Minggu, 19 September 2010
Unggulkan Tiga Desa Wisata, Berharap Bisa Naikan Minat Pengunjung
Unggulkan Tiga Desa Wisata, Berharap Bisa Naikan Minat Pengunjung
Geliat pariwisata Kulonprogo semakin diperlihatkan, agar bisa menaikan minat pengunjung untuk datang. Tak hanya objek wisata alam saja yang berusaha ditonjolkan, namun juga sejumlah desa wisata yang tersebar di sejumlah kecamatan. Dari sepuluh desa wisata yang ada, setidaknya ada tiga yang akan dikembangkan menggunakan dana bantuan PNPM Mandiri.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Sarjana mengatakan banyak desa di Kulonprogo yang memiliki potensi lebih untuk dikembangkan menjadi sebuah objek wisata. Dari evaluasi Provinsi, setidaknya ada sepuluh desa yang layang disebut desa wisata. Kebanyakan desa wisata, memiliki keunggulan pada lingkungan alamnya, dan kegiatan warga yang memiliki ciri khas tertentu.
“Desa wisata yang dimiliki Kulonprogo memiliki keunggulan masing-masing, baik dari alamnya, keseniannya, maupun kegiatan warganya,”ujarnya.
Menurutnya, dari sepuluh desa tersebut saat ini sedang dikembangkan tiga desa wisata yakni desa Pendowoharjo kecamatan Girimulyo, desa Pagerharjo kecamatan Samigaluh, dan desa Banjarsari kecamatan Kalibawang. Pengembangan desa wisata ini menggunakan dana bantuan PNPM Mandiri bidang wisata sebesar Rp 60 juta. Penggunaan dana ini diserahkan ke warga masing-masing desa secara musyawarah untuk mengembangkan minat budaya lokal.
“Saya misalkan di Pagerharjo, tepatnya di pedukuhan Nglinggo sudah ada homestay untuk pengunjung. Wisatawan yang kesana bisa merasakan indahnya kebun teh, dan memetiknya kemudian meraciknya. Selain itu, juga bisa menyaksikan tarian Langger Tapeng yang merupakan tarian asli dari Kulonprogo,”ungkapnya.
Sarjana berharap dengan pengembangan desa wisata ini, minat pengunjung ke Kulonprogo mengalami peningkatan. Sehingga bisa mempengaruhi pendapatan daerah dari sisi pariwisata. Apalagi dengan adanya perda nomor 1 tahun 2010 tentang tariff baru, ada penambahan target tahunan bidang pariwisata yang mesti dicapai. Jika sebelum perda berlaku, target tahunan sebesar Rp 750 juta kini menjadi Rp 950 juta dengan jumlah pengunjung sekitar 319.800.000 orang.
“Target pendapatan tahunan untuk bidang pariwisata memang mengalami kenaikan. Harus bisa memenuhi target sampai akhir tahun nanti,”imbuhnya.( reren )
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar