Minggu, 03 Juli 2016
Jumat, 25 April 2014
Akibat Keong Mas, Ratusan hectare tanaman padi terancam gagal panen
Ratusan hektare tanaman padi di Kecamatan Wates Kabupaten Kulonprogo Daerah Istimewa Yogyakarta terserang keong mas sehingga para petani terancam gagal panen.// Romsiyah Petugas Penyuluh Pertanian Kecamatan Wates , mengatakan bahwa petani diwilayahnya mengeluh dengan adanya keong mas yang mulai menyerang tanaman padi yang masih berusia muda sehingga petani kawatir tanaman akan layu dan akhirnya mati.diharapkan petani sedapat mungkin untuk mengatasi
Kalau keong Mas itu yang diserang padi, luas yang diserang sekitar tujuh ratusan hectare untuk mengatasi keong mas dengan cara mengonggokan daun papaya atau daun talas gitu saja nanti dengan sendirinya keong mas akan datang disitu kemudian kita secara mudah untuk memungut keong mas”. Katanya
Romsiyah menambahkan tanaman padi yang diserang keong mas seluas delapan puluh persen dari total luasan sawah dikecamatan wates, untuk membasmi meluasnya keong mas tersebut, para petani diharapkan mengatasi dengan cara manual yaitu dengan menangkapi keong mas tersebut.// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar KulonprogoYo gyakarta Melaporkan Untuk KBR68H//
Senin, 02 Januari 2012
Puluhan ribu batang cemara udang untuk lindungi hewan dan abrasi pantai
Puluhan ribu batang cemara udang untuk lindungi hewan dan abrasi pantai
Tumbuhan cemara udang dapat melindungi masyarakat dan satwa di kawasan pantai selatan Kulonprogo Yogyakarta, Koordinator Kelompok Tani Pantai Putro Samodro Sudarwanto mengatakan, penanaman puluhan ribu batang cemara udang, dimaksud agar masyarakat yang berada di wilayah pantai bisa terlindung dari ancaman air laut, hewan hewan yang ada dipantai selatan agar hidup secara bebas.
untuk jumlah yang kita tanam 44.000 batang, jenis cemara udang, kami tetap menjaga kelestarian pantai, akhir akhir ini kawasan pantai sepanjang pulau jawa terkikis oleh gelombang laut selatan, bermaksud untuk melindungi beberapa habitat yang akhir akhir ini akan punah, dan nantinya hutan lindung ini untuk bersarang mereka dan berkembang biak, sejenis reptile dan burung, di sepanjang pantai Kulonprogo berawal dari Trisik sampai Karangwuni “ terangnya
Basir Amri Kepala seksi Konservasi Bidang Kehutanan Dinas Pertanian dan Kehutanan setempat, menambahkan penanaman cemara udang itu selain melindungi satwa yang ada dan mengantisipasi terjainya abrasi pantai selatan, Dia berharap agar masyarakat dapat merawat cemara udang ini.// Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta melaporkan untuk KBR68H//
300 rumah di Bagelen Purworejo Jawa Tengah terendam luapan sungai Bogowonto
300 rumah di Bagelen Purworejo Jawa Tengah terendam luapan sungai Bogowonto
Sekitar 4500 jiwa di wilayah Desa Dadi Rejo Bagelen Purworejo Jawa Tengah, terjebak air luapan sungai Bogowonto, akibat rumahnya terendam setinggi satu ( 1 ) hingga dua ( 2 ) meter, Minggu 1/1/12, , Kepala Desa Dadi Rejo Maf’ul Nuraini mengatakan malam itu sekira pukul 23.00 wib, melihat kejadian jebolnya Tanggul Sungai Bogowonto, merasa khawatir segera melapor ke tingkat Kecamata.
“ Kami melihat, dengan jelas dan terdengar suara bahwa tanggul sungai Bogowonto yang tebalnya 1 meter, jebol panjang kurang lebih 7 meter, kami khawatir sebab daerah kami bakal terendam, pada malam itu kami bersama perangkat melapor ke pak camat, terangnya.”
Nuraini menambahkan jebolnya tanggul Sungai Bogowonto, mengakibatkan setidaknya 300 rumah terendam, Dia berharap bantuan perahu karet dan logisti, sewaktu waktu sungai Bogowonto meluap, sebelum tanggul yang jebol diperbaiki, Sementara Camat Bagelen Setiadi sewaktu di hubungi Koresponden KBR68H menjelaskan, akibat jebolnya tanggul sungai Bogowonto warga di wilayah kami jelas jelas tidak bisa beraktifitas bahkan tidak bisa keluar dari rumah, kami berharap Pemerintah Kabupaten maupun Provinsi segera tanggap dengan kejadian ini, bantuan logistic sampai saat ini ( senin 2/1/12 pukul 13.00, ) belum ada, bila terlalu lama kasihan warga kami, paling tidak 3 atau 1 minggu, warga kami tidak bisa bekerja, warga kami butuh hidup. Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta dari Purworejo Jawa Tengah melaporkan untuk KBR68H
Minggu, 01 Januari 2012
Gedung SD dan Musholla di wilayah Samigaluh tertimbun longsor
Gedung SD dan Musholla di wilayah Samigaluh tertimbun longsor
Empat titik di Kabupaten Kulonprogo Yogyakarta telah terjadi longsor, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kulonprogo Untung Waluyo mengatakan, sedikitnya empat rumah, satu Gedung SD dan Mushola terkena longsoran, hal ini terjadi akibat hujan yang deras dari sore hungga larut malam tidak berhenti.
