KBR68H "Terpercaya Menjangkau Nusantara"

Minggu, 10 Oktober 2010

Ratusan Kabing PE Beradu Performa, * Dorong Peningkatan Kualitas *


Ratusan Kabing PE Beradu Performa, * Dorong Peningkatan Kualitas *
Ratusan kambing peranakan etawa (PE) beradu performa dalam kontes tingkat kabupaten yang digelar di kompleks pasar tani, Sogan, Wates, Kulon Progo, Minggu (10/10). Penyelenggaraan kontes tersebut sekaligus untuk mendorong kembali peningkatan kualitas kambing PE Kulon Progo. Ketua panitia kontes, Suwito mengatakan, beberapa tahun terakhir kualitas kambing PE di Kulon Progo semakin merosot. Kondisi itu bisa dilihat dalam kontes-kontes lokal maupun nasional, kambing dari Kulon Progo selalu kalah.“Sehingga diselenggarakan kontes ini untuk menggairahkan kembali peternak kambing PE, dan menggali lagi potensi agar kambing yang berkualitas bagus tidak keluar dari Kulon Progo,” kata Suwito, disela kontes. Kontes yang diselenggarakan oleh Asosiasi Peternak Kambing Peranakan Etawa (APKPE) Menoreh Binangun itu diikuti 120 peternak dengan 210 ekor kambing PE. Kebanyakan peserta berasal dari Kecamatan Girimulyo, Samigaluh, Kokap, dan Kalibawang. Kontes dibuka langsung oleh Bupati Toyo S Dipo. Suwito menuturkan, kontes terbagi dalam delapan kelas. Diantaranya kelas pejantan, calon pejantan, induk, dan calon induk. Memperebutkan piala bergilir bagi kambing terbaik, piala tetap dan sertifikat, serta uang pembinaan total sebesar Rp 12.800.000. Kriteria penilaiannya antara lain dari segi performa dan kesehatan kambing.“Tujuan akhir kontes ini untuk mengembalikan Kabupaten Kulon Progo sebagai sentra bibit kambing peranakan etawa yang berkualitas baik. Ini penyelenggaraan yang pertama dan kami harap ke depan bisa digelar setiap tahun,” ujarnya. Ketua APKPE Menoreh Binangun, Sugiarto mengatakan, ternak kambing PE di Kulon Progo mulai berkembang sejak tahun 1990 an. Lingkungan yang cocok menjadikan kambing PE Kulon Progo dikenal berkualitas baik. Namun sejak 2003 mulai banyak kambing PE berkualitas baik yang dijual keluar daerah hingga puncaknya tahun 2008. “Selain banyak yang dijual keluar, kecenderungan kualitas kambing PE Kulon Progo menjadi kurang juga factor kurangnya perawatan. Dengan kontes ini diharapkan bisa memberikan semangat baru bagi peternak. Dan sebagai wadah penjaringan bibit unggul, sehingga bisa berdaya saing dengan kambing dari luar,” imbuhnya. Bupati Toyo S Dipo menyampaikan menyambut baik diselenggarakannya kontes tersebut. Kambing PE merupakan salah satu potensi Kulon Progo yang perlu terus dikembangkan karena memiliki nilai ekonomis tinggi. Menurutnya, pengembangan kambing PE ke depan perlu dilakukan dalam beberapa segi. Selain performa juga bisa dikembangkan dari segi produksi susu dan pembibitan.“Nilai ekonomisnya tinggi. Saya berharap juga bisa dikembangkan dari segi perahan susu, selain itu juga pembibitan,” tuturnya. (Tri Panuju )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar