di bersihkan 3 orang tersebut mengeluarkan asap dan bau belerang
Itu mau turun katanya dia berteriak, aku tak munggah wae kang, seperti itu namun setelah itu dia kelihatannya sudah lemes dari atas langsung dikasih tambang turun, memang dia tidak merespon tambang yang diturunkan terus mas anto mencoba mau turun kira kira dapat 4 anak tangga sudah bau belerang terus kelihatan ada seperti asap keatas dia nggak jadi lalu naik, jelasnya

Sugito, Komandan Polisi Sektor Girimulyo menambahkan, dari hasil yang dihimpun, tidak ada tanda tanda penganiayaan terhadap warga yang tewas didalam sumur, itu benar benar kecelakaan kerja, diduga korban menghirup asap belerang yang keluar dari sumur // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan untuk KBR68H//

Selasa, 22 November 2011

Akibat Selang ( pipa air ) tersumbat longsoran, belasan warga kekurangan air bersih


Akibat Selang ( pipa air ) tersumbat longsoran, belasan warga kekurangan air bersih

Sejumlah warga di wilayah Girimulyo Kulonprogo Yogyakarta, kekurangan air bersih, Jemiyem warga setempat mengatakan akibat selang air tertimbung longsoran belasan warga diwilayah Kluwih pendoworejo untuk memperoleh air bersih harus berjalan lebih 5 Kilometer

Kemarin sore saya ngurut air selang,ada longsor dan gak bisa jalan airnya, putus dijalan kena longsor, mengambil disungai dengan piteng ( untuk membawa air ) satu kiloan ya sampai ini belum jalan airnya, terangnya

Jemiyem menammbahkan akibat tebing ambrol, selang selang air milik warga terpendam dan tersumbat, sehingga untuk memenuhi kebutuhan minum dan memasak meski air kurang sehat dengan terpaksa belasan warga mengambil ke sungai, Kepala Desa Pendoworejo Kecamatan Girimulyo Landung Wiyono melihat kondisi yang kekurangan air bersih segera melaporkan pada pihak yang terkait// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan untuk KBR68H//

Minggu, 20 November 2011

Tebing setinggi 25 meter longsor, tutup badan jalan panjang belasan meter


Tebing setinggi 25 meter longsor, tutup badan jalan panjang belasan meter

Tebing setinggi 25 meter dan panjang 12 meter yang berada diwilayah pedusunan Kluwih Pendoworejo Girimulyo Kulonprogo Yogyakarta longsor dan menutupi badan jalan, Sukardi warga setempat mengatakan, sejak sore terjadi hujan sangat deras, menyebabkan tebing yang berada diwilayahnya ambrol.

Ini karena hujan biasa sebelah barat kemarin, sore sampai malam, perokonimian tersendat karena jalan tertutup, pendoworejo sampai girimulyo, ya kira kira 10 Km, kalau memutar kurang lebih 15 Km dari arah kenteng ke barat pendoworejo, terangnya

Sumiran camat Girimulyo menambahkan masyarakat di pegunungan menorah sudah menyiapkan diri, sewaktu waktu terjadi longsor, karena di wilayahnya bila musim hujan,pasti akan terjadi bencana baik tanah longsor maupun ambles, dengan kejadian tebing longsor ini pihaknya segera melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten untuk melakukan kerja bakti, dan Dia, berharap bantuan berupa beras dan mie Instan dikirim ke wilayahnya, jangan menunggu kalau sudah terjadi bencana baru dikirim. // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan untuk KBR68H //

Rabu, 16 November 2011

KA Bengawan Macet di perkampungan, Ratusan penumpang terlantar


Lebih dari 2 jam, Ratusan penumpang Kereta Api Bengawan Jakarta – Solo, terlantar, Masinis KA Bengawan Muhammad Ichsan mengatakan, dari jadwal pergantian sebagai Masinis, sudah merasakan terhadap Loko yang dibawa dari Purwokerto

Kejadian itu, lepas stasiun Kedundang, tiba tiba tenaga loko hilang terus ada bel bunyi loko mengerem sendiri, gak taunya batery tidak mengisi, saya berhenti, saya starter lagi gak kuat, ya sudah minta loken dari Yogya, ini sudah terlambat dari purwokerta sudah terlambat 50 menit, saya ngaplus dari purwokerto sudah terlambat, terangnya