“ Menimpa empat titik diwilayah Samigaluh, Jatimulyo, Kalirejo dan Pripih, ini semua akibat tanah longsor, longsor ini terjadi karena hujan begitu deras kira kira mencapai empat jam berturut turut tidak berhenti dibarengi dengan angin maka sangat memungkinkan terjadinya tanah longsor di wilayah Kulonprogo, terlebih wilayah tanah di Kulonprogo ini agak lama kekeringan sehingga sangat, bahasa jawanya boyor ketika terjadi hujan yang cukup lama. “ jelasnya.
Untung menambahkan akibat tanah longsor yang terjadi di wilayah kulonprogo mengalami kerugian diperkirakan ratusan juta rupiah, selain Gedung SD, Musholla Rumah dan belasan Kambing yang tertimbun, Untung berharap apa bila di Pegunungan menorah terjadi turun hujan agar masyarakat untuk waspada, dan mencari tempat yang dirasa aman. Ydi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta melaporkan untuk KBR68H.
Jumat, 30 Desember 2011
Belasan Rumah dan Warung di Pantai Glagah rusak diterjang puting beliung
Belasan Rumah dan Warung di Pantai Glagah rusak diterjang puting beliung
Hujan disertai angin kencang terjadi di kawasan pantai Glagah Temon Kulonprogo Yogyakarta Juma’at 30 Desember 2011, sekira pukul 17.30 WIB, akibat puting beliung belasan rumah dan warung ditempat tersebut rusak parah, Ny Sumantri ( 36 ) warga setempat mengatakan saat itu, dirinya bersama keluarga sedang melakukan aktifitas menyambut Tahun baru, tahu tahu mendengar suara yang sangat kencang dari arah laut,
” dari arah selatan ada hitam hitam seperti angin yang memutar, lha tahu tahu rumah rumah disini gentingnya berserakan, saya menyelamatkan diri, ini hanya lecet” katanya.
Susanto ( 37 ) warga setempat menambahkan, melihat kejadian tersebut merasa panik dan tak bisa berbuat apa apa, mereka melarikan diri mencari tempat yang lebih aman, setelah angin itu berhenti, mereka pada pulang ke rumah masing masing, mengetahui rumahnya tidak beratap hanya pasrah, sementara camat Temon Joko Prasetyo, sewaktu dihubungi koresponden KBR 68 H, mengatakan, pihaknya berpesan kepada masyarakat terutama di pinggir pantai, tetap waspada sebab sewaktu waktu didaerah akan terjadi bencana seperti ombak air laut yang sangat besar, meski tidak ada korban jiwa kejadian tersebut warga Glagah yang rumah dan warungnya diterjang puting beliung menderita kerugian materiil diperkirakan ratusan juta rupiah. Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo Yogyakarta melaporkan untuk KBR68H.
Rabu, 21 Desember 2011
Ribuan Warga Samigaluh tolak RTRW pembangunan Waduk Tinalah
Ribuan Warga Samigaluh tolak RTRW pembangunan Waduk Tinalah
Ribuan Warga Samigaluh Kulonprogo Yogyakarta yang tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakat Tinalah menggeruduk gedung DPRD setempat, saat anggota Dewan melangsungkan rapat paripurna dengan agenda pandangan pansus dan fraksi raperda RTRW ( rencana tata ruang tata wilayah), Ketua rombongan FKMT Harjono, mengatakan warga samigaluh menolak rencana pembangunan waduk Tinalah.
Didalam RTRW rencana tata wilayah Kulonprogo, ini masih ada kata kata bahwa waduk Tinalah itu akan dibangun, sehingga masyarakat Samigaluh resah, dan warga menolak supaya jangan dalam RTRWnya masih ada kata kata pembangunan waduk Tinalah, sekarang Otonomi Daerah mungkin kalau warga kami dipindah belum tentu diterima wilayah lain. ” jelasnya
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kulonprogo Agus Langgeng Basuki mengakui di draf RTRW Kulonprogo maupun di Provinsi DIY memang ada lokasi pembangunan Waduk Tinalah di Kecamatan Samigaluh. Menurut Langgeng, penentuan lokasi Waduk Tinalah sebenarnya bagian kebijakan nasional dalam rangka pengendalian bahaya kekeringan dan banjir. // Yadi Haryadi Radio Suara Pasar Kulonprogo melaporkan untuk KBR68H//
Langganan:
Postingan (Atom)