Subur warga Yogya dan ratusan penumpang lainnya merasa kecewa atas pelayanan pihak Kereta Api, Loko yang sudah tua mesthinya sudah diganti,berhentinya KA Bengawan di perkampungan, tepatnya di sebelah barat 1 Km stasiun wates, sangat mengganggu aktifitas warga, Mereka berharap pihak kereta api dapat meningkatkan pelayanan.//Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta melaporkan untuk KBR68H//

Rabu, 09 November 2011

Peduli Lingkungan : Kodim 0731 Bersihkan sampah


Peduli Lingkungan : Kodim 0731 Bersihkan sampah

Ratusan personil Komando Distrik Militer 0731 Kulonprogo Yogyakarta, antisipasi menumpuknya sampah di sekitar alun alun wates, Tomy Siagian Komandan Kodim setempat mengatakan awal tugas di Kulonprogo merasa risih, sebab alun alun wates dipenuhi sampah.


Lingkungan ini sebenarnya kotor sekali daripada kotor kenapa nggak bisa ngasih bersih sedikit, berarti masyarakat kurang kesadarannya
Dan tidak menutup kemungkinan kedalampun kita sampaikan keanggota kita harus sadar, kita kadang kadang lupa, membuang sampah sembarangan, Katanya

Tomy menambahkan, selain membersihkan sampah di alun alun wates di musim hujan ini pihaknya juga membersihkan enceng gondok yang menutupi aliran kali peni, sepanjang 800 meter, Dia berharap bila alun alun bersih dari sampah tentu akan menunjukan keindahan dan kesehatan, sedang aliran kali peni akan memperlancar air yang dimanfatkan oleh petani disekitarnya // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan untuk KBR68H//

Peduli Lingkungan : Kodim 0731 Bersihkan sampah

Peduli Lingkungan : Kodim 0731 Bersihkan sampah
Ratusan personil Komando Distrik Militer 0731 Kulonprogo Yogyakarta, antisipasi menumpuknya sampah di sekitar alun alun wates, Tomy Siagian Komandan Kodim setempat mengatakan awal tugas di Kulonprogo merasa risih, sebab alun alun wates dipenuhi sampah.

Lingkungan ini sebenarnya kotor sekali daripada kotor kenapa nggak bisa ngasih bersih sedikit, berarti masyarakat kurang kesadarannya
Dan tidak menutup kemungkinan kedalampun kita sampaikan keanggota kita harus sadar, kita kadang kadang lupa, membuang sampah sembarangan, Katanya

Tomy menambahkan, selain membersihkan sampah di alun alun wates di musim hujan ini pihaknya juga membersihkan enceng gondok yang menutupi aliran kali peni, sepanjang 800 meter, Dia berharap bila alun alun bersih dari sampah tentu akan menunjukan keindahan dan kesehatan, sedang aliran kali peni akan memperlancar air yang dimanfatkan oleh petani disekitarnya // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta Melaporkan untuk KBR68H//

Jumat, 04 November 2011

Banjir Lahar Dingin Merapi ancam Selokan Kalibawang


Banjir Lahar Dingin Merapi ancam Selokan Kalibawang
Banjir yang terjadi di aliran Sungai Progo mulai membawa material lahar dingin dari Merapi. Kondisi itu mengancam saluran intake Selokan Kalibawang tertutup endapan pasir yang akan mengganggu irigasi pertanian., Kepala Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Kulonprogo, Gusdi Hartono mengatakan, intake Selokan Kalibawang berada di bawah kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak. pihaknya telah menyampaikannya masukan baik kepada BBWS maupun Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Yogyakarta.
Karna adanya hujan lahar dingin itu sebenarnya kami sudah berulang ulang ke Balai Besar,untuk antisipasi banjir lahar dingin Berhubung itu semuanya kewenangan Balai Besar kami hanya mengusulkan dikasih operasional pemeliharaan rutin. Karena Itu tidak menutup kemungkinan begitu hujan ketutup dibersihin hujan lagi ketututup lagi kalau secara ilmunya itu masih 3 samapi 4 tahun kedepan laharnya itu baru habis. Jelas Gusdi
Gusdi menambahkan pengaturan pembukaan atau penutupan pintu intake Selokan Kalibawang, ditentukan berdasarkan koordinasi antara Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak bersama Bidang Pengairan DPU Kulonprogo serta Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) yang dilakukan setiap 15 hari. Saat ini pintu perlu dibuka untuk memenuhi kebutuhan air pertanian yang memasuki masa tanam pertama.// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